Ketegangan Timur Tengah Memanas, Pemerintah RI Perlu Bersiap
A
A
A
JAKARTA - Kawasan Timur Tengah (Timteng) tengah memanas akibat konflik antara Amerika Serikat (AS) dan Iran yang membuat pemimpin militer Iran Qasem Soleimani dan komandan milisi Irak Abu Mahdi al-Muhandis tewas dalam serangan rudal AS di Bandara udara di Baghdad, Jumat (3/1/2019).
Komisi I DPR meminta agar Pemerintah Indonesia bersiap diri jika sewaktu-waktu konflik ini meluas. Pihaknya juga mengapresiasi pernyataan Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI untuk tidak ikut memperburuk situasi. (Baca juga: Situasi Memanas, KBRI Teheran Siap Evakuasi WNI di Iran )
“Kita mengharapkan kedua belah pihak AS dan Iran untuk sama-sama menahan diri, dan jangan ada lagi aksi-aksi militer. Akan tetapi RI juga perlu bersiap-siap kiranya bila konflik ini meluas dan sampai mempengaruhi kondisi ekonomi global dan ekonomi RI pada khususnya,” ujar Anggota Komisi I DPR Bobby Adhityo Rizaldi saat dihubungi SINDOnews di Jakarta, Senin (6/1/2020).
Kemudian, lanjut Bobby, pihak KBRI perlu memfokuskan kewaspadaan contingency plan untuk WNI dan diaspora yang ada di Iran. Karena, keselamatan WNI itu tentu yang utama.
“Yang utamanya keamanan WNI kita,” ucapnya. (Baca juga: UE Desak Semua Pihak Tahan Diri Pasca Kematian Soleimaini )
Selain itu, Politisi Partai Golkar ini mengapresiasi pernyataan pihak Kemlu yang meminta semua pihak menahan diri dan melakukan tindakan yang bisa memperburuk situasi di Timteng.
Meskipun, ia melihat bahwa konflik di sana belum berefek signifikan terhadap Indonesia. “Saat ini belum ada efek signifikan langsung ke RI akibat ketegangan di Timteng,” tandasnya.
Komisi I DPR meminta agar Pemerintah Indonesia bersiap diri jika sewaktu-waktu konflik ini meluas. Pihaknya juga mengapresiasi pernyataan Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI untuk tidak ikut memperburuk situasi. (Baca juga: Situasi Memanas, KBRI Teheran Siap Evakuasi WNI di Iran )
“Kita mengharapkan kedua belah pihak AS dan Iran untuk sama-sama menahan diri, dan jangan ada lagi aksi-aksi militer. Akan tetapi RI juga perlu bersiap-siap kiranya bila konflik ini meluas dan sampai mempengaruhi kondisi ekonomi global dan ekonomi RI pada khususnya,” ujar Anggota Komisi I DPR Bobby Adhityo Rizaldi saat dihubungi SINDOnews di Jakarta, Senin (6/1/2020).
Kemudian, lanjut Bobby, pihak KBRI perlu memfokuskan kewaspadaan contingency plan untuk WNI dan diaspora yang ada di Iran. Karena, keselamatan WNI itu tentu yang utama.
“Yang utamanya keamanan WNI kita,” ucapnya. (Baca juga: UE Desak Semua Pihak Tahan Diri Pasca Kematian Soleimaini )
Selain itu, Politisi Partai Golkar ini mengapresiasi pernyataan pihak Kemlu yang meminta semua pihak menahan diri dan melakukan tindakan yang bisa memperburuk situasi di Timteng.
Meskipun, ia melihat bahwa konflik di sana belum berefek signifikan terhadap Indonesia. “Saat ini belum ada efek signifikan langsung ke RI akibat ketegangan di Timteng,” tandasnya.
(kri)