Marzuki malas ikuti kasus Angie
A
A
A
Sindonews.com - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Marzuki Alie mengaku tak mengikuti perkembangan kasus suap Wisma Atlet SEA Games Angelina Sondakh. "Ada, saya enggak ikuti," ujarnya kepada wartawan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (20/2/2012).
Saat ditanya Angie dan Nazar ini hasil rekrutmen partainya, Marzuki menjawab diplomatis dengan mengatakan, dalam berbagai kesempatan partai politik harus ambil tanggung jawab terhadap persoalan yang ada.
Saat ini, setiap berceramah di DPR, dirinya selalu mengatakan setiap masalah tak bisa hanya diselesaikan dari dalam parpol tertentu saja, tapi juga orang-orang yang ada di DPR.
"Jadi bagaimana parpol bisa memberikan pendidikan kader yang baik, tidak serta merta menjadi anggota DPR dan ini masalah rekrutmen politik jadi mari parpol membenahi sistem kader," ungkapnya.
Sehingga, kata dia, pihaknya yang di DPR betul-betul mampu berperilaku sebagai negarawan. Dengan demikian, maka akan terbangun kepercayaan terhadap parpol.
"Sekali lagi, jangan kita memvonis parpol enggak ada yang baik. Parpol dibangun atas cita-cita yang baik dan pilar demokrasi bahwa perlu diperbaiki. Tapi kalau dibubarkan, maka kita kembali ke zaman otoritarian," pungkasnya. (san)
Saat ditanya Angie dan Nazar ini hasil rekrutmen partainya, Marzuki menjawab diplomatis dengan mengatakan, dalam berbagai kesempatan partai politik harus ambil tanggung jawab terhadap persoalan yang ada.
Saat ini, setiap berceramah di DPR, dirinya selalu mengatakan setiap masalah tak bisa hanya diselesaikan dari dalam parpol tertentu saja, tapi juga orang-orang yang ada di DPR.
"Jadi bagaimana parpol bisa memberikan pendidikan kader yang baik, tidak serta merta menjadi anggota DPR dan ini masalah rekrutmen politik jadi mari parpol membenahi sistem kader," ungkapnya.
Sehingga, kata dia, pihaknya yang di DPR betul-betul mampu berperilaku sebagai negarawan. Dengan demikian, maka akan terbangun kepercayaan terhadap parpol.
"Sekali lagi, jangan kita memvonis parpol enggak ada yang baik. Parpol dibangun atas cita-cita yang baik dan pilar demokrasi bahwa perlu diperbaiki. Tapi kalau dibubarkan, maka kita kembali ke zaman otoritarian," pungkasnya. (san)
()