Jalur Ganda Kereta Api Jombang-Solo Beroperasi Sesuai Gapeka 2019

Selasa, 03 Desember 2019 - 00:00 WIB
Jalur Ganda Kereta Api Jombang-Solo Beroperasi Sesuai Gapeka 2019
Jalur Ganda Kereta Api Jombang-Solo Beroperasi Sesuai Gapeka 2019
A A A
Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan melalui Balai Teknik Perkeretaapian kelas I Wilayah Jawa Bagian Timur, berhasil melaksanakan Switch Over (SO) antara Stasiun Geneng–Stasiun Kedungbanteng, Sabtu (30/11/2019). Keberhasilan SO ini menjadi tanda mulai dioperasikannya jalur ganda kereta api antara Stasiun Geneng–Stasiun Kedungbanteng sepanjang 37,700 Km’sp (kilometer spoor).

"Dengan SO ini pula maka selesai pula pembangunan Jalur Ganda KA Lintas Selatan Jawa antara Kedungbanteng–Madiun sepanjang 57 Km'sp," kata Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Zulfikri, Sabtu.

Pembangunan Jalur Ganda KA Lintas Selatan ini merupakan Proyek Strategis Nasional yang terbagi menjadi tiga bagian, yakni Kedungbanteng-Madiun (57 Km'sp), Madiun-Jombang (84 Km'sp), dan Jombang-Mojokerto (24 Km'sp).

Saat ini pembangunan Madiun-Jombang sudah selesai pada bulan Oktober lalu dan sudah dioperasikan. Sementara untuk pembangunan Jombang-Mojokerto baru mulai pembangunannya. "Jadi pembangunan jalur ganda lintas selatan Jawa secara parsial dapat beroperasi baik ke arah timur maupun ke arah barat ," ujar Zulfikri.

Dalam Grafik Perjalanan Kereta Api (Gapeka) 2019 yang telah diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Perkeretaapian dan akan beroperasi mulai tanggal 1 Desember 2019, jalur ganda ini, sudah diakomodir. "Dengan demikian PT Kereta Api Indonesia (Persero) bisa melakukan penambahan frekuensi perjalanan kereta api dan penambahan sarana perkeretaapian, untuk memenuhi kebutuhan mobilitas orang dan barang dengan kereta api," ujar Zulfikri.

SO tersebut menghubungkan Stasiun Geneng, Stasiun Paron/Ngawi, Stasiun Kedunggalar dan Stasiun Walikukun. Pelaksanaan SO dimulai sejak pukul 05.07 WIB sampai dengan pukul 08.10 WIB, Sabtu (30/11/2019). Proses SO dilaksanakan pada saat window time atau pada saat tidak ada kereta yang melintas, sehingga mengurangi dampak terhadap operasional kereta api. Maka terhubunglah jalur ganda mulai dari Jombang-Madiun-Solo sejauh 180 KM.

"Dengan selesainya pembangunan jalur ganda maka akan bisa mendorong perekonomian masyarakat, karena frekuensi perjalanan kereta api bisa ditambah, waktu tempuh bisa semakin cepat, dan pada akhirnya pelayanan penumpang secara masal berbasis kereta api menjadi semakin baik," pungkas Zulfikri. (ck/pd).
(alf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3807 seconds (0.1#10.140)