Mahfud MD Sebut Lockdown Agak Kurang Manusiawi dan Tidak Efektif di Italia

Senin, 23 Maret 2020 - 14:43 WIB
Mahfud MD Sebut Lockdown...
Mahfud MD Sebut Lockdown Agak Kurang Manusiawi dan Tidak Efektif di Italia
A A A
JAKARTA - Menko Polhukam, Mahfud MD menyatakan sesuai dengan keputusan rapat Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama jajaran kabinet dan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Virus Corona, dirinya ditugaskan presiden untuk menyiapkan Instruksi Presiden (Inpres) tentang refocusing dan realokasi anggaran penanganan virus ini.

"Ada Keppresnya. Keppres satuan gugus tugas penyempurnaan gugus tugas ketika melibatkan banyak kementerian. Inpres tata cara dan izin realokasi anggaran. Keppresnya udah keluar nanti saya liat nomornya lupa," ujar Mahfud menjawab pertanyaan wartawan di Jakarta, Senin (23/3/2020).

Terkait dengan kebijakan pemerintah tentang sosial distancing atau jaga jarak yang masih belum dipatuhi oleh masyarakat, pihaknya mengaku ada beberapa desakan dari sejumlah pihak agar pemerintah berani menerapkan kebijakan lockdown.

Berkaca dari kebijakan lockdown yang diterapkan Pemerintah Italia, dia melihat masih banyak korban berjatuhan. Bahkan angka kematian di Italia tembus sekira 800-an orang.

"Itu kalau lockdown. Sehingga lockdown itu disamping agak kurang manusiawi juga ternyata tidak efektif di Italia," ucapnya.

Kemudian, lanjut Mahfud, ada cara lain yakni 'health imunity' seperti yang dilakukan di Inggris di mana orang dibiarkan melakukan pertaruhan imunitas atau komunitas kelompok atau dengan kata lain orang dibiarkan melakukan imunitas sendiri-sendiri sehingga pada akhirnya saat virus ini menyebar itu juga tidak manusiawi.

"Indonesia menggunakan social distancing. Social distancing lalu kurang bagus istilah pyhsical distancing, istilah menggunakan jarak fisik. Itu yang ditempuh oleh pemerintah agar melakukan hubungan dengan orang lain dihindari. Kalau sangat penting jarak diatur 1 meter dan membersihkan diri tangan, wajah, baju dan sebagainya itu supaya dilakukan masyarakat atas bimbingan pemerintah," pungkasnya.
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9646 seconds (0.1#10.140)