Kata Menko PMK dan Mendikbud Nadiem Makarim Soal Muhammadiyah
A
A
A
YOGYAKARTA - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim mengatakan, semangat dakwah mencerdaskan kehidupan bangsa yang ditanam KH Ahmad Dahlan satu abad lalu, telah memberikan angin perubahan bagi bangsa Indonesia yang merdeka maju dan terdidik.
Menurut Nadiem, Gerakan Muhammadiyah berciri semangat membangun tata sosial dan pendidikan masyarakat yang lebih maju dan terdidik.
"Menanamkan ajaran Islam bukan hanya ajaran yang bersifat pribadi dan statis tetapi juga dinamis berkedudukan sebagai sistem kehidupan manusia dalam segala aspeknya," kata Nadiem, dalam resepsi milad Muhammadiyah Ke-107 di UMY, Senin (18/11/2019) malam.
Saat ini sambung Nadiem, gerakan Muhammadiyah tidak hanya berkonteks dalam hal mencerdaskan kehidupan bangsa melalui pendikan namun juga memiliki amal usaha yang bergerak dalam bidang kesehatan dan sosial.
"Banyak pemimpim yang berbicara berbagai macam impian dan misi. Tapi Muhammadiyah menunjukkan dengan kelakukan dan tindakan yang real berhasil menciptakan dampak sosial. Inilah satu hal yang kita hormati. Saya salut dan kagum dengan gerakan Muhammadiyah," ungkapnya.
Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy menjelaskan, Muhammadiyah telah memantapkan posisinya sebagai kekuatan yang mengembangkan ukhuwuah islamiyah sekaligus semangat kesatuan dan persatuan Indonesia.
"Muhammdiyah telah berbaiat Indonesia adalah negara Pancasila dan kesