Duet OSO dan Herry Lontung Diprediksi Kembali Pimpin Hanura
A
A
A
JAKARTA - Partai Hanura akan menggelar Musyawarah Nasional (Munas) untuk memilih ketua umumnya yang baru. Berbagai dinamika muncul, namun yang mencuat adanya dukungan 34 Dewan Perwakilan Daerah (DPD) untuk kembali mengusung Oesman Sapta Odang (OSO) menjadi ketua umum.
Pengamat Politik dari Parameter Research Consultant, Edison Lapalelo, melihat terjadi disharmonis antara OSO dengan Wiranto dan Hairudin Ismail dan Subagio HS.
Menurut dia, banyak pihak yang menyalahkan OSO dengan tidak lolosnya Partai Hanura ke parlemen. "Kami menemukan bahwa gagalnya Hanura masuk DPR itu akibat akumulasi dari intrik dan pembelahan yang terjadi di DPP Hanura yang menjadi cikal bakal turunya suara Hanura dan tidak menembus parliament threshold," kata Edison, Minggu (15/12/2019).
"Namun, Ini bukan kesesalahan OSO sebagai Ketum Hanura semata, sesunguhnya menjadi kesalahan kolektif yang harusnya dipertangungjawabkan seacara bersama-sama, bukan menjadikan OSO sebagai kambing hitam," tambahnya.
Kendati demikian, hingga saat ini belum muncul calon kuat sebagai penantang OSO untuk duduk di kursi Ketum Hanura. Bahkan, jika mengamati pergerkan pengurus Partai Hanura di tingkat Provinsi dan Kabupaten se-Indonsia, nyaris semuanya memberikan apresiasi dan dukungan kembali kepada OSO sebagai Ketum Hanura.
"Saya menanyakan hal ini kepada Ketua Kabupaten dan Provinsi Partai Hanura, mereka semua memberi apresiasi dan masih tetap mendukung OSO sebagai Ketum Partai Hanura berikutnya dan bukan tidak mungkin akan terjadi aklamasi secara damai untuk mengukuhkan OSO sebagai Ketum Hanura kembali," urainya.
Dia menambahkan, OSO merupakan tokoh politik yang fenomenal di Indonesia. Pasalnya, OSO telah membuktikan kepada kader Partai Hanura, bahwa bersama Sekjennya Herry Lontung Siregar untuk membersarkan partai dengan tidak menerima tawaran Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai Wantimpres.
"Saya mengamati seorang OSO dan Herry Lontung ini dua tokoh yang sesungguhnya berpotensi untuk membawa Partai Hanura bangkit, jaya dan menang. Apalagi kedua tokoh ini, OSO sebagai Ketum dan Herry sebagai Sekjen mendapat dukungan penuh dari semua pengurus partai sampai ke tingkatan terbawah. Itu modal bagi kedua tokoh ini mengembalikan kejayaan dan masuk parlemen," pungkasnya.
Pengamat Politik dari Parameter Research Consultant, Edison Lapalelo, melihat terjadi disharmonis antara OSO dengan Wiranto dan Hairudin Ismail dan Subagio HS.
Menurut dia, banyak pihak yang menyalahkan OSO dengan tidak lolosnya Partai Hanura ke parlemen. "Kami menemukan bahwa gagalnya Hanura masuk DPR itu akibat akumulasi dari intrik dan pembelahan yang terjadi di DPP Hanura yang menjadi cikal bakal turunya suara Hanura dan tidak menembus parliament threshold," kata Edison, Minggu (15/12/2019).
"Namun, Ini bukan kesesalahan OSO sebagai Ketum Hanura semata, sesunguhnya menjadi kesalahan kolektif yang harusnya dipertangungjawabkan seacara bersama-sama, bukan menjadikan OSO sebagai kambing hitam," tambahnya.
Kendati demikian, hingga saat ini belum muncul calon kuat sebagai penantang OSO untuk duduk di kursi Ketum Hanura. Bahkan, jika mengamati pergerkan pengurus Partai Hanura di tingkat Provinsi dan Kabupaten se-Indonsia, nyaris semuanya memberikan apresiasi dan dukungan kembali kepada OSO sebagai Ketum Hanura.
"Saya menanyakan hal ini kepada Ketua Kabupaten dan Provinsi Partai Hanura, mereka semua memberi apresiasi dan masih tetap mendukung OSO sebagai Ketum Partai Hanura berikutnya dan bukan tidak mungkin akan terjadi aklamasi secara damai untuk mengukuhkan OSO sebagai Ketum Hanura kembali," urainya.
Dia menambahkan, OSO merupakan tokoh politik yang fenomenal di Indonesia. Pasalnya, OSO telah membuktikan kepada kader Partai Hanura, bahwa bersama Sekjennya Herry Lontung Siregar untuk membersarkan partai dengan tidak menerima tawaran Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai Wantimpres.
"Saya mengamati seorang OSO dan Herry Lontung ini dua tokoh yang sesungguhnya berpotensi untuk membawa Partai Hanura bangkit, jaya dan menang. Apalagi kedua tokoh ini, OSO sebagai Ketum dan Herry sebagai Sekjen mendapat dukungan penuh dari semua pengurus partai sampai ke tingkatan terbawah. Itu modal bagi kedua tokoh ini mengembalikan kejayaan dan masuk parlemen," pungkasnya.
(maf)