Identitas korban Mesuji terungkap

Jum'at, 23 Desember 2011 - 20:26 WIB
Identitas korban Mesuji terungkap
Identitas korban Mesuji terungkap
A A A
Sindonews.com- Identitas dua korban pemenggalan kepala yang terjadi di Kecamatan Mesuji, Sumatera Selatan berhasil diungkap polisi, sedangkan isu keterlibatan anggota Brimob masih dalam penyelidikan

"Bentrokan di Sodong, Mesuji karena sengketa lahan antara warga dan pihak perusahaan. Sebelum kejadian, PT Sumber Wangi Alam sedang melakukan kegiatan panen sawit di wilayah yang diakui sebagai wilayahnya," ujar Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Saud Usman Nasution, dalam keterangan persnya di Jakarta, Jumat (23/12/2011).

Dia mejelaskan, pada 21 April 2011 sekira pukul 09.00 WIB, karyawan PT SWA sedang panen sawit oleh 10 orang bersama Pamswakarsa 24 orang. Kemudian pukul 11.00 WB, datang dua warga bernama Macan dan Indra Syafei. Keduanya mendatangi karyawan dengan motor dan melarang panen karena lahan itu masih sengketa. Sebaliknya, pihak perusahaan mengklaim punya hak. Akibatnya teradi bentrokan yang menewaskan satu orang karywan dan seorang warga.

Namun bentrok itu tak berakhir begitu saja, karena pada hari yang sama sekira pukul 13.00 WIB, massa dari warga Desa Sodong sebanyak 400 orang kembali mendatangi PT SWA dan terjadi penyerangan. Massa menerobos pos jaga yang terdapat 60 karyawan PT SWA.

Akibatnya, selain menyebabkan 2 orang tewas, massa merusak dan membakar 87 rumah, 7 mobil tanki, 1 motor, 4 mobil, 2 truk dan 1 ekskavator milik perusahaan. “Dua orang itu bernama Manto (22), Saimun (26), mereka adalah Pamswakarsa dari PT SWA," ujar Saud.

Pada saat kejadian, tambah Saud, petugas kepolisian tidak berada di lokasi karena sedang dalam perjalanan menuju lokasi. Pasalnya, jarak dari lokasi dan polres terdekat cukup jauh sekira 3-4 jam.

Sementara itu pelaku penembakan terhadap warga atas nama Made masih dicari, hingga ini terus dikembangkan Polda Lampung. “Ada dugaan keterlibatan tiga oknum polisi. Untuk membuktikanya, polisi akan menginventarisas, siapa saja anggota polisi yang memegang senjata pada saat itu,” terang Saud.

Dia menambahkan pengamanan selama ini tergantung tingkat kebutuhan. "Jika daerahnya memang jauh dari polsek, polres atau polda kita akan berikan bantuan. Saat ini polisi sudah mengantongi 8 DPO dalam kasus ini".(WBS)
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9418 seconds (0.1#10.140)