Dewi Aryani Minta Menkes Terbuka soal Jumlah Alat Tes Corona
A
A
A
JAKARTA - Jumlah penderita positif virus Corona terus mengalami lonjakan dalam hitungan hari. Hingga kini pasien Covid-19 berdasarkan keterangan resmi pemerintah sebanyak 19 orang.
Anggota Komisi IX DPR, Dewi Aryani mengaku mendapatkan informasi di lapangan bahwa prosedur dan proses yang dilakukan dalam melakukan tes terhadap pasien memakan waktu antara tiga hingga lima hari.
Semua tes swab pasien dikirim ke Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk diuji dan hasilnya dikembalikan lagi ke rumah sakit rujukan dengan rentang waktu antara tiga hingga lima hari.
"Itu pun masih di wilayah Pulau Jawa. Bagaimana jika rumah sakit rujukan berada di luar Pulau Jawa dengan lokasi yang jauh dari pusat kota dan bandara," kata Dewi, Selasa (10/3/2020). (Baca Juga: Virus Corona Kian Menggila, 19 Orang Dinyatakan Positif)
Dia mengatakan, Menkes sebaiknya jujur mengenai jumlah alat dan pasien yang sudah dites dalam beberapa waktu ini.
"Kita lihat Singapura, Korea dan lain-lain mereka sudah melakukan tes kepada puluhan ribu bahkan ratusan ribu orang. Masak Indonesia hanya melakukan tes kepada sebanyak 300-an orang saja. Tidak masuk akal dengan dengan luasan wilayah dan pintu masuk ke negara ini yang begitu banyak dan beragam. Something is just not right," tuturnya.
Dia meminta pemerintah lebih terbuka. Segera ambil langkah cepat untuk menambah alat dan menambah jumlah orang yang dilakukan tes.
"Bukan untuk membuat panik, tapi lakukan secara proporsional merata di semua provinsi. Jangan anggap sepele dan santai menyikapi hal ini,” kata Dewi.
Anggota Komisi IX DPR, Dewi Aryani mengaku mendapatkan informasi di lapangan bahwa prosedur dan proses yang dilakukan dalam melakukan tes terhadap pasien memakan waktu antara tiga hingga lima hari.
Semua tes swab pasien dikirim ke Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk diuji dan hasilnya dikembalikan lagi ke rumah sakit rujukan dengan rentang waktu antara tiga hingga lima hari.
"Itu pun masih di wilayah Pulau Jawa. Bagaimana jika rumah sakit rujukan berada di luar Pulau Jawa dengan lokasi yang jauh dari pusat kota dan bandara," kata Dewi, Selasa (10/3/2020). (Baca Juga: Virus Corona Kian Menggila, 19 Orang Dinyatakan Positif)
Dia mengatakan, Menkes sebaiknya jujur mengenai jumlah alat dan pasien yang sudah dites dalam beberapa waktu ini.
"Kita lihat Singapura, Korea dan lain-lain mereka sudah melakukan tes kepada puluhan ribu bahkan ratusan ribu orang. Masak Indonesia hanya melakukan tes kepada sebanyak 300-an orang saja. Tidak masuk akal dengan dengan luasan wilayah dan pintu masuk ke negara ini yang begitu banyak dan beragam. Something is just not right," tuturnya.
Dia meminta pemerintah lebih terbuka. Segera ambil langkah cepat untuk menambah alat dan menambah jumlah orang yang dilakukan tes.
"Bukan untuk membuat panik, tapi lakukan secara proporsional merata di semua provinsi. Jangan anggap sepele dan santai menyikapi hal ini,” kata Dewi.
(dam)