Politikus Demokrat Kritik Megawati: Terlalu Dini Bicara Pilpres 2024
A
A
A
JAKARTA - Pernyataan Ketua Umum DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri yang salah satunya membahas tentang regenerasi politik pada 2020 ditanggapi banyak komentar.
Salah satunya yang menyita perhatian, yakni ketidaksukaannya terhadap elite politik yang memaksa anak untuk menjadi pemimpin. Peryataan itu disampaikan Megawati saat pengumuman calon kepala daerah yang diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Rabu 19 Februari 2020.
Politikus Partai Demokrat, Andi Arief menanggapi pernyataan Megawati mengenai 2024. Menurut Andi, Megawati terlalu dini berbicara tentang Pilpres 2024.
Menurut dia, saat ini masih banyak persoalan yang di hadapi bangsa. Bahkan semakin hari kian menumpuk.
"Terlalu dini buat Ibu Mega bicara Pilpres 2024. Baiknya berembug masalah yang terjadi kini yang makin hari makin bertumpuk. Apakah tahun 2024 bangsa ini masih ada dan masih kuat menanggung beban, ada yang mulai meragukan. Saatnya bicara masa kini," tulis Andi melalui akun Twitternya, @AndiArief_, Jumat (21/2/2020).
Seperti diberitakan sebelumnya, di hadapan kader PDIP, Megawati berpesan bahwa pada 2024 nanti perpolitikan nasional akan mengalami perubahan regenerasi kepemimpinan.
"Benar, kita-kita ini sudah fading away, yang musti maju itu, yang didorong itu anak-anak muda. Tapi berhentilah, kalau kalian punya anak, anaknya itu enggak bisa jangan dipaksa-paksa," ujar Megawati dalam sambutan pengumuman Paslon Pilkada 2020 di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Rabu 19 Februari 2020. (Baca Juga: Merasa Kesal, Megawati: Anak Tak Mampu Jadi Pemimpin Jangan Dipaksa-paksa)
Megawati merasa kesal karena anak dipaksa-paksa menjadi pemimpin, sementara anak tersebut tidak mampu memimpin. Dia menyebut, seperti tidak ada orang lain saja. Sedangkan, di PDIP kader partai juga disebutnya anak-anak.
"Kalau enggak anak'e, kalau ndak istrine, kalau enggak ponakane, lho nanti pasti ada yang bilang loh Ibu kan juga, tapi kan saya membuktikan. Saya enggak pernah, saya hanya, anak saya kamu jadilah sesuai dengan apa yang kamu jalankan," ucap Megawati.
Salah satunya yang menyita perhatian, yakni ketidaksukaannya terhadap elite politik yang memaksa anak untuk menjadi pemimpin. Peryataan itu disampaikan Megawati saat pengumuman calon kepala daerah yang diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Rabu 19 Februari 2020.
Politikus Partai Demokrat, Andi Arief menanggapi pernyataan Megawati mengenai 2024. Menurut Andi, Megawati terlalu dini berbicara tentang Pilpres 2024.
Menurut dia, saat ini masih banyak persoalan yang di hadapi bangsa. Bahkan semakin hari kian menumpuk.
"Terlalu dini buat Ibu Mega bicara Pilpres 2024. Baiknya berembug masalah yang terjadi kini yang makin hari makin bertumpuk. Apakah tahun 2024 bangsa ini masih ada dan masih kuat menanggung beban, ada yang mulai meragukan. Saatnya bicara masa kini," tulis Andi melalui akun Twitternya, @AndiArief_, Jumat (21/2/2020).
Seperti diberitakan sebelumnya, di hadapan kader PDIP, Megawati berpesan bahwa pada 2024 nanti perpolitikan nasional akan mengalami perubahan regenerasi kepemimpinan.
"Benar, kita-kita ini sudah fading away, yang musti maju itu, yang didorong itu anak-anak muda. Tapi berhentilah, kalau kalian punya anak, anaknya itu enggak bisa jangan dipaksa-paksa," ujar Megawati dalam sambutan pengumuman Paslon Pilkada 2020 di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Rabu 19 Februari 2020. (Baca Juga: Merasa Kesal, Megawati: Anak Tak Mampu Jadi Pemimpin Jangan Dipaksa-paksa)
Megawati merasa kesal karena anak dipaksa-paksa menjadi pemimpin, sementara anak tersebut tidak mampu memimpin. Dia menyebut, seperti tidak ada orang lain saja. Sedangkan, di PDIP kader partai juga disebutnya anak-anak.
"Kalau enggak anak'e, kalau ndak istrine, kalau enggak ponakane, lho nanti pasti ada yang bilang loh Ibu kan juga, tapi kan saya membuktikan. Saya enggak pernah, saya hanya, anak saya kamu jadilah sesuai dengan apa yang kamu jalankan," ucap Megawati.
(dam)