Kemenag Siap Bentuk Tim Audit Khusus Tangani RS Haji Jakarta
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Agama (Kemenag) akan membentuk tim audit khusus atau gabungan untuk melihat secara langsung kondisi Rumah Sakit (RS) Haji Jakarta.
Audit akan dilakukan, baik untuk melihat kondisi fisik bangunan, keuangan dan lainnya yang terkait perkembangan RS Haji Jakarta sampai saat ini.
“Sejak dua setengah tahun, RS Haji Jakarta sudah banyak kemajuan. Namun sekarang yang menjadi masalah terkait keuangan,” tutur Direktur RS Haji Syarief saat bertemu Menag Fachrul Razi, di Jakarta, Senin 27 Januari 2020 seperti dikutip dari kemenag.go.id.
Syarief menjelaskan, saat ini RS Haji Jakarta membutuhkan anggaran sebesar Rp 42 miliar. Adapu yang menjadi prioritas adalah kebutuhan kewajiban pajak, obat-obatan, dan lainnya.
“Kami sudah membuat laporan keuangannya untuk dilaporkan ke Kementerian Agama,” katanya.(Baca Juga: Catat! Ini Lokasi dan Jadwal SKD CPNS Kemenag di 12 Provins i )
Dia menjelaskan keberadaan RS Haji Jakarta cukup prospektif dan potensial. Apalagi, saat ini ada Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) seperti UIN Syarif Hidayatullah yang memiliki Fakultas Kedokteran dan PTKIN lainnya di Indonesia. Saat ini RS Haji memiliki 800 karyawan.
Sementara itu, Menag Fachrul Razi mengakui RS Haji Jakarta masih bisa dibuat lebih baik. Bahkan Menag mengaku pernah berbincang dengan Menteri Kesehatan terkait RS Haji Jakarta.
“Tim gabungan dari Itjen akan segera turun ke RS Haji Jakarta, untuk menyikapi langkah-langkah Kemenag ke depan. Kita tunggu laporan keuangan terkini dari RS Haji, agar bisa menetapkan langkah-langkah lebih lanjut,” ujar Menag.
Audit akan dilakukan, baik untuk melihat kondisi fisik bangunan, keuangan dan lainnya yang terkait perkembangan RS Haji Jakarta sampai saat ini.
“Sejak dua setengah tahun, RS Haji Jakarta sudah banyak kemajuan. Namun sekarang yang menjadi masalah terkait keuangan,” tutur Direktur RS Haji Syarief saat bertemu Menag Fachrul Razi, di Jakarta, Senin 27 Januari 2020 seperti dikutip dari kemenag.go.id.
Syarief menjelaskan, saat ini RS Haji Jakarta membutuhkan anggaran sebesar Rp 42 miliar. Adapu yang menjadi prioritas adalah kebutuhan kewajiban pajak, obat-obatan, dan lainnya.
“Kami sudah membuat laporan keuangannya untuk dilaporkan ke Kementerian Agama,” katanya.(Baca Juga: Catat! Ini Lokasi dan Jadwal SKD CPNS Kemenag di 12 Provins i )
Dia menjelaskan keberadaan RS Haji Jakarta cukup prospektif dan potensial. Apalagi, saat ini ada Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) seperti UIN Syarif Hidayatullah yang memiliki Fakultas Kedokteran dan PTKIN lainnya di Indonesia. Saat ini RS Haji memiliki 800 karyawan.
Sementara itu, Menag Fachrul Razi mengakui RS Haji Jakarta masih bisa dibuat lebih baik. Bahkan Menag mengaku pernah berbincang dengan Menteri Kesehatan terkait RS Haji Jakarta.
“Tim gabungan dari Itjen akan segera turun ke RS Haji Jakarta, untuk menyikapi langkah-langkah Kemenag ke depan. Kita tunggu laporan keuangan terkini dari RS Haji, agar bisa menetapkan langkah-langkah lebih lanjut,” ujar Menag.
(dam)