Beda dengan Singapura, Indonesia Tak Pungut Biaya Perawatan WNA Positif Corona
Jum'at, 13 Maret 2020 - 08:59 WIB
Beda dengan Singapura, Indonesia Tak Pungut Biaya Perawatan WNA Positif Corona
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah Indonesia mengambil langkah yang berbeda dari Pemerintah Singapura. Pemerintah Indonesia untuk saat ini tidak akan memungut biaya perawatan warga negara asing (WNA) positif corona.
Hal ini berbeda dari kebijakan Pemerintah Singapura yang mengenakan biaya perawatan kepada WNA positif corona di sana. "Kalau kebijakan dirawat ditagihkan itu silakan aja tagihkan ke negara Indonesia. Kalau itu orang Indonesia. Tetapi kebijakan kita di sini kita enggak akan nagihkan WNA yang kita rawat di sini," kata Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona Achmad Yurianto di Kantor Presiden, Kamis (13/3/2020).
Dia pun enggan berkomentar banyak terkait kebijakan Pemerintah Singapura tersebut. Namun dia menghargai kebijakan pemerintah Singapura. "Aslinya Singapura minta bayar, kalau kita tidak minta bayar. Gitu aja dan saya enggak boleh ngontrol Singapura," tuturnya. (Baca Juga: Lockdown Belum Jadi Opsi Pemerintah Cegah Penyebaran Corona).
Ditanyakan terkait nasib warga negara Indonesia (WNI) yang positif corona di Singapura tapi sudah sakit sejak di Indonesia, dia mengatakan pemerintah masih meminta data kepada otoritas Singapura. Dia mengatakan data tersebut diminta untuk melakukan tracing kontak dekat.
"Saya katakan kami meminta identitas WNI dari Singapura. Lah kalau tidak dikasih namanya gimana kami lakukan tracing di Indonesia. Dan Singapura keras sekali untuk tidak sebutkan itu," ungkapnya.
Hal ini berbeda dari kebijakan Pemerintah Singapura yang mengenakan biaya perawatan kepada WNA positif corona di sana. "Kalau kebijakan dirawat ditagihkan itu silakan aja tagihkan ke negara Indonesia. Kalau itu orang Indonesia. Tetapi kebijakan kita di sini kita enggak akan nagihkan WNA yang kita rawat di sini," kata Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona Achmad Yurianto di Kantor Presiden, Kamis (13/3/2020).
Dia pun enggan berkomentar banyak terkait kebijakan Pemerintah Singapura tersebut. Namun dia menghargai kebijakan pemerintah Singapura. "Aslinya Singapura minta bayar, kalau kita tidak minta bayar. Gitu aja dan saya enggak boleh ngontrol Singapura," tuturnya. (Baca Juga: Lockdown Belum Jadi Opsi Pemerintah Cegah Penyebaran Corona).
Ditanyakan terkait nasib warga negara Indonesia (WNI) yang positif corona di Singapura tapi sudah sakit sejak di Indonesia, dia mengatakan pemerintah masih meminta data kepada otoritas Singapura. Dia mengatakan data tersebut diminta untuk melakukan tracing kontak dekat.
"Saya katakan kami meminta identitas WNI dari Singapura. Lah kalau tidak dikasih namanya gimana kami lakukan tracing di Indonesia. Dan Singapura keras sekali untuk tidak sebutkan itu," ungkapnya.
(zik)
