Guru Ngaji di Jateng Akan Dilindungi BPJS Ketenagakerjaan

Jum'at, 29 November 2019 - 21:14 WIB
Guru Ngaji di Jateng...
Guru Ngaji di Jateng Akan Dilindungi BPJS Ketenagakerjaan
A A A
SEMARANG - Pemerintah Provinsi Jateng tidak saja memberikan insentif setiap bulannya kepada para guru ngaji, guru madrasah diniyah dan TPQ, tetapi juga memberikan perlindungan tenaga kerja melalui BPJS Ketenagakerjaan Wilayah Jateng dan DIY.

Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen mengatakan, pekerjaan guru madin, ngaji dan TPQ juga rawan terhadap kecelakaan. Sehingga dibutuhkan perlindungan ketenagakerjaan dan hal itu menjadi tugas Pemprov Jateng.

"Ini upaya kami agar guru ngaji, guru madin dan TPA bisa meningkatkan tugasnya membentuk karakter bangsa," kata Taj Yasin saat menerima Deputi Direktur Wilayah Jateng dan DIY Suwilwan Rachmat di ruang kerjanya, Jumat (29/11/2019).

Suwilwan menjelaskan, premi per bulan yang wajib dibayarkan oleh para guru ngaji, madin dan TPQ yang menerima insentif senilai Rp 8.100 selama satu tahun. Ada sebanyak 169 ribu guru ngaji, madin dan TPQ pada 2019 dan 211 ribu pada 2020.

"Perlindungan yang kami berikan berupa kecelakaan kerja dan meninggal. Semoga ini menjadi kerjasama yang baik bagi kami dan Pemprov Jateng," kata Suwilwan yang saat audiensi dengan Wagub juga didampingi Kepala Biro Kesra Setda Jateng, Imam Maskur.

Sebelumnya, BPJS Ketenagakerjaan Jateng-DIY menyerahkan satu unit mobil Totota Innova Reborn tipe Q kepada Pemprov Jawa Tengah yang berhasil mempertahankan sebagai provinsi terbaik pada Paritrana Award 2018.

Suwilwan menyebutkan ada beberapa penilaian menonjol yang dimiliki Jawa Tengah jika dibandingkan provinsi lain seperti regulasi dan kebijakan yang mendorong tingkat kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan hingga komitmen Gubernur Jateng.

"Panitia juga melihat sejauh mana penerapan regulasi tersebut di lapangan, karena akan dikaitkan juga soal kepesertaan. Kalau penilaiannya dilakukan oleh panitia yang berasal dari lintas kementerian seperti Kemenko PMK, Kemendagri, Kemenaker, unsur praktisi, dan pakar kebijakan sosial. Bagi daerah yang masuk seleksi tujuh besar, maka panitia melakukan wawancara kepada kepala daerahnya dan Pak Gubernur Jawa Tengah berkenan meluangkan waktu untuk diwawancarai. Ini menjadi penilaian tersendiri karena nenjadi komitmen kepala daerahnya," tandas Suwilwan.
(akn)
Berita Terkait
Kearifan Lokal, Wakil...
Kearifan Lokal, Wakil Kepala BPIP: Pancasila Falsafah Bangsa
Ganjar Pranowo, Gubernur...
Ganjar Pranowo, Gubernur yang Merakyat
Digitalisasi Konservasi...
Digitalisasi Konservasi Mangrove
4 Kota dengan Janda...
4 Kota dengan Janda Terbanyak di Jawa Tengah, Nomor 3 Lebih dari 5.000
6 Penghargaan yang Diterima...
6 Penghargaan yang Diterima Ganjar Pranowo saat Menjadi Gubernur Jawa Tengah
5 Makanan Jawa Tengah...
5 Makanan Jawa Tengah yang Punya Nama Unik
Berita Terkini
Bill Gates Bakal Uji...
Bill Gates Bakal Uji Coba Vaksin TBC di Indonesia
24 menit yang lalu
Zarof Ricar Tersangka...
Zarof Ricar Tersangka Pencucian Uang, Langkah Progresif sebelum Adanya UU Perampasan Aset
32 menit yang lalu
Riezky Aprilia Dijanjikan...
Riezky Aprilia Dijanjikan Posisi Komisioner Komnas HAM hingga Komisaris Jika Mau Digantikan Harun Masiku
33 menit yang lalu
Mengenal Immigration...
Mengenal Immigration on Shipping, Pemeriksaan Keimigrasian di Atas Alat Angkut atau Kapal Pesiar
47 menit yang lalu
Pertemuan Prabowo dan...
Pertemuan Prabowo dan Bill Gates Bahas Kerja Sama Strategis Bidang Kesehatan
53 menit yang lalu
Kasus Mantan Pemain...
Kasus Mantan Pemain Sirkus OCI, KemenHAM Beri Rekomendasi ke Komnas HAM hingga Bareskrim
1 jam yang lalu
Infografis
Di Ambang Perang, India...
Di Ambang Perang, India Borong 26 Jet Tempur Rafale
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved