Teror di Medan, Romo Benny Sarankan Bangun Sistem Keamanan Rakyat Semesta

Rabu, 20 November 2019 - 12:41 WIB
Teror di Medan, Romo...
Teror di Medan, Romo Benny Sarankan Bangun Sistem Keamanan Rakyat Semesta
A A A
JAKARTA - Rohaniwan, Romo Benny Susetyo menganggap peristiwa teror bom bunuh diri di Polrestabes Medan beberapa waktu lalu karena persoalan budaya kematian. Di mana budaya itu, memperalat agama sebagai tameng untuk mencuci otak para pelaku teror.

Romo Benny menyebut agama diperalat untuk kepentingan politik sesaat yang ujungnya pelaku nekat karena telah dicuci otaknya. "Jadi ideologi kematian itu menyesatkan orang sehingga orang seolah olah mendapatkan hal yang sakral dan suci padahal orang itu hanya diperalat untuk kepentingan politik sesaat," ujar Romo Benny usai bertemu Menko Polhukam, Mahfud MD di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Rabu (20/11/2019).

Untuk itu, kata Romo Benny, yang harus dilakukan pemerintah dan semua elemen bangsa adalah bagaimana mengembangkan atau mengarusutamakan Pancasila yang humanis dalam kehidupan sehari-hari.

"Sehingga pentingnya bagi masyarakat untuk membangun sistem keamanan rakyat semesta, itu yang penting," tutur Staf Khusus Dewan Pengarah BPIP ini.

Selain itu, lanjut Benny, sekarang ini ruang publik itu harusnya lebih banyak diisi oleh pergaulan yang inklusif dan dibangun di tingkat akar rumput, di samping pemahaman agama yang utuh.

Baginya, budaya kekerasan itu sebenarnya muncul karena pemahaman agama yang sempit. Budaya itu terjadi karena banyak anak-anak muda yang belajar agama dari media sosial dan itu tidak dipahami secara utuh.

"Karena gini belajar pemahaman agama itu kedalaman itu butuh proses panjang dan tak boleh dangkal. Dan gejala sekarang adalah orang hanya belajar agama itu sepotong-sepotong, lah ini yang berbahaya," papar dia.

Dengan demikian, ke depan diharapkan bagaimana pemerintah dan masyarakat memiliki kesadaran yang sama dalam menghadapi aksi terorisme sebagai musuh kemanusiaan.

"(Terorisme) ini tidak mengenal agama, karena terorisme itu adalah ideologi kematian yang dibangun dari sentimen kebencian, dan dibangun dari sebuah paradigma bahwa mereka menganggap itu jalan yang suci. Jadi kita harus mampu membangun kembali humanisme, kemanusiaan yang utuh," pungkasnya.
(kri)
Berita Terkait
DPR Tekankan Pentingnya...
DPR Tekankan Pentingnya Peran Ulama Tangkal Radikalisme
Dorong Pencegahan Terorisme,...
Dorong Pencegahan Terorisme, Alissa Wahid Ajak Berbagai Pihak Lebih Peka
Sempat Heboh Mengaku...
Sempat Heboh Mengaku Bawa Bom, Pria di Bank Majalengka Ternyata Simpan Kabel Mainan
Bagaimana Perangkat...
Bagaimana Perangkat Elektronik Jadul Jadi Senjata Mematikan: Pelajaran dari Kasus Hizbullah
Ngeri! OTK Lempar Bom...
Ngeri! OTK Lempar Bom Molotov ke Asrama Mahasiswa di Makassar, 1 Mahasiswi Terluka
Warga Digegerkan Penemuan...
Warga Digegerkan Penemuan Tas Diduga Berisi Bom dalam Masjid
Berita Terkini
Presiden Bakal Umumkan...
Presiden Bakal Umumkan Tunjangan Guru ASN Langsung ke Rekening
57 menit yang lalu
Menkomdigi Sebut Status...
Menkomdigi Sebut Status Seskab Berlandaskan Kewenangan Konstitusional
1 jam yang lalu
Ahok Penuhi Panggilan...
Ahok Penuhi Panggilan Kejagung: Apa yang Saya Tahu Akan Saya Sampaikan!
2 jam yang lalu
Daftar Lengkap 10 Kapolda...
Daftar Lengkap 10 Kapolda Baru pada Mutasi Polri Maret 2025, Ini Nama-namanya
3 jam yang lalu
Mutasi Polri Maret 2025:...
Mutasi Polri Maret 2025: Irjen Rusdi Hartono Jabat Kapolda Sulsel, Brigjen Mardiyono Kapolda Bengkulu
3 jam yang lalu
Daftar Polwan Baru Jabat...
Daftar Polwan Baru Jabat Kapolres pada Mutasi Polri Maret 2025, Ini Nama-namanya
3 jam yang lalu
Infografis
6 Alasan Ribuan Narapidana...
6 Alasan Ribuan Narapidana Masuk Islam di Penjara AS Setiap Tahun
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved