DPR minta Timsel KPU konsisten
A
A
A
Sindonews.com - Kalangan DPR menilai proses seleksi calon anggota KPU-Bawaslu cukup berkualitas. Karena itu, DPR meminta tim seleksi (timsel) menjaga konsistensinya sehingga bisa memilih 14 calon anggota KPU dan 10 calon anggota Bawaslu terbaik.
“Dari sisi kualitas dan integritas calon, kita cukup yakin sudah bisa tersaring orang-orang yang memang pantas dan mampu mengemban tugas penyelenggaraan pemilu.Tentunya kita berharap timsel konsisten dengan proses ini,” ujar Wakil Ketua Komisi II DPR Abdul Hakam Naja kepada Sindo kemarin.
Hakam menegaskan, beberapa anggota Komisi II DPR sudah menyaksikan langsung proses tes wawancara. Ada juga anggota DPR yang meminta staf untuk mendalami bagaimana proses seleksi itu dilakukan.
Sebab apabila proses seleksi sudah berjalan baik, fit and proper test yang kelak dilakukan DPR akan lebih fokus.
Politikus Partai Amanat Nasional (PAN) itu menambahkan, proses yang terjadi di Timsel KPU-Bawaslu murni bersifat kualitatif.
Kepentingan dan permainan politik hampir bisa dipastikan tak akan banyak memengaruhi, terlebih anggota timsel juga berasal dari kalangan profesional.
“Saya ingin tegaskan bahwa tak ada titipan parpol dalam seleksi di timsel. PAN sejauh ini tidak memakai istilah mengelus jagoan. Itu sangat naif karena tahapan seleksi di timsel masih jalan. Belum ada yang pasti lolos ataupun pasti tidak lolos. Kecuali kalau 14 calon anggota KPU dan 10 calon anggota Bawaslu sudah dikirim ke DPR, maka ekses yang lebih politis akan terjadi karena DPR memang lembaga politik dan lembaga representatif,”terangnya.
Sementara itu, anggota KomisiII dari PKB Abdul Malik Haramain mengatakan, 30 nama calon anggota KPU yang masih bertahan hingga saat ini sudah mencerminkan bahwa mereka orang-orang yang layak lolos.
Sebab hampir semuanya sudah berpengalaman dalam menyelenggarakan pemilu maupun pilkada. Selain itu ada wakil dari aktivis-aktivis dan LSM yang selama ini concern dan aktif dalam urusan kepemiluan.
“Bahkan sebagian nama itu sudah teruji kompetensinya. Juga sudah mencerminkan akademisi yang selama ini selalu aktif memberikan masukan ke pemerintah dan DPR,” ungkapnya.(lin)
“Dari sisi kualitas dan integritas calon, kita cukup yakin sudah bisa tersaring orang-orang yang memang pantas dan mampu mengemban tugas penyelenggaraan pemilu.Tentunya kita berharap timsel konsisten dengan proses ini,” ujar Wakil Ketua Komisi II DPR Abdul Hakam Naja kepada Sindo kemarin.
Hakam menegaskan, beberapa anggota Komisi II DPR sudah menyaksikan langsung proses tes wawancara. Ada juga anggota DPR yang meminta staf untuk mendalami bagaimana proses seleksi itu dilakukan.
Sebab apabila proses seleksi sudah berjalan baik, fit and proper test yang kelak dilakukan DPR akan lebih fokus.
Politikus Partai Amanat Nasional (PAN) itu menambahkan, proses yang terjadi di Timsel KPU-Bawaslu murni bersifat kualitatif.
Kepentingan dan permainan politik hampir bisa dipastikan tak akan banyak memengaruhi, terlebih anggota timsel juga berasal dari kalangan profesional.
“Saya ingin tegaskan bahwa tak ada titipan parpol dalam seleksi di timsel. PAN sejauh ini tidak memakai istilah mengelus jagoan. Itu sangat naif karena tahapan seleksi di timsel masih jalan. Belum ada yang pasti lolos ataupun pasti tidak lolos. Kecuali kalau 14 calon anggota KPU dan 10 calon anggota Bawaslu sudah dikirim ke DPR, maka ekses yang lebih politis akan terjadi karena DPR memang lembaga politik dan lembaga representatif,”terangnya.
Sementara itu, anggota KomisiII dari PKB Abdul Malik Haramain mengatakan, 30 nama calon anggota KPU yang masih bertahan hingga saat ini sudah mencerminkan bahwa mereka orang-orang yang layak lolos.
Sebab hampir semuanya sudah berpengalaman dalam menyelenggarakan pemilu maupun pilkada. Selain itu ada wakil dari aktivis-aktivis dan LSM yang selama ini concern dan aktif dalam urusan kepemiluan.
“Bahkan sebagian nama itu sudah teruji kompetensinya. Juga sudah mencerminkan akademisi yang selama ini selalu aktif memberikan masukan ke pemerintah dan DPR,” ungkapnya.(lin)
()