Lawan Covid-19, Pengamat: Pemerintah Tak Perlu Lockdown
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah Indonesia diminta tak perlu latah dengan negara lain terkait dengan penanganan virus Corona atau Covid-19. Indonesia tak perlu melakukan lockdown atau penguncian untuk meredam virus Corona.
Hal itu dikatakan oleh Pengamat Ekonomi Politik dan Diplomasi Luar Negeri Gerry Hukubun. Meski demikian, kata dia, Presiden Joko Widodo (Jokowi) harus segera memberikan cara pencegahan penyebaran Covid-19. (Baca Juga: RS Persahabatan Isolasi 24 Pasien Positif Corona, 12 Laki-laki dan 12 Wanitalockdown akan memambah rasa takut kepada masyarakat atas penyebaran Covid-19 tersebut. Pemerintah juga harus memperhatikan dampak lockdown bagi perekonomian Indonesia. Jika semua kantor, mal dan tempat wisata lain ditutup," katanya dalam keterangan tertulisnya, Senin (23/3/2020).
Selaku Anggota Dewan Kehormatan Hanura ini mengatakan, misalnya, para pedagang yang berjualan di sekolah-sekolah tidak bisa mencari nafkah. Kemudian jasa transportasi juga berpengaruh contoh ojek online. Pastinya tidak mendapat penumpang meski mereka mengalihkan jasa pengiriman barang. "Tapi kalau mal atau swalayannya tutup apa yang mau diorder?," katanya.
Selain itu, kata dia, perekonomian Indonesia akan makin terpuruk, nilai tukar rupiah merosot, harga bahan pokok akan mengalami kenaikan. Tak perlu ditutup, mungkin pemerintah bisa melakukan antisipasi di kantor-kantor atau tempat-tempat yang dianggap berpotensi penyebaran covid-19.
"Kan bisa dilakukan penyemprotan pencegahan atau sterilisasi di tiap kantor sebelum karyawan datang. Sehingga kantor tersebut sudah steril sebelum melakukan aktivitas," tuturnya. (Baca Juga: 3 Dokter dan 1 Profesor Kesehatan Meninggal di RSUP Persahabatan
Meski tak setuju dengan lockdown, dia mengimbau masyarakat tetap waspada dengan virus Corona itu. "Intinya, saya tidak setuju jika pemerintah Indonesia melakukan lockdown. Tak perlu takut yang berkebihan terhadap Covid-19, tapi waspada perlu," pungkasnya.
Hal itu dikatakan oleh Pengamat Ekonomi Politik dan Diplomasi Luar Negeri Gerry Hukubun. Meski demikian, kata dia, Presiden Joko Widodo (Jokowi) harus segera memberikan cara pencegahan penyebaran Covid-19. (Baca Juga: RS Persahabatan Isolasi 24 Pasien Positif Corona, 12 Laki-laki dan 12 Wanitalockdown akan memambah rasa takut kepada masyarakat atas penyebaran Covid-19 tersebut. Pemerintah juga harus memperhatikan dampak lockdown bagi perekonomian Indonesia. Jika semua kantor, mal dan tempat wisata lain ditutup," katanya dalam keterangan tertulisnya, Senin (23/3/2020).
Selaku Anggota Dewan Kehormatan Hanura ini mengatakan, misalnya, para pedagang yang berjualan di sekolah-sekolah tidak bisa mencari nafkah. Kemudian jasa transportasi juga berpengaruh contoh ojek online. Pastinya tidak mendapat penumpang meski mereka mengalihkan jasa pengiriman barang. "Tapi kalau mal atau swalayannya tutup apa yang mau diorder?," katanya.
Selain itu, kata dia, perekonomian Indonesia akan makin terpuruk, nilai tukar rupiah merosot, harga bahan pokok akan mengalami kenaikan. Tak perlu ditutup, mungkin pemerintah bisa melakukan antisipasi di kantor-kantor atau tempat-tempat yang dianggap berpotensi penyebaran covid-19.
"Kan bisa dilakukan penyemprotan pencegahan atau sterilisasi di tiap kantor sebelum karyawan datang. Sehingga kantor tersebut sudah steril sebelum melakukan aktivitas," tuturnya. (Baca Juga: 3 Dokter dan 1 Profesor Kesehatan Meninggal di RSUP Persahabatan
Meski tak setuju dengan lockdown, dia mengimbau masyarakat tetap waspada dengan virus Corona itu. "Intinya, saya tidak setuju jika pemerintah Indonesia melakukan lockdown. Tak perlu takut yang berkebihan terhadap Covid-19, tapi waspada perlu," pungkasnya.
(mhd)