Gak Pakai Helm Percobaan Bunuh Diri
A
A
A
JAKARTA - Yayasan Astra Honda Motor (AHM) bersama Sindo Media kembali menyelenggarakan acara Talkshow Safety Riding di Sekolah, SMA Unggulan MH Thamrin di Cipayung, Jakarta Timur, Kamis (4/11/2019).
Acara yang berlangsung meriah diikuti murid-murid dan para guru. Kali ini tema yang diangkat adalah "Cari Aman itu Keren". Kegiatan ini untuk mengedukasi anak-anak milenial dalam mengendarai kendaraan secara aman di jalan raya.
Melihat angka kecelakaan lalu lintas terus meningkat dan kesadaran berlalu lintas di kalangan anak muda masih kurang. Sehingga sangat perlu dan penting kegiatan ini dilakukan.
Wakil Kepala Sekolah Bidang Sarana dan Prasana serta Humas, Karji yang mewakili Kepala Sekolah mengatakan, bahwa kegiatan ini sangat positif dan menyambut baik karena perlunya edukasi bagi anak-anak sekolah supaya lebih hati-hati dalam mengendarai kendaraan di jalan raya. Sehingga dapat mengurangi angka kecelakaan lalu lintas dan dapat menularkan ke saudara-saudaranya serta teman-temannya.
"Saya sangat mendukung acara Safety Riding yang diselenggarakan oleh Yayasan Astra Honda Motor dengan Sindo Media ini, karena secara tidak langsung anak-anak akan mendapat pelajaran cara mengendarai kendaraan dengan baik dan benar. Oleh karena itu saya berharap anak-anak ini dapat mengikuti kegiatan ini dengan baik," ungkap Karji.
Sementara itu, Wakil Ketua Yayasan AHM Ahmad Muhibbuddin mengungkapkan, kegiatan ini merupakan bagian dari upaya perusahaan dalam mengampanyekan keselamatan berkendara secara aktif dan berkesinambungan. Pendekatan kreatif ini menyasar generasi milenial yang merupakan bagian penting dari terciptanya perilaku berkendara aman dan menyenangkan di masa depan.
"Dengan bekal karakter positif yang dikolaborasikan komunikasi efektif khas anak muda, kami berharap dapat tercipta budaya baru dalam berlalu lintas sekaligus mengembangkan model kampanye yang menyenangkan dan sesuai dengan perkembangan zaman,” ujar Muhibbuddin.
Lebih lanjut, Muhibbuddin menjelaskan melalui kegiatan Safety Riding ini siswa diajak untuk mengedukasi dan pembentukan karakter positif sehingga akan melahirkan generasi muda yang siap menginspirasi orang lain. Sejalan dengan karakter generasi muda saat ini yang senang berbagi dan menginspirasi sesama.
Melalui latihan keterampilan berkendara dan diskusi berbagai topik keselamatan berkendara, serta cara mengampanyekannya secara efektif di kalangan anak muda ini diharapkan bisa menekan angka kecelakaan.
Sedangkan Hendrik Ferianto instruktur Safty Riding dari Yayasan AHM mengatakan bahwa dampak kecelakaan yang dapat dirasakan pengendara dapat diklasifikasikan 20 persen akan mengalami perbaikan dan pengobatan. Pasalnya jika terjadi kecelakaan tentu kendaraan menjadi rusak sehingga perlunya perbaikan. Begitupula, korban yang mengalami kecelakaan tentu memerlukan pengobatan.
Sedangkan dampak yang paling besar jika terjadi kecelakaan hingga 80 persen adalah tinggal kelas, cacat, miskin, kehilangan, meninggal. Tentu jika sedang ujian dan mengalami kecelakaan pasti tidak bisa ikut ujian akibatnya tinggal kelas.
Lebih parahnya lagi, jika kecelakaan fatal tentu akan terjadi kecacatan dan akhirnya jatuh miskin karena uang yang dikumpulkan selama sehat akan 'ludes' seketika digunakan untuk pengobatan. Jika lebih fatal lagi kecelakaannya maka akibatnya akan meninggal dunia.
Oleh karena itu, Hendrik mengajak jika tidak ingin terjadi hal yang tidak diinginkan, tentu harus lebih waspada dan hati-hati jika mengendarai kendaraan, harus dilengkapi dengan helm dan jaket. "Jika mengendarai kendaraan tidak memakai helm, maka dianggap percobaan bunuh diri," tegas.
Generasi milenial ini juga disuguhkan perspektif baru dalam memandang perlunya mematuhi peraturan lalu lintas. Melalui media sosial Tik Tok, Susanto Prakoso mencoba memberikan pencerahan berlalu lintas dengan baik melalui Tik Tok.
Dengan begitu akan lebih sampai pesan moral untuk di kalangan anak muda. Mereka dapat memahami lebih dalam pesan moral di balik keselamatan berkendara berdasarkan dunia mereka. Setelah memahami secara mendalam tentang esensi penting dari keselamatan berkendara, anak-anak milenial ini dapat menerapkan pada dirinya.
Hal ini menjadi bekal penting bagi mereka sebagai generasi sadar keselamatan Safety Riding Honda agar dapat menginspirasi dan mengajak pihak lain untuk memiliki gaya hidup milenial yang peduli keselamatan berkendara.
