ACT Kirim 10 Ribu Boks Masker untuk WNI di Hong Kong dan Macau
A
A
A
JAKARTA - Lembaga kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) mengirimkan 10 ribu boks masker untuk warga negara Indonesia (WNI) di Hong Kong dan Macau.
Masker dikirim untuk mencegah penularan virus Corona yang merebak di China dan sejumlah negara. Saat ini ketersediaan masker di kedua negara tersebut semakin langka.
"ACT akan mengirimkan bantuan kepada WNI yang ada di Hong Kong sebanyak 10 ribu boks masker secara bertahap. Tahap awal, Insya Allah besok kita kirim 2.500 boks masker," ujar Ketua Dewan Pembina ACT, Ahyudin di Jakarta, Kamis (6/2/2020).
ACT juga mengajak masyarakat Indonesia untuk ikut membantu WNI di Hong Kong dan Makau. Bantuan bisa dilberikan secara langsung atau melalui ACT. Saat ini ada 265 ribu WNI di dua wilayah tersebut.
"Kita jangan jadi bangsa penonton, yang tahu kejadian tapi tak berbuat apa-apa. Apalagi ada saudara kita, TKW dan TKI yang saat ini sedang membutuhkan uluran tangan kita, khususnya masker. Mari jadi bangsa yang aktif dan selalu berusaha jadi bangsa penolong, sekecil apa pun yang kita berikan," tuturnya. (Baca Juga: 64 Rumah Sakit BUMN Siaga Hadapi Penyebaran Virus Corona)
Bantuan ACT, kata dia, bukti konkret menyikapi kasus merebaknya virus Corona. Bantuan itu juga tak hanya diberikan pada WNI di Hong Kong dan Macau, tapi juga masyarakat China.
Terlebih, sambung dia, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah menyatakan virus Corona adalah persoalan dunia.
Bagi ACT, penyebaran virus Corona sebagai tragedi kemanusiaan. ACT sebagai lembaga kemanusiaan ikut berupaya mengantisipasi penyebaran virus tersebut.
Tragedi kemanusian, kata Ahyudin, tidak memandang negara atau bangsa tertentu. Negara adidaya sekali pun membutuhkan uluran tangan ketika menghadapi bencana, seperti halnya yang dialami China.
"Sudah selayaknya dunia menjadikan momentum ini sebagai momentum kemanusiaan, menggerakan andil global untuk menghadapi wabah global ini. Khususnya bangsa Indonesia menunjukan sikap kemanusiaannya dengan turut andil membantu," tuturnya.
Dia mengapresiasi sikap Pemerintah Indonesia yang juga telah mengambil sikap terkait persoalan virus Corona.
Penyebaran virus Corona tak hanya membuat perekonomian lumpuh, khususnya di China, tapi juga berdampak terhadap psikologis masyarakat yang resah karena takut terjangkit virus tersebut.
"Dampak Corona ini ke mana-mana, khususnya psikologis. Bukan hanya dirasakan warga China, tapi dunia, tak terkecuali warga Indonesia, khususnya yang ada di Hongkong dan Macau," katanya.
Staff Global Humanity Response, Sucita Pri Ramadinda menjelaskan ACT tidak hanya mengirim masker, tapi juga alat kebersihan dan logistik pula untuk WNI, khususnya TKI yang tak bisa pulang karena terikat kontrak kerja di Hong Kong dan Macau.
"Logistik juga mulai makin menipis karena akses di Hong Kong atau Macau sendiri, yang biasa dapat suplai dari China sudah ditutup, otomatis tak ada supply lagi. Insya Allah rencana kita kirimkan pangan minimal untuk sebulan ke depan bertahan disana," tuturnya.
Masker dikirim untuk mencegah penularan virus Corona yang merebak di China dan sejumlah negara. Saat ini ketersediaan masker di kedua negara tersebut semakin langka.
"ACT akan mengirimkan bantuan kepada WNI yang ada di Hong Kong sebanyak 10 ribu boks masker secara bertahap. Tahap awal, Insya Allah besok kita kirim 2.500 boks masker," ujar Ketua Dewan Pembina ACT, Ahyudin di Jakarta, Kamis (6/2/2020).
ACT juga mengajak masyarakat Indonesia untuk ikut membantu WNI di Hong Kong dan Makau. Bantuan bisa dilberikan secara langsung atau melalui ACT. Saat ini ada 265 ribu WNI di dua wilayah tersebut.
"Kita jangan jadi bangsa penonton, yang tahu kejadian tapi tak berbuat apa-apa. Apalagi ada saudara kita, TKW dan TKI yang saat ini sedang membutuhkan uluran tangan kita, khususnya masker. Mari jadi bangsa yang aktif dan selalu berusaha jadi bangsa penolong, sekecil apa pun yang kita berikan," tuturnya. (Baca Juga: 64 Rumah Sakit BUMN Siaga Hadapi Penyebaran Virus Corona)
Bantuan ACT, kata dia, bukti konkret menyikapi kasus merebaknya virus Corona. Bantuan itu juga tak hanya diberikan pada WNI di Hong Kong dan Macau, tapi juga masyarakat China.
Terlebih, sambung dia, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah menyatakan virus Corona adalah persoalan dunia.
Bagi ACT, penyebaran virus Corona sebagai tragedi kemanusiaan. ACT sebagai lembaga kemanusiaan ikut berupaya mengantisipasi penyebaran virus tersebut.
Tragedi kemanusian, kata Ahyudin, tidak memandang negara atau bangsa tertentu. Negara adidaya sekali pun membutuhkan uluran tangan ketika menghadapi bencana, seperti halnya yang dialami China.
"Sudah selayaknya dunia menjadikan momentum ini sebagai momentum kemanusiaan, menggerakan andil global untuk menghadapi wabah global ini. Khususnya bangsa Indonesia menunjukan sikap kemanusiaannya dengan turut andil membantu," tuturnya.
Dia mengapresiasi sikap Pemerintah Indonesia yang juga telah mengambil sikap terkait persoalan virus Corona.
Penyebaran virus Corona tak hanya membuat perekonomian lumpuh, khususnya di China, tapi juga berdampak terhadap psikologis masyarakat yang resah karena takut terjangkit virus tersebut.
"Dampak Corona ini ke mana-mana, khususnya psikologis. Bukan hanya dirasakan warga China, tapi dunia, tak terkecuali warga Indonesia, khususnya yang ada di Hongkong dan Macau," katanya.
Staff Global Humanity Response, Sucita Pri Ramadinda menjelaskan ACT tidak hanya mengirim masker, tapi juga alat kebersihan dan logistik pula untuk WNI, khususnya TKI yang tak bisa pulang karena terikat kontrak kerja di Hong Kong dan Macau.
"Logistik juga mulai makin menipis karena akses di Hong Kong atau Macau sendiri, yang biasa dapat suplai dari China sudah ditutup, otomatis tak ada supply lagi. Insya Allah rencana kita kirimkan pangan minimal untuk sebulan ke depan bertahan disana," tuturnya.
(dam)