Nazaruddin tak stabil
A
A
A
Sindonews.com - "Ketua Besar" memang selalu disebut dalam setiap persidangan kasus suap Wisma Atlet SEA Games digelar. Terdakwa Muhammad Nazaruddin-lah yang pertama kali mengungkap "ketua besar" ikut terlibat dalam kasus yang diduga merugikan negera senilai Rp25 miliar.
Namun, belum tahu secara pasti, siapa ketua besar itu. Belakangan, Ketua Besar itu berinisial MA, atau Mirwan Amir. Mendengar dirinya disebut sebagai "Ketua Besar", Wakil Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI itu langsung memberi tanggapan.
"Saya bingung, katanya (Nazar) yang disebut ketua besar itu Pak Mekeng, sekarang MA. Saya tidak tahu kenapa saya yang disebut sebagai pemilik inisial MA, saya kan Wakil ketua Banggar? Jadi, mungkin kondisi Nazar tidak stabil, sehingga bicaranya selalu berbeda-beda," kata Mirwan.
Tidak hanya Nazar, kuasa hukum Mindo Rosa Manulang yakni Muhammad Iskadar juga pernah menyebut Mirwan sebagai ketua besar dalam kasus itu, tak ditanggapi politikus Partai Demokrat secara serius. "Itu hanya katanya, kita tidak boleh hanya katanya-katanya, saya tidak tahu apa-apa," ucapnya.
Mirwan meyakinkan dirinya benar-benar tak tahu apa-apa soal kasus itu itu, termasuk ancaman yang diterima Rosa salah satu terdakwa selain Nazar dalam kasus Wisma Atlet.
"Saya baru tahu ada berita Rosa diancam, siapa yang mengancam kami tidak tahu," tuturnya. Apalagi ada dugaan yang mengancam Rosa adalah dirinya yang disebut sebagai ketua besar itu. "Ada urusan apa ancam mengancam? Pikiran kita tidak sampai kesitu," pungkasnya. (lin)
Namun, belum tahu secara pasti, siapa ketua besar itu. Belakangan, Ketua Besar itu berinisial MA, atau Mirwan Amir. Mendengar dirinya disebut sebagai "Ketua Besar", Wakil Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI itu langsung memberi tanggapan.
"Saya bingung, katanya (Nazar) yang disebut ketua besar itu Pak Mekeng, sekarang MA. Saya tidak tahu kenapa saya yang disebut sebagai pemilik inisial MA, saya kan Wakil ketua Banggar? Jadi, mungkin kondisi Nazar tidak stabil, sehingga bicaranya selalu berbeda-beda," kata Mirwan.
Tidak hanya Nazar, kuasa hukum Mindo Rosa Manulang yakni Muhammad Iskadar juga pernah menyebut Mirwan sebagai ketua besar dalam kasus itu, tak ditanggapi politikus Partai Demokrat secara serius. "Itu hanya katanya, kita tidak boleh hanya katanya-katanya, saya tidak tahu apa-apa," ucapnya.
Mirwan meyakinkan dirinya benar-benar tak tahu apa-apa soal kasus itu itu, termasuk ancaman yang diterima Rosa salah satu terdakwa selain Nazar dalam kasus Wisma Atlet.
"Saya baru tahu ada berita Rosa diancam, siapa yang mengancam kami tidak tahu," tuturnya. Apalagi ada dugaan yang mengancam Rosa adalah dirinya yang disebut sebagai ketua besar itu. "Ada urusan apa ancam mengancam? Pikiran kita tidak sampai kesitu," pungkasnya. (lin)
()