KBRI Pastikan Penuhi Kebutuhan Logistik Tiga WNI yang Batal Dievakuasi ke Natuna
A
A
A
JAKARTA - Duta Besar RI untuk China, Djauhari Oratmangun memastikan kebutuhan logistik tiga warga negara Indonesia (WNI) yang batal dievakuasi dari Hubei ke Natuna. Meskipun diakuinya sampai saat ini jalur logistik belum 100% pulih di sana.
“Namun demikian kebutuhan logistik dari adik-adik mahasiswa yang masih ada di sana tetap kita penuhi. Dan kita memang minta prioritas kepada pemerintah setempat apabila mereka kekurangan logistik atau membutuhkan pasokan, obat dan lain-lain agar diberikan prioritas utama. Dan jaminan itu juga kita dapat dari mereka,” ujarnya saat melakukan Teleconference dengan Kantor Staf Presiden (KSP), Jakarta, Senin (10/2/2020).
Dia mengatakan bahwa batalnya tiga WNI tersebut dievakuasi karena tidak memenuhi standard kesehatan baik nasional maupun internasional. Dia menyebut meskipun Pemerintah Indonesia memberikan jaminan bahwa tiga WNI tersebut sehat tapi otoritas kesehatan China tetap meminta untuk tak dievakuasi.
“Tidak mengizinkan mereka untuk bersama-sama yang lainnya yang memang dalam kondisi sehat pada saat terbang,” ucapnya.
Djauhari mengaku telah melakukan komunikasi langsung dengan tiga WNI tersebut sesaat setelah penolakan evakuasi. Menurutnya tiga WNI tersebut sempat dibawa ke klinik airport tapi keesokan harinya salah satu WNI dijemput oleh pihak kampus.
“(WNI) yang pertama karena kampusnya di Wuhan bisa dijemput juga saat itu. Tapi yang dua lainnya kampusnya kurang lebih 100 km dari kKta Wuhan. Supaya diketahui jalan-jalan di sana sudah diblok semua dan melalui penagwasan yang ketat. Karena itulah kemudian yang (WNI) dua itu baru bekerja sama dengan pemerintah setempat bisa kemudian dijemput oleh pihak kampus tempat mereka tinggal,” pungkasnya.
“Namun demikian kebutuhan logistik dari adik-adik mahasiswa yang masih ada di sana tetap kita penuhi. Dan kita memang minta prioritas kepada pemerintah setempat apabila mereka kekurangan logistik atau membutuhkan pasokan, obat dan lain-lain agar diberikan prioritas utama. Dan jaminan itu juga kita dapat dari mereka,” ujarnya saat melakukan Teleconference dengan Kantor Staf Presiden (KSP), Jakarta, Senin (10/2/2020).
Dia mengatakan bahwa batalnya tiga WNI tersebut dievakuasi karena tidak memenuhi standard kesehatan baik nasional maupun internasional. Dia menyebut meskipun Pemerintah Indonesia memberikan jaminan bahwa tiga WNI tersebut sehat tapi otoritas kesehatan China tetap meminta untuk tak dievakuasi.
“Tidak mengizinkan mereka untuk bersama-sama yang lainnya yang memang dalam kondisi sehat pada saat terbang,” ucapnya.
Djauhari mengaku telah melakukan komunikasi langsung dengan tiga WNI tersebut sesaat setelah penolakan evakuasi. Menurutnya tiga WNI tersebut sempat dibawa ke klinik airport tapi keesokan harinya salah satu WNI dijemput oleh pihak kampus.
“(WNI) yang pertama karena kampusnya di Wuhan bisa dijemput juga saat itu. Tapi yang dua lainnya kampusnya kurang lebih 100 km dari kKta Wuhan. Supaya diketahui jalan-jalan di sana sudah diblok semua dan melalui penagwasan yang ketat. Karena itulah kemudian yang (WNI) dua itu baru bekerja sama dengan pemerintah setempat bisa kemudian dijemput oleh pihak kampus tempat mereka tinggal,” pungkasnya.
(kri)