Demokrat tindak lanjuti hasil sidang Tipikor
Demokrat tindak lanjuti hasil sidang Tipikor
A
A
A
Sindonews.com - Partai Demokrat siap menindaklanjuti hasil pengusutan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) maupun keputusan sidang kasus suap Wisma Atlet SEA Games di Tipikor jika memang melibatkan kadernya.
"Kami serahkan pengusutannya oleh KPK, hasil pengusutan maupun persidangan itu yang akan kami tindaklanjuti," kata Sekretaris Dewan Pembina Partai Demokrat Andi Mallarangeng di Istana Negara, Jakarta, Kamis (26/1/2012).
Tapi, langkah dan tindak lanjut apa yang akan dilakukan itu, tak dijelaskan detail oleh Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) ini.
Sebelumnya, pimpinan dan pengurus Partai Demokrat mengadakan rapat rutin di Puri Cikeas membahas soal isu tak sedap terkait kasus suap wisma atlet menyeret terdakwa salah satu kader partai tak lain M Nazaruddin.
Terlebih, dalam perkembangan kasus itu, beberapa nama Anas Urbaningrum sebagai Ketua Umum Partai Demokrat dan Angelina Sondakh ikut terbawa-bawa.
Sidang terbaru ada kesaksian mantan wakil Direktur Keuangan PT Permai Group, Yulianis mengakui terdapat harta mantan bos yang disimpan di Singapura.
Menurut Yulianis, Bendahara Umum Partai Demokrat itu mengirim uangnya ke Singapura bukan hanya sekali dan uang itu belum disita. Pertama dikirim USD5 juta, lalu USD3 juta, dan 2 juta euro.
"Jadi, sebelum kejadian, uang yang ada di Jakarta beberapa kali dikirim ke Singapura," ungkapnya Yuliani dalam sidang sebelumnya. (lin)
"Kami serahkan pengusutannya oleh KPK, hasil pengusutan maupun persidangan itu yang akan kami tindaklanjuti," kata Sekretaris Dewan Pembina Partai Demokrat Andi Mallarangeng di Istana Negara, Jakarta, Kamis (26/1/2012).
Tapi, langkah dan tindak lanjut apa yang akan dilakukan itu, tak dijelaskan detail oleh Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) ini.
Sebelumnya, pimpinan dan pengurus Partai Demokrat mengadakan rapat rutin di Puri Cikeas membahas soal isu tak sedap terkait kasus suap wisma atlet menyeret terdakwa salah satu kader partai tak lain M Nazaruddin.
Terlebih, dalam perkembangan kasus itu, beberapa nama Anas Urbaningrum sebagai Ketua Umum Partai Demokrat dan Angelina Sondakh ikut terbawa-bawa.
Sidang terbaru ada kesaksian mantan wakil Direktur Keuangan PT Permai Group, Yulianis mengakui terdapat harta mantan bos yang disimpan di Singapura.
Menurut Yulianis, Bendahara Umum Partai Demokrat itu mengirim uangnya ke Singapura bukan hanya sekali dan uang itu belum disita. Pertama dikirim USD5 juta, lalu USD3 juta, dan 2 juta euro.
"Jadi, sebelum kejadian, uang yang ada di Jakarta beberapa kali dikirim ke Singapura," ungkapnya Yuliani dalam sidang sebelumnya. (lin)
()
Explore More