KH Muhyiddin Junaidi Gantikan Posisi Almarhum Yunahar Ilyas di MUI
A
A
A
JAKARTA - Rapat Dewan Pimpinan Pusat Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah menyetujui pengganti Wakil Ketua Umum MUI, KH Yunahar Ilyas yang meninggal dunia. Melalui rapat Pimpinan MUI, Ketua bidang Hubungan Luar Negeri dan Internasional, KH Muhyiddin Junaidi ditunjuk sebagai pengganti Yunahar.
"Itu rapat dewan pimpinan mengusulkan Pak Muhyidin Junaidi menggantikan almarhum Pak Yunahar. Kemudian posisi Pak Muhyiddin digantikan oleh Bapak Doktor Sudarnoto Abdul Hakim," ujar Sekjen MUI, Anwar Abbas saat dihubungi SINDOnews, Kamis (30/1/2020).
Anwar mengatakan, keputusan memilih Muhyiddin akan dibawa dan diputuskan dalam Rapat Paripurna yang dihadiri oleh Dewan Pimpinan dan Dewan Pertimbangan MUI. Ia mengaku tengah menjadwalkan Rapat Paripurna tersebut.
"Saya agendakan kan Selasa (kemarin), tapi Pak Din (Samsudin) Dewan Pertimbangan lagi di Mesir nih, enggak tau nanti jadwalnya kapan," katanya.
Ditambahkan Anwar, saat ini posisi Muhyiddin secara organisasi menggantikan posisi Yunahar. Namun resminya baru ditetapkan dalam Rapat Paripurna.
"Secara organisasi iya (Muhyiddin yang dipilih), itu nanti setelah ditetapkan di dalam Rapat Paripurna. Tapi di dewan pimpinan udah selesai," jelas ulama yang juga Ketua PP Muhammadiyah itu.
"Itu rapat dewan pimpinan mengusulkan Pak Muhyidin Junaidi menggantikan almarhum Pak Yunahar. Kemudian posisi Pak Muhyiddin digantikan oleh Bapak Doktor Sudarnoto Abdul Hakim," ujar Sekjen MUI, Anwar Abbas saat dihubungi SINDOnews, Kamis (30/1/2020).
Anwar mengatakan, keputusan memilih Muhyiddin akan dibawa dan diputuskan dalam Rapat Paripurna yang dihadiri oleh Dewan Pimpinan dan Dewan Pertimbangan MUI. Ia mengaku tengah menjadwalkan Rapat Paripurna tersebut.
"Saya agendakan kan Selasa (kemarin), tapi Pak Din (Samsudin) Dewan Pertimbangan lagi di Mesir nih, enggak tau nanti jadwalnya kapan," katanya.
Ditambahkan Anwar, saat ini posisi Muhyiddin secara organisasi menggantikan posisi Yunahar. Namun resminya baru ditetapkan dalam Rapat Paripurna.
"Secara organisasi iya (Muhyiddin yang dipilih), itu nanti setelah ditetapkan di dalam Rapat Paripurna. Tapi di dewan pimpinan udah selesai," jelas ulama yang juga Ketua PP Muhammadiyah itu.
(kri)