Korban tewas penembakan Aceh bertambah

Senin, 02 Januari 2012 - 13:40 WIB
Korban tewas penembakan Aceh bertambah
Korban tewas penembakan Aceh bertambah
A A A
Sindonews.com - Korban tewas penembakan di Aceh bertambah jadi lima orang. Terdiri dari Wagino alias Dimas (40), penjaga toko boneka, warga Lamteumen Timur, Banda Aceh, Sunyoto (28) asal Jember, Suparno (31) asal Jember, dan Daud (30) asal Banyuwangi. Ketiganya merupakan buruh gali kabel Telkom. Korban tewas terbaru adalah Suliadi (37).

Suliadi tewas ditembak saat sedang berada di warung kopi, Minggu 1 Januari 2011. Selain membunuh Suliadi, pelaku juga menembak Edi Karyanto (35), saat ini korban kritis dan kini masih dirawat intensif di Rumah Sakit Kesrem Lhokseumawe.

Korban sebelumnya, Wagino dibunuh depan toko boneka di kawasan Ilie, Kecamatan Ulee Kareng, Banda Aceh, Sabtu 31 Desember 2011, sekira pukul 21.00 WIB. Sedang Sunyoto (28), Suparno (31), dan Daud (30), dibunuh saat sedang tertidur pulas di mess pekerja Telkom, Gampong Blang Cot Tunong, Kecamatan Jeumpa, Kabupaten Bireun, Aceh.

Selain menewaskan tiga orang, penembakan di mess pekerja Telkom melukai tujuh orang buruh penggali kabel, Andri (15), Hasan (35), Kirul (30), Imam (27), Kopral (32), Aan (40) dan Bonjol (30).

Kepala Divisi Humas Mabes Polri (Kadiv Humas) Irjen Pol Saud Usman Nasution mengatakan, sampai saat ini pihaknya masih terus memantau dan melakukan penyelidikan terhadap penembakan beruntun di Aceh. Untuk membantu Polda Nanggroe Aceh Darussalam (NAD), Mabes Polri juga akan menerjunkan tim.

"Mabes Polri akan mengirimkan tim, akan kita kejar ke sana. Kami sementara ini tidak bisa mengomentari ini, ada yang pakai senjata genggam dan panjang. tapi yang jelas kita, kita masih mencari proyektil baik yang ada di tubuh korban maupun di lokasi yang ketiga ditembak," terangnya, saat dihubungi Sindonews, Senin (2/1/2011).

Dijelaskan, hingga kini pihaknya juga masih belum bisa menyimpulkan penembakan beruntun yang terjadi di Aceh. Saat ditanya apakah penembakan itu mengandung sengaja diarahkan ke pemerintah pusat untuk menutupi tragedi kemanusiaan di Mesuji, Lampung dan Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), Saud tidak bisa menjawab.

Begitupun saat ditanya apakah pelaku penembakan berasal dari Gerakan Aceh Merdeka, Saud diam. "Kami tidak bisa seperti itu. Kami bicara sesuai fakta, sampai saat ini tim masih melakukan penyelidikan," tukasnya. (san)
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7153 seconds (0.1#10.140)