Minat Baca Anak Rendah, Orang Tua Harus Lakukan Perubahan

Sabtu, 07 Desember 2019 - 13:00 WIB
Minat Baca Anak Rendah, Orang Tua Harus Lakukan Perubahan
Minat Baca Anak Rendah, Orang Tua Harus Lakukan Perubahan
A A A
JAKARTA - Minimnya literasi anak Indonesia menjadi perhatian khusus bagi para pendidik untuk meningkatkan minat baca pada anak. Menurut data Unesco yang merupakan organisasi pendidikan, keilmuan, dan kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyebutkan, anak Indonesia menjadi anak-anak yang memiliki minat baca paling rendah di kawasan Asia Tenggara.

Untuk meningkatkan literasi pada anak, pemahaman tersebut harus dimulai dari hal-hal yang mudah dilakukan seperti mendongeng. Gerakan literasi membaca pada anak dapat dimulai sejak usia dini atau pra sekolah dengan mengenalkan cerita kepada anak melaui dongeng bukan hanya di sekolah tetapi juga di rumah. Anak-anak usia dini yang duduk di Taman Kanak-kanak (TK) menjadi sasaran utama bagi kegiatan parenting melalui gerakan orang tua membaca buku.

Kasi Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Dikdas Suku Dinas Jakarta Selatan, Sukamto menjelaskan, dongeng juga membuat anak mampu untuk berpikir kritis dan melatih anak untuk belajar menjadi pendengar yang baik.

"Pendidikan literasi diharapkan pada anak usia dini berperan sebagai pondasi bagi mereka yang memiliki kemampuan berpikir kritis, logis, dan kreatif di masa yang akan datang. Mendongeng atau kegiatan story telling sekaligus dapat mempersiapkan anak untuk masuk ke tingkat Sekolah Dasar karena anak-anak sudah mengenal tiga poin tersebut, sehingga kedepannya tidak akan mengalami permasalahan yang sangat prinsip," jelasnya di Jakarta, Jumat 6 Desember 2019.

Melalui kegiatan mendongeng, orang tua dapat mengedukasi anak untuk memiliki daya ingat yang lebih baik, berpikir logis, dan kreatif. Selain dilakukan di sekolah, kegiatan mendongeng pada anak usia dini juga harus dilakukan oleh orang tua sebagai awal mendidik anak untuk membiasakan diri membaca buku.

"Kegiatan parenting gerakan orang tua membaca buku atau mendongeng untuk anaknya ini perlu dilakukan terutama di era teknologi saat ini. Jangan sampai gawai digunakan hanya untuk fokus bermain game saja sehingga menjadi tertinggal dalam dunia pendidikan," tutur Kepala Sekolah TK Negeri Pembina Tingkat Nasional Tati Yuliarti.

Rendahnya minat baca anak di Indonesia menggerakkan para mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana untuk berpartisipasi dalam meningkatkan kemauan anak-anak untuk membaca. Melalui kegiatan "Menghidupkan Kembali Dongeng Pada Anak di Era Teknologi Komunikasi" para mahasiswa mengajak para orang tua untuk menumbuhkan minat membacakan buku pada anak melalui dongeng.

Kegiatan tersebut sekaligus mengajak anak untuk mendengarkan dongeng, berbagi cerita, dan menebak para tokoh dongeng dengan bermain peran. Sosialisasi membacakan buku kepada anak turut dihadiri oleh artis sinetron Rizal Akbar yang berbagi cerita tentang kegiatan parenting melalui dongeng di tengah padatnya jadwal syuting.

"Meski kegiatan saya sangat padat, tetap saya akan menyempatkan waktu untuk berbagi cerita dengan anak apapun bentuknya, seperti menceritakan daily activity, membacakan buku meski hanya beberapa halaman saja, dan menonton film kartun bersama. Saya menganggap anak sebagai teman, sehingga kita bisa memiliki chemistry yang lebih baik dan bisa terbuka juga dalam berbagai hal," ungkap Rizal.
(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9188 seconds (0.1#10.140)