Jelang Kongres PAN, Mulfachri: Tak Bisa Pemimpin Memaksakan Kehendak

Kamis, 09 Januari 2020 - 15:35 WIB
Jelang Kongres PAN, Mulfachri: Tak Bisa Pemimpin Memaksakan Kehendak
Jelang Kongres PAN, Mulfachri: Tak Bisa Pemimpin Memaksakan Kehendak
A A A
JAKARTA - Partai Amanat Nasional (PAN) memiliki peran penting serta memberikan kontribusi signifikan dalam kancah politik nasional. Terutama dalam kehidupan masyarakat Indonesia yang dinamis.

Tidak mengherankan jika kapasitas dan kinerja seorang pemimpin partai politik harus mengikuti perubahan zaman. Apalagi pemimpin politik memiliki peran sentral yang kuat untuk dapat meningkatkan kualitas demokrasi di Indonesia.

Partai Amanat Nasional (PAN) tengah bersiap menghadapi kongres akan dilangsungkan awal bulan Maret, dengan agenda utama memilih ketua umum.

Sejumlah kader PAN (Rabu 8 Januari 2020), menggelar acara silahturahmi di Grand Aston City Hall Medan. Silahturahmi yang dihadiri pengurusa DPW PAN Sumatera Utara dan 75 DPD di wilayah sekitar Sumatera bagian utara.

Para kader PAN yang hadir sangat antusias memberikan dukungan kepada Mulfahri Harahap untuk menjadi Ketua Umum PAN periode 2020-2025.

Ketua Dewan Kehormatan PAN, Amien Rais yang turut hadir berpesan dalam kesempatan tausiah di depan kader PAN mengatakan, pentingnya bagi kader untuk memahami semangat lahirnya PAN. "Karena partai sebagai alat perjuangan tidak melulu terkait kekuasaan," pesan Amien Rais.

Sementara itu, Ketua team pemenangan Mulfachri, Rizki Sadiq dalam sambutannya menyampaikan, calon ketua umum yang diusung merupakan pribadi yang apa adanya, apa yang disampaikan itu adalah yang sebenarnya.

"Tidak mengada-ada bahkan jauh dari gaya kepemimpinan lips service alias PHP semata," tegasnya.

Di depan forum terbatas yang hanya dihadiri voters alias pemilik suara Kongres, yakni para ketua DPD PAN, Mulfachri memaparkan gagasan dan programnya jika dirinya terpilih ketua umum.

Dia menyinggung tentang pengelolaan partai yang harus tetap teguh pada rule of law, AD/ART dan peraturan partai yang telah menjadi kesepakatan dalam berorganisasi.

"Tidak bisa pemimpin seenaknya memaksakan kehendak, anti dialog apalagi menabrak aturan hanya untuk memuluskan keinginan pribadi dan kelompoknya. PAN berdiri karena semangat dan antitesa pada praktik kesewenang-wenangan," ungkap Mulfachri.

Intonasi yang meninggi dan bersemangat membuat ruangan riuh tepuk tangan yang hadir. "Sampai kapanpun, perusak demokrasi tidak boleh bercokol di tubuh PAN," tegasnya disambut teriakan kekesalan tentang kondisi yang sedang dirasakan pengurus di daerah.

Kekompakan anggota DPR PAN dapil Sumatera Utara terlihat hangat dengan hadirnya Nasril Bahar dan Saleh Daulay. Ketua Umum BM PAN yang juga Sekretaris Fraksi PAN DPR Ahmad Yohan bergabung di penghujung acara.
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7267 seconds (0.1#10.140)