TNI pertimbangkan selain Tank Leopard
A
A
A
Sindonews.com - Keinginan Tentara Nasional Indonesia (TNI) membeli Tank Leopard bekas tentara Belanda buatan Jerman itu belakangan menuai kritikan tajam dari publik. Namun demikian, pembelian salah satu Alat Utama Sistem Persenjataan (Alutsista) itu, merupakan suatu kebutuhan bagi TNI Angkatan Darat (AD).
Tank itu sebagai bagian memodernisasi Alutsista TNI AD yang tertinggal dari negara lain. Meski demikian, diakui oleh Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono, pembelian tank tersebut belum final.
Pihaknya, masih mengkaji langkah yang paling tepat dalam mengejar ketertinggalan Alutsista yang dimiliki tentara Indonesia.
"Leopard sedang dibahas. Yang jelas begini, bahwa itu baru satu opsi untuk pengadaan alutsista," ujar Agus Suhartono di sela-sela Rapat Kerja (Raker) bersama Komisi Pertahanan DPR di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (24/1/2012).
Salah satu pihak yang keberatan dengan rencana TNI membeli Tank Leopard ini adalah Komisi I DPR. Menurut Wakil Ketua Komisi Pertahanan Tubagus Hasanuddin menyebut Tank Leopard tidak sesuai dengan konsep pertahanan dan kondisi geografis Indonesia.
Munculnya keberatan ini, Agus berharap semua pihak dapat memahami langkah yang ditempuh TNI. "Mohon tidak dijadikan isu seolah ada pemerintah dan DPR tidak cocok, tidak seperti itu. Kita sedang mencari solusi terbaik sehingga kebutuhan mana main battle tank yang paling tepat," imbuhnya.
Tank itu sebagai bagian memodernisasi Alutsista TNI AD yang tertinggal dari negara lain. Meski demikian, diakui oleh Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono, pembelian tank tersebut belum final.
Pihaknya, masih mengkaji langkah yang paling tepat dalam mengejar ketertinggalan Alutsista yang dimiliki tentara Indonesia.
"Leopard sedang dibahas. Yang jelas begini, bahwa itu baru satu opsi untuk pengadaan alutsista," ujar Agus Suhartono di sela-sela Rapat Kerja (Raker) bersama Komisi Pertahanan DPR di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (24/1/2012).
Salah satu pihak yang keberatan dengan rencana TNI membeli Tank Leopard ini adalah Komisi I DPR. Menurut Wakil Ketua Komisi Pertahanan Tubagus Hasanuddin menyebut Tank Leopard tidak sesuai dengan konsep pertahanan dan kondisi geografis Indonesia.
Munculnya keberatan ini, Agus berharap semua pihak dapat memahami langkah yang ditempuh TNI. "Mohon tidak dijadikan isu seolah ada pemerintah dan DPR tidak cocok, tidak seperti itu. Kita sedang mencari solusi terbaik sehingga kebutuhan mana main battle tank yang paling tepat," imbuhnya.
()