Sukses Pimpin GOPAC, Fadli Zon Raih Champion Of Corruption Award
A
A
A
JAKARTA - Ketua Badan Kerjasama Antar Parlemen (BKSAP) DPR Fadli Zon meraih penghargaan Champion of Corruption Awards dari The African Parliamentarians Network Against Corruption (APNAC). Penghargaan itu diperoleh politikus Partai Gerindra saat mengikuti The 7th Global Conference of Parliamentarians Against Corruption 9-10 Desember di Doha, Qatar
Presiden APNAC Kenya, Shakeel Shabbir Ahmed, menyatakan penghargaan tersebut diberikan atas besarnya komitmen serta keberhasilan Fadli Zon sebagai Presiden GOPAC dalam memimpin organisasi tersebut dua periode berturut-turut yaitu 2015-2017 dan 2017-2019.
Dalam sambutannya, Shakeel Shabbir Ahmed, mengapresiasi kepemimpinan Fadli Zon sebagai Presiden GOPAC yang telah berhasil meningkatkan peran GOPAC dalam membangun kesadaran pemberantasan korupsi di panggung internasional. Fadli Zon yang merupakan anggota Komisi I DPR periode 2019-2024 dinilai APNAC telah berhasil membawa GOPAC sebagai organisasi internasional antar parlemen terbesar di dunia yang fokus pada agenda pemberantasan korupsi dan good governance.
Dalam dua periode kepemimpinan Fadli Zon di GOPAC, terdapat tiga isu utama yang menjadi perhatian GOPAC. Pertama, pengawasan parlemen dalam implementasi tujuan pembangunan berkelanjutan/SDG. Kedua ratifikasi dan implementasi UNCAC. Ketiga inisiatif GOPAC dalam mendorong kerangka Open Parliament. Kontribusi GOPAC pada ketiga isu tersebut, dinilai APNAC telah berperan penting dalam meningkatkan baik integritas anggota maupun institusi parlemen.
Selain menerima awards, Fadli Zon juga dipercaya untuk memimpin Southeast Asian Parliamentarians Against Corruption (SEAPAC) organisasi regional antikorupsi Asia Tenggara. Keputusan tersebut ditetapkan dalam pertemuan parlemen regional SEAPAC pada The 7th Global Conference of Parliamentarians Against Corruption. Fadli Zon dipilih secara aklamasi dan menerima kepercayaan dari negara-negara Asia Tenggara untuk memimpin SEAPAC terutama atas dukungan dari parlemen Malaysia dan Kamboja.
Sementara itu, Fadli menyatakan, Parlemen memiliki peran penting dalam pemberantasan korupsi. Baik melalui fungsi legislasi, budgeting, dan pengawasan. Untuk itu, ada dua hal yang diperlukan.“Pertama, meningkatkan kapasitas pribadi. Setiap anggota parlemen harus memiliki pengetahuan yang komprehensif tentang pemberantasan korupsi. Termasuk meningkatkan budaya integritas," katanya dalam keterangan yang diterima SINDOnews, Rabu (11/12/2019).
Kedua, memperkuat jaringan antar-parlemen dunia. Memerangi korupsi akan lebih efektif jika anggota parlemen bergabung bersama sebagai sebuah kelompok, bukan perorangan. Baik itu di tingkat global maupun regional. “Di SEAPAC, parlemen Indonesia telah lama menjadi lokomotif pemberantasan korupsi di Asia Tenggara,” ucapnya.
Pada akhir Annual General Meeting GOPAC, Fadli Zon juga diminta menjadi Wakil Presiden GOPAC mendampingi Presiden GOPAC terpilih yaitu Ketua Parlemen Qatar HE Ahmad al Mahmoud. Fadli Zon yakin di bawah kepemimpinan Qatar, GOPAC akan berperan lebih maksimal. Qatar adalah negara yang punya komitmen pemberantasan korupsi dan good governance.
Ketua Parlemen Qatar meminta Fadli Zon untuk bersama-sama di Executive Committee GOPAC dan mengundang Tim Sekretariat GOPAC di Jakarta untuk mendukung program-program kerja GOPAC ke depan.
Presiden APNAC Kenya, Shakeel Shabbir Ahmed, menyatakan penghargaan tersebut diberikan atas besarnya komitmen serta keberhasilan Fadli Zon sebagai Presiden GOPAC dalam memimpin organisasi tersebut dua periode berturut-turut yaitu 2015-2017 dan 2017-2019.
Dalam sambutannya, Shakeel Shabbir Ahmed, mengapresiasi kepemimpinan Fadli Zon sebagai Presiden GOPAC yang telah berhasil meningkatkan peran GOPAC dalam membangun kesadaran pemberantasan korupsi di panggung internasional. Fadli Zon yang merupakan anggota Komisi I DPR periode 2019-2024 dinilai APNAC telah berhasil membawa GOPAC sebagai organisasi internasional antar parlemen terbesar di dunia yang fokus pada agenda pemberantasan korupsi dan good governance.
Dalam dua periode kepemimpinan Fadli Zon di GOPAC, terdapat tiga isu utama yang menjadi perhatian GOPAC. Pertama, pengawasan parlemen dalam implementasi tujuan pembangunan berkelanjutan/SDG. Kedua ratifikasi dan implementasi UNCAC. Ketiga inisiatif GOPAC dalam mendorong kerangka Open Parliament. Kontribusi GOPAC pada ketiga isu tersebut, dinilai APNAC telah berperan penting dalam meningkatkan baik integritas anggota maupun institusi parlemen.
Selain menerima awards, Fadli Zon juga dipercaya untuk memimpin Southeast Asian Parliamentarians Against Corruption (SEAPAC) organisasi regional antikorupsi Asia Tenggara. Keputusan tersebut ditetapkan dalam pertemuan parlemen regional SEAPAC pada The 7th Global Conference of Parliamentarians Against Corruption. Fadli Zon dipilih secara aklamasi dan menerima kepercayaan dari negara-negara Asia Tenggara untuk memimpin SEAPAC terutama atas dukungan dari parlemen Malaysia dan Kamboja.
Sementara itu, Fadli menyatakan, Parlemen memiliki peran penting dalam pemberantasan korupsi. Baik melalui fungsi legislasi, budgeting, dan pengawasan. Untuk itu, ada dua hal yang diperlukan.“Pertama, meningkatkan kapasitas pribadi. Setiap anggota parlemen harus memiliki pengetahuan yang komprehensif tentang pemberantasan korupsi. Termasuk meningkatkan budaya integritas," katanya dalam keterangan yang diterima SINDOnews, Rabu (11/12/2019).
Kedua, memperkuat jaringan antar-parlemen dunia. Memerangi korupsi akan lebih efektif jika anggota parlemen bergabung bersama sebagai sebuah kelompok, bukan perorangan. Baik itu di tingkat global maupun regional. “Di SEAPAC, parlemen Indonesia telah lama menjadi lokomotif pemberantasan korupsi di Asia Tenggara,” ucapnya.
Pada akhir Annual General Meeting GOPAC, Fadli Zon juga diminta menjadi Wakil Presiden GOPAC mendampingi Presiden GOPAC terpilih yaitu Ketua Parlemen Qatar HE Ahmad al Mahmoud. Fadli Zon yakin di bawah kepemimpinan Qatar, GOPAC akan berperan lebih maksimal. Qatar adalah negara yang punya komitmen pemberantasan korupsi dan good governance.
Ketua Parlemen Qatar meminta Fadli Zon untuk bersama-sama di Executive Committee GOPAC dan mengundang Tim Sekretariat GOPAC di Jakarta untuk mendukung program-program kerja GOPAC ke depan.
(cip)