Hadapi Era 4.0, Unhan Kembangkan Prodi Kesehatan dan Teknologi Pertahanan
A
A
A
BOGOR - Rektor Universitas Pertahanan (Unhan) Letjen TNI Tri Legionosuko menjelaskan guna mengantisipasi pengaruh era industri 4.0 dan persaingan global yang semakin tajam, khsusunya dari aspek pendidikan, pentingnya mempersiapkan pertahanan sumber daya manusia (SDM). (Baca juga: Unhan: Perkembangan Teknologi Informasi Bikin Dunia Kian Terasa Kecil)
"Maka dari itu, kita sudah memulainya. Yang pasti kita akan memperbaiki dan menambah dua kurikulum dalam rangka menyesuaikan dengan pengaruh persaingan global di era industri 4.0," ujarnya seusai membuka acara Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) Unhan dengan tema Meningkatkan Kinerja dan Membangun Sumber Daya Manusia yang Unggul dengan Semangat Bela Negara yang Profesional Menuju World Class Defense University untuk Mendukung Pertahanan Semesta yang Kuat di Auditorium Lantai 2 Kampus Bela Negara Komplek IPSC-PMPP TNI, Sentul, Kabupaten Bogor, Rabu (19/2/2020).
Bahkan kalau perlu, kata dia, Unhan melakukan studi banding, khususnya terkait dengan pengembangan Kesehatan dan Teknologi Pertahanan. "Jadi sekarang kita mulai memperhatikan kesehatan. Dalam hal ini bagaimana kita melihat dunia kesehatan dari aspek pertahanan. Tidak hanya dalam aspek pengobatan, tapi bagaimana kesehatan ini kita pandang sebagai suatu yang bisa diberdayakan untuk pertahanan," ujarnya.
Tak hanya itu, dalam waktu dekat pihaknya juga bakal mengembangkan kurikulum baru di Fakultas Inovasi Industri dan Teknologi Pertahanan. "Dalam pengembangan ini, kita menggandeng semua stakeholders, dari hilir ke hulu tentang teknologi pertahanan yang didukung alutsista (alat utama sistem persenjataan)," katanya.
Semua itu, kata dia, saat ini sudah masuk dalam tahap penyusunan kurikulumnya. "Yang jelas tahun ini sudah dimulai, kita sekarang sedang mengerjakannya," ujarnya.
Sebelum menutup kegiatan Rakornis, dia menyampaikan paparan narasumber terdapat beberapa butir penting yang mengemuka atau yang diperoleh dalam diskusi-diskusi tadi, hendaknya dapat dipedomani untuk pelaksanaan tugas sesuai bidang dan fungsi masing-masing.
"Sehingga kegiatan ini dapat memberikan konstribusi yang berarti bagi perkembangan unhan. paparan-paparan yang telah disampaikan oleh pejabat yang membidangi, sekaligus diskusi-diskusi yang berlangsung secara hangat dan komunikatif, mudah-mudahan mampu menjawab sebagian permasalahan yang masih dihadapi oleh Unhan," ujarnya.
Dalam Rakornis ini juga pihaknya menghadirkan tiga narasumber di antaranya Plt. Sekretaris Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan Aris Junaidi, dengan topik 'Arah Kebijakan Pendidikan Tinggi Saat Ini dan Era Industri 4.0', Asisten Deputi Standarisasi Jabatan dan Pengembangan Karir SDM Aparatur Kementerian PAN-RB topik 'Peraturan Pemerintah Nomor 49 Tahun 2018 Tentang Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) dan Mekanisme Pengisian Jabatan PPPK', Karo Ortala Setjen Kemhan Brigjen TNI Antonius Bambang Budi Wibowo membahas terkait 'Klasifikasi Dan Hak Tunjangan Kinerja Dosen'.
"Maka dari itu, kita sudah memulainya. Yang pasti kita akan memperbaiki dan menambah dua kurikulum dalam rangka menyesuaikan dengan pengaruh persaingan global di era industri 4.0," ujarnya seusai membuka acara Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) Unhan dengan tema Meningkatkan Kinerja dan Membangun Sumber Daya Manusia yang Unggul dengan Semangat Bela Negara yang Profesional Menuju World Class Defense University untuk Mendukung Pertahanan Semesta yang Kuat di Auditorium Lantai 2 Kampus Bela Negara Komplek IPSC-PMPP TNI, Sentul, Kabupaten Bogor, Rabu (19/2/2020).
Bahkan kalau perlu, kata dia, Unhan melakukan studi banding, khususnya terkait dengan pengembangan Kesehatan dan Teknologi Pertahanan. "Jadi sekarang kita mulai memperhatikan kesehatan. Dalam hal ini bagaimana kita melihat dunia kesehatan dari aspek pertahanan. Tidak hanya dalam aspek pengobatan, tapi bagaimana kesehatan ini kita pandang sebagai suatu yang bisa diberdayakan untuk pertahanan," ujarnya.
Tak hanya itu, dalam waktu dekat pihaknya juga bakal mengembangkan kurikulum baru di Fakultas Inovasi Industri dan Teknologi Pertahanan. "Dalam pengembangan ini, kita menggandeng semua stakeholders, dari hilir ke hulu tentang teknologi pertahanan yang didukung alutsista (alat utama sistem persenjataan)," katanya.
Semua itu, kata dia, saat ini sudah masuk dalam tahap penyusunan kurikulumnya. "Yang jelas tahun ini sudah dimulai, kita sekarang sedang mengerjakannya," ujarnya.
Sebelum menutup kegiatan Rakornis, dia menyampaikan paparan narasumber terdapat beberapa butir penting yang mengemuka atau yang diperoleh dalam diskusi-diskusi tadi, hendaknya dapat dipedomani untuk pelaksanaan tugas sesuai bidang dan fungsi masing-masing.
"Sehingga kegiatan ini dapat memberikan konstribusi yang berarti bagi perkembangan unhan. paparan-paparan yang telah disampaikan oleh pejabat yang membidangi, sekaligus diskusi-diskusi yang berlangsung secara hangat dan komunikatif, mudah-mudahan mampu menjawab sebagian permasalahan yang masih dihadapi oleh Unhan," ujarnya.
Dalam Rakornis ini juga pihaknya menghadirkan tiga narasumber di antaranya Plt. Sekretaris Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan Aris Junaidi, dengan topik 'Arah Kebijakan Pendidikan Tinggi Saat Ini dan Era Industri 4.0', Asisten Deputi Standarisasi Jabatan dan Pengembangan Karir SDM Aparatur Kementerian PAN-RB topik 'Peraturan Pemerintah Nomor 49 Tahun 2018 Tentang Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) dan Mekanisme Pengisian Jabatan PPPK', Karo Ortala Setjen Kemhan Brigjen TNI Antonius Bambang Budi Wibowo membahas terkait 'Klasifikasi Dan Hak Tunjangan Kinerja Dosen'.
(cip)