Anak itu tewas dianiaya polisi karena mencuri

Rabu, 11 Januari 2012 - 18:08 WIB
Anak itu tewas dianiaya polisi karena mencuri
Anak itu tewas dianiaya polisi karena mencuri
A A A
Sindonews.com - Dua orang tahanan anak, Budri M Zen (17) dan Faisal Akbar (14), tewas tergantung di kamar mandi tahanan Mapolsek Sijunjung, Sumatera Barat. Kakak-beradik ini, ditahan karena terlibat kasus pencurian kotak amal.

Didi Firdaus, kakak korban menceritakan, pertama mendapat kabar adiknya ditangkap oleh warga. Katanya warga saat itu, kedua adiknya ditangkap oleh warga karena ketahuan mencuri kotak amal.

"Mereka ditangkap warga di Pematang Panjang, karena dicurigai maling kotak amal. Kemudian mereka ditahan dan dibawa ke kantor wali Pematang Panjang. Setelah dari wali baru diserahkan ke pihak kepolisian," ujarnya kepada wartawan di LBH Jakarta, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (11/1/2012).

Waktu diserahkan ke polisi, Didi mengaku kondisi adiknya masih segar bugar. "Tidak ada amuk massa, cuma ya wali Pematang Panjang itu agak emosi. Katanya tingkah laku adik saya seperti orang dewasa, meski umurnya masih di bawah. Saat itu pipi Faisal sempat ditampar dua kali," terangnya.

Setelah itu, tambah Firdaus, adiknya langsung dibawa ke Mapolsek. Di sana, mereka langsung dijebloskan ke dalam penjara. Diduga, saat di ruang tahanan, kedua kakak-beradik itu dianiaya oleh polisi yang berjaga.

"Keluarga tahu dari laporan warga yang katanya Budri dan Faisal ditangkap polisi di Pematang Panjang. Enggak ada sama sekali surat penangkapan, enggak ada. Faisal enggak ada, Budri juga enggak ada," jelasnya saat ditanya apakah ada pemberitahuan mereka ditahan polisi.

Sebelum ditemukan tewas tergantung, Yusmanidar, ibunda korban sempat datang ke Mapolsek melihat kondisi anaknya. Saat membesuk itu lah, Firdaus mengaku ada kejanggalan. Sebab, ketika ibunya datang, dia melihat kaki kedua korban dibungkus dengan kantong plastik.

Saat ditanya kenapa, mereka justru menganjurkan ibunya untuk segera pulang ke rumah. Mereka mengaku, tidak tega melihat polisi memukuli mereka di depan ibunya.

"Polisi bilang adik saya gantung diri tetapi lidahnya tidak menjulur layaknya orang mati gantung diri. Di tubuhnya banyak luka memar akibat dipukul oleh pentungan polisi. Saya yakin adik saya mati dipentung polisi di dalam sel," ungkapnya.

Kecurigaan Firdaus diperkuat dengan hasil otopsi resmi oleh Polres Sijunjung pada 4 Januari 2012 dan RS M Jamil Padang yang menyatakan, korban tewas karena dianiaya. Dari tubuh korban ditemukan bekas luka yang berwarna hitam di kaki kiri bawah lutut, dan di sela paha ada bekas luka. (san)
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6330 seconds (0.1#10.140)