BURT berkelit, proyek ruang Banggar urusan Setjen
A
A
A
Sindonews.com - Persoalan proyek renovasi ruang rapat Badan Anggaran (Banggar) DPR dituding tidak hanya melibatkan pihak Sekretariat Jenderal (Setjen). Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) DPR juga dinggap terlibat dan bertanggungjawab.
Namun, pihak BURT menegaskan, terkait persoalan besaran alokasi anggaran hingga Rp20 miliar untuk proyek tersebut berada di tangan Setjen. BURT hanya menerima pengajuan harga dari pihak Setjen. Meski membantah soal asal-usul biaya Rp20 miliar, pihak BURT mengetahui akan proyek renovasi ruang Banggar ini.
"Kalau standar gedung atau yang menyangkut bangunan yang menentukan sekjen. Sekjen yang mengusulkan kepada BURT," ujar Wakil Ketua BURT Refrizal di Gedung DPR, Jakarta, Senin (16/1/2012).
Sementara itu, mengenai ketidaktahuan Ketua DPR yang juga Ketua BURT, Marzuki Alie, terhadap proyek ini, dirinya juga tidak dapat memahaminya. Politikus Partai Keadialn Sejahtera (PKS) ini hanya menegaskan, rencana proyek 2011-2012 sudah dilaporkan dalam rapat paripurna DPR.
"Semua anggota dilaporkan, dirapatkan di paripurna. Kalau Pak Marzuki tidak tahu tanyakan saja ke dia," ucapnya.
Dia menambahkan, pihaknya mendukung upaya pengusutan terkait dugaan korupsi dalam proyek renovasi ruangan Banggar tersebut. "Kalau ada mafia proyek ya usut saja. Saya sebagai ketua bidang pengawasan di BURT saya sudah meminta BPKP mendalami ini," tutupnya.
Namun, pihak BURT menegaskan, terkait persoalan besaran alokasi anggaran hingga Rp20 miliar untuk proyek tersebut berada di tangan Setjen. BURT hanya menerima pengajuan harga dari pihak Setjen. Meski membantah soal asal-usul biaya Rp20 miliar, pihak BURT mengetahui akan proyek renovasi ruang Banggar ini.
"Kalau standar gedung atau yang menyangkut bangunan yang menentukan sekjen. Sekjen yang mengusulkan kepada BURT," ujar Wakil Ketua BURT Refrizal di Gedung DPR, Jakarta, Senin (16/1/2012).
Sementara itu, mengenai ketidaktahuan Ketua DPR yang juga Ketua BURT, Marzuki Alie, terhadap proyek ini, dirinya juga tidak dapat memahaminya. Politikus Partai Keadialn Sejahtera (PKS) ini hanya menegaskan, rencana proyek 2011-2012 sudah dilaporkan dalam rapat paripurna DPR.
"Semua anggota dilaporkan, dirapatkan di paripurna. Kalau Pak Marzuki tidak tahu tanyakan saja ke dia," ucapnya.
Dia menambahkan, pihaknya mendukung upaya pengusutan terkait dugaan korupsi dalam proyek renovasi ruangan Banggar tersebut. "Kalau ada mafia proyek ya usut saja. Saya sebagai ketua bidang pengawasan di BURT saya sudah meminta BPKP mendalami ini," tutupnya.
()