Nazar biasa dipanggil bos besar atau babe
A
A
A
Sindonews.com - Istilah bos besar kembali mencuat dalam persidangan kasus wisma atlet dengan terdakwa Muhamad Nazarudin. Istilah tersebut kali ini bukan mengarah kepada nama Anas Urbaningrum, melainkan kepada Nazarudin sendiri.
Istilah tersebut muncul dalam kesaksian salah satu mantan karyawan Permai Grup Saiful Fahmi. Saifful merupakan salah satu dari empat saksi yang hari ini dihadirkan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU).
Saiful mengaku tidak mengetahui pasti siapa-siapa saja nama-nama pimpinan yang berada di Permai Grup.
"Saya cuma tahu dari Ibu Yulianis saat rapat internal bahwa pemiliknya adalah Nazaruddin," terang Saiful dalam kesaksiannya di Pengadilan Tipikor, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta, Rabu (8/2/2012).
"Nazar biasanya disebut bos besar atau juga 'babe'," tambah mantan acounting Project permai grup tersebut.
Selain Nazar, sejumlah nama lainnya juga pernah disebut-sebut dalam rapat internal yang pernah diikuti Saiful saat dia masih bekerja di Permai Grup.
"Ada Pak Marlon, Franky, Rosa, dan Nazaruddin pernah disebut dalam rapat internal. Namun, mereka tidak pernah terlihat dan mengikuti rapat internal tersebut," jelasnya.
Sementara itu, ketiga saksi lainnya yang hadir dalam persidangan mengaku sama sekali tidak pernah kenal dengan Muhammad Nazaruddin dan juga bertemu dengan dirinya tersebut.(azh)
Istilah tersebut muncul dalam kesaksian salah satu mantan karyawan Permai Grup Saiful Fahmi. Saifful merupakan salah satu dari empat saksi yang hari ini dihadirkan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU).
Saiful mengaku tidak mengetahui pasti siapa-siapa saja nama-nama pimpinan yang berada di Permai Grup.
"Saya cuma tahu dari Ibu Yulianis saat rapat internal bahwa pemiliknya adalah Nazaruddin," terang Saiful dalam kesaksiannya di Pengadilan Tipikor, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta, Rabu (8/2/2012).
"Nazar biasanya disebut bos besar atau juga 'babe'," tambah mantan acounting Project permai grup tersebut.
Selain Nazar, sejumlah nama lainnya juga pernah disebut-sebut dalam rapat internal yang pernah diikuti Saiful saat dia masih bekerja di Permai Grup.
"Ada Pak Marlon, Franky, Rosa, dan Nazaruddin pernah disebut dalam rapat internal. Namun, mereka tidak pernah terlihat dan mengikuti rapat internal tersebut," jelasnya.
Sementara itu, ketiga saksi lainnya yang hadir dalam persidangan mengaku sama sekali tidak pernah kenal dengan Muhammad Nazaruddin dan juga bertemu dengan dirinya tersebut.(azh)
()