Santos nama panggilannya mengungkapkan, melalui media sosial Tik Tok ini diharapkan dapat membangun karakter positif generasi milenial dan berharap melalui beragam kegiatan, seperti praktek berkendara yang aman serta pelatihan menjadi pribadi yang lebih komunikatif dalam menyampaikan pesan, fokus pada tujuan, serta senantiasa antisipatif di setiap keadaan. (syarif wibowo)
Acara yang berlangsung meriah diikuti murid-murid dan para guru. Kali ini tema yang diangkat adalah "Cari Aman itu Keren". Kegiatan ini untuk mengedukasi anak-anak milenial dalam mengendarai kendaraan secara aman di jalan raya.
Melihat angka kecelakaan lalu lintas terus meningkat dan kesadaran berlalu lintas di kalangan anak muda masih kurang. Sehingga sangat perlu dan penting kegiatan ini dilakukan.
Wakil Kepala Sekolah Bidang Sarana dan Prasana serta Humas, Karji yang mewakili Kepala Sekolah mengatakan, bahwa kegiatan ini sangat positif dan menyambut baik karena perlunya edukasi bagi anak-anak sekolah supaya lebih hati-hati dalam mengendarai kendaraan di jalan raya. Sehingga dapat mengurangi angka kecelakaan lalu lintas dan dapat menularkan ke saudara-saudaranya serta teman-temannya.
"Saya sangat mendukung acara Safety Riding yang diselenggarakan oleh Yayasan Astra Honda Motor dengan Sindo Media ini, karena secara tidak langsung anak-anak akan mendapat pelajaran cara mengendarai kendaraan dengan baik dan benar. Oleh karena itu saya berharap anak-anak ini dapat mengikuti kegiatan ini dengan baik," ungkap Karji.
Sementara itu, Wakil Ketua Yayasan AHM Ahmad Muhibbuddin mengungkapkan, kegiatan ini merupakan bagian dari upaya perusahaan dalam mengampanyekan keselamatan berkendara secara aktif dan berkesinambungan. Pendekatan kreatif ini menyasar generasi milenial yang merupakan bagian penting dari terciptanya perilaku berkendara aman dan menyenangkan di masa depan.
"Dengan bekal karakter positif yang dikolaborasikan komunikasi efektif khas anak muda, kami berharap dapat tercipta budaya baru dalam berlalu lintas sekaligus mengembangkan model kampanye yang menyenangkan dan sesuai dengan perkembangan zaman,” ujar Muhibbuddin.
Lebih lanjut, Muhibbuddin menjelaskan melalui kegiatan Safety Riding ini siswa diajak untuk mengedukasi dan pembentukan karakter positif sehingga akan melahirkan generasi muda yang siap menginspirasi orang lain. Sejalan dengan karakter generasi muda saat ini yang senang berbagi dan menginspirasi sesama.
Melalui latihan keterampilan berkendara dan diskusi berbagai topik keselamatan berkendara, serta cara mengampanyekannya secara efektif di kalangan anak muda ini diharapkan bisa menekan angka kecelakaan.
Sedangkan Hendrik Ferianto instruktur Safty Riding dari Yayasan AHM mengatakan bahwa dampak kecelakaan yang dapat dirasakan pengendara dapat diklasifikasikan 20 persen akan mengalami perbaikan dan pengobatan. Pasalnya jika terjadi kecelakaan tentu kendaraan menjadi rusak sehingga perlunya perbaikan. Begitupula, korban yang mengalami kecelakaan tentu memerlukan pengobatan.
Sedangkan dampak yang paling besar jika terjadi kecelakaan hingga 80 persen adalah tinggal kelas, cacat, miskin, kehilangan, meninggal. Tentu jika sedang ujian dan mengalami kecelakaan pasti tidak bisa ikut ujian akibatnya tinggal kelas.
Lebih parahnya lagi, jika kecelakaan fatal tentu akan terjadi kecacatan dan akhirnya jatuh miskin karena uang yang dikumpulkan selama sehat akan 'ludes' seketika digunakan untuk pengobatan. Jika lebih fatal lagi kecelakaannya maka akibatnya akan meninggal dunia.
Oleh karena itu, Hendrik mengajak jika tidak ingin terjadi hal yang tidak diinginkan, tentu harus lebih waspada dan hati-hati jika mengendarai kendaraan, harus dilengkapi dengan helm dan jaket. "Jika mengendarai kendaraan tidak memakai helm, maka dianggap percobaan bunuh diri," tegas.
Generasi milenial ini juga disuguhkan perspektif baru dalam memandang perlunya mematuhi peraturan lalu lintas. Melalui media sosial Tik Tok, Susanto Prakoso mencoba memberikan pencerahan berlalu lintas dengan baik melalui Tik Tok.
Dengan begitu akan lebih sampai pesan moral untuk di kalangan anak muda. Mereka dapat memahami lebih dalam pesan moral di balik keselamatan berkendara berdasarkan dunia mereka. Setelah memahami secara mendalam tentang esensi penting dari keselamatan berkendara, anak-anak milenial ini dapat menerapkan pada dirinya.
Hal ini menjadi bekal penting bagi mereka sebagai generasi sadar keselamatan Safety Riding Honda agar dapat menginspirasi dan mengajak pihak lain untuk memiliki gaya hidup milenial yang peduli keselamatan berkendara.
Santos nama panggilannya mengungkapkan, melalui media sosial Tik Tok ini diharapkan dapat membangun karakter positif generasi milenial dan berharap melalui beragam kegiatan, seperti praktek berkendara yang aman serta pelatihan menjadi pribadi yang lebih komunikatif dalam menyampaikan pesan, fokus pada tujuan, serta senantiasa antisipatif di setiap keadaan. (syarif wibowo)
(alf)