Perkuat Hubungan Bilateral, KBRI Gelar Pertemuan Pemuda Indonesia-Ethiopia
A
A
A
JAKARTA - Untuk memajukan hubungan bilateral antara Indonesia dengan Ethiopia, KBRI Addis Ababa menggelar pertemuan antara pemuda dua negara. Diharapkan, dengan pertemuan antar pemuda ini akan timbul ide-ide cemerlang demi memajukan hubungan bilateral Indonesia-Ethiopia.
Duta Besar Ethiopia Al Busyra Basnur mengatakan, saat ini banyak orang Indonesia, khususnya pemuda yang belum mengenal dengan baik kemajuan dan perkembangan terkini Ethiopia. Sebaliknya, banyak pula orang Ethiopia yang belum mengenal peran, komitmen dan kepemimpinan global Indonesia, khususnya dalam Konferensi Asia Afrika tahun 1955.
“Acara ini bertujuan untuk mendengar pemikiran dan pandangan serta menggali ide-ide baru pemuda Ethiopia dan Indonesia, dalam memajukan hubungan dan kerjasama bilateral ke depan,” katanya dalam forum bicara pemuda bertajuk “Listen to the Voice of Youth: Indonesia and Ethiopia Youth Talk,” di KBRI Addi Ababa Jumat sore, 13 Desember 2019.
Kegiatan yang dihadiri lebih 200 pemuda Ethiopia itu, menampilkan pembicara muda Indonesia yaitu Kevin Alwino, Dean Aldrich Adrien, Fidela Cathliniyah, dan Kayla. Kecuali Kevin yang juga pengusaha muda di Jakarta dan founder Indonesia-Ethiopia Youth Association, pembicara yang lainnya belajar dan sudah bermukim di Addis Ababa selama bertahun-tahun.
Sementara pembicara muda Ethiopia terdiri dari tokoh dan pimpinan organisasi pemuda yaitu Kalewonggel Tesfaye, Sileshi Salse Umer, Zeynaba Mohamed, Meron Anteneh dan Rediet Getahun Teffera. Semua pembicara Ethiopia tersebut pernah tinggal di Indonesia untuk mengikuti berbagai kegiatan yang disponsori oleh KBRI Addis Ababa.
Kalewongel dan Sileshi mengikuti Indonesia Africa Infrastructure Dialogue (IAID) di Bali, pada Agustus 2019. Zeynaba mengikuti program Beasiswa Darmasiswa tahun 2016 di Cirebon. Sementara Meron dan Rediet baru saja kembali ke Addis Ababa setelah mengikuti Bali Democracy Student Conference (BDSC) di Bali pada 5-6 Desember 2019. Pada forum tersebut, Meron dan Rediet menyampaikan pengalaman dan pengetahuan yang diperolehnya pada BDSC.
“Indonesia and Ethiopia Youth Talk akan diselenggarakan secara berkala, karena begitu banyak pandangan, ide dan pemikiran-pemikiran cemerlang anak muda kedua negara yang perlu kita dengar dan dijadikan masukan,” kata Ravky Permato, Pejabat Fungsi Pensosbud KBRI Addis Ababa.
Duta Besar Ethiopia Al Busyra Basnur mengatakan, saat ini banyak orang Indonesia, khususnya pemuda yang belum mengenal dengan baik kemajuan dan perkembangan terkini Ethiopia. Sebaliknya, banyak pula orang Ethiopia yang belum mengenal peran, komitmen dan kepemimpinan global Indonesia, khususnya dalam Konferensi Asia Afrika tahun 1955.
“Acara ini bertujuan untuk mendengar pemikiran dan pandangan serta menggali ide-ide baru pemuda Ethiopia dan Indonesia, dalam memajukan hubungan dan kerjasama bilateral ke depan,” katanya dalam forum bicara pemuda bertajuk “Listen to the Voice of Youth: Indonesia and Ethiopia Youth Talk,” di KBRI Addi Ababa Jumat sore, 13 Desember 2019.
Kegiatan yang dihadiri lebih 200 pemuda Ethiopia itu, menampilkan pembicara muda Indonesia yaitu Kevin Alwino, Dean Aldrich Adrien, Fidela Cathliniyah, dan Kayla. Kecuali Kevin yang juga pengusaha muda di Jakarta dan founder Indonesia-Ethiopia Youth Association, pembicara yang lainnya belajar dan sudah bermukim di Addis Ababa selama bertahun-tahun.
Sementara pembicara muda Ethiopia terdiri dari tokoh dan pimpinan organisasi pemuda yaitu Kalewonggel Tesfaye, Sileshi Salse Umer, Zeynaba Mohamed, Meron Anteneh dan Rediet Getahun Teffera. Semua pembicara Ethiopia tersebut pernah tinggal di Indonesia untuk mengikuti berbagai kegiatan yang disponsori oleh KBRI Addis Ababa.
Kalewongel dan Sileshi mengikuti Indonesia Africa Infrastructure Dialogue (IAID) di Bali, pada Agustus 2019. Zeynaba mengikuti program Beasiswa Darmasiswa tahun 2016 di Cirebon. Sementara Meron dan Rediet baru saja kembali ke Addis Ababa setelah mengikuti Bali Democracy Student Conference (BDSC) di Bali pada 5-6 Desember 2019. Pada forum tersebut, Meron dan Rediet menyampaikan pengalaman dan pengetahuan yang diperolehnya pada BDSC.
“Indonesia and Ethiopia Youth Talk akan diselenggarakan secara berkala, karena begitu banyak pandangan, ide dan pemikiran-pemikiran cemerlang anak muda kedua negara yang perlu kita dengar dan dijadikan masukan,” kata Ravky Permato, Pejabat Fungsi Pensosbud KBRI Addis Ababa.
(ysw)