Duka Tanah Air, Lima Tokoh Bangsa yang Wafat di Tahun 2019

Selasa, 31 Desember 2019 - 10:07 WIB
Duka Tanah Air, Lima...
Duka Tanah Air, Lima Tokoh Bangsa yang Wafat di Tahun 2019
A A A
TAHUN 2019 segera berakhir. Esok akan memasuki tahun yang baru. Berbagai peristiwa terjadi di Tanah Air sepanjang tahun 2019.

Tidak hanya diramaikan perhelatan besar seperti pelaksanaan pemilu, tahun 2019 juga diwarnai suasana duka. Sejumlah tokoh bangsa tutup usia dipanggil oleh Yang Maha Kuasa.

Adapun sejumlah tokoh yang meninggal dunia pada tahun ini, di antaranya sebagai berikut:

1. Ustaz Arifin Ilham


Salah satu pendakwah kondang Tanah Air, Ustaz Arifin Ilham meninggal dunia pada 22 Mei 2019. Pemimpin Majelis Az-Zikra ini meninggal akibat menderita penyakit kanker getah bening. Arifin meninggal di Penang Malaysia saat menjalani pengobatan.

Sebelum berobat ke Penang, Arifin sempat menjalani pengobatan di RSCM. Para tokoh hingga ulama datang menjenguk Arifin yang saat itu sudah menderita kanker getah bening stadium 4.

Ribuan orang mengiringi kepergian jenazah ustaz kharismatik ini ke tempat peristirahatannya yang terakhir di sekitar Masjid Az-Zikra, Gunung Sindur, Bogor, Jawa Barat.

2. Sutopo Purwo Nugroho


Kepala Pusat Data dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho wafat di di Guangzhou, China 7 Juli 2019. Pria yang dikenal berdedikasi tinggi dalam menyebarkan informasi tentang kebencanaan ini meninggal karena penyakit kanker paru-paru yang dideritanya selama lebih dari setahun.

Sutopo pergi ke Guangzou untuk menjalani pengobatan karena saat itu kankernya sudah menyebar ke organ tubuh lainnya.

Meski menderita penyakit ganas, Sutopo selalu bersemangat untuk menyampaikan informasi tentang bencana alam. Tidak hanya melalui jumpa pers, Sutopo juga aktif menyebarkan informasi melalui media sosial dan tidak lelah meladeni pertanyaan wartawan melalui telepon.

Atas dedikasinya, Sutopo banyak meraih penghargaan. Bahkan dia dianugerahkan sebagai salah satu tokoh Asians of the Year 2018 oleh The Straits Time.

Untuk mengenang jasa dan pengabdiannya, BNPB menjadikan nama Sutopo Purwo Nugroho sebagai nama auditorium yang berada di gedung BNPB, Jakarta.

3. KH Maimoen Zubair


Tanggal 6 Agustus 2019 merupakan hari berduka bagi Tanah Air, khususnya bagi warga Nahdlatul Ulama (NU). Pada tanggal tersebut, Kiai Haji Maimoen Zubair meninggal dunia.

Sosok kharismatik yang biasa disapa Mbah Moen ini wafat di sela menunaikan ibadah haji di Tanah Suci. Mbah Moen meninggal pada usia 90 tahun.

Semasa hidup Mbah Moen dikenal sebagai sosok yang diteladani oleh berbagai kalangan. Tidak hanya dari kalangan ulama, para tokoh bangsa juga meneladani pengasuh Pondok Pesantren Al Anwar Rembang ini.

Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama ini juga dikenal ahli dalam bidang fikih dan bersikap terbuka dengan tetap menjunjung tinggi rasa nasionalisme.

4. Ani Yudhoyono


Istri Presiden keenam Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Ani Yudhoyono meninggal dunia pada 1 Juni 2019. Sebelum wafat, Ani menjalani perawatan di National University Hospital Singapura sejak Februari 2019. Ibu dari Agus Harimurti Yudhoyono dan Edhie Baskoro Yudhoyono ini menderita penyakit kanker darah.

Kepergian Ani menimbulkan kesedihan mendalam, khususnya bagi sang suami, SBY yang selalu setia mendampinginya berjuang melawan penyakit yang diderita.

Para tokoh, Presiden Joko Widodo dan para pejabat negara sempat menjenguk Ani Yudhoyono saat menjalani perawatan di Singapura. Ani Yudhoyono dimakamkan di Taman Makam Pahlawan setelah disemayamkan di rumah duka di Cikeas, Bogor. Ani wafat pada usia 67 tahun.

5. BJ Habibie

Pada tahun ini Bangsa Indonesia kembali kehilangan salah satu putra terbaiknya. Presiden ketiga Indonesia Bacharuddin Jusuf Habibie meninggal pada 11 September 2019.

BJ Habibie menutup usia dalam perawatan di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto Jakarta. Dia meninggal dalam usia 83 tahun.

Dalam menjalani perawatan, Habibie ditangani oleh tim yang beranggotakan berbagai dokter spesialis seperti penyakit dalam, ginjal, dan jantung.

Habibie memang memiliki riwayat sakit jantung. Pada Maret 2018, Habibie sempat menjalani perawatan di Klinik Starnberg Muenchen, Jerman. Ketika itu, Habibie mmengalami masalah pada klep jantungnya yang bocor.

Bahkan saat itu mantan Menteri Riset dan Teknologi itu sempat mengalami kesulitan bernapas. Tim dokter saat itu menyatakan klep jantung BJ Habibie bocor yang berakibat penumpukan air pada paru-paru hingga 1,5 liter.

Dokter kemudian menyarankan untuk segera menjalani operasi jantung. Namun, Habibie memilih untuk menjalani tindakan dengan menggunakan metode yang lebih canggih. Dua tahun sebelumnya, pada Maret 2016 silam, teknokrat dengan segudang penghargaan ini juga pernah dirawat akibat terkena infeksi bakteri.
(dam)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7748 seconds (0.1#10.140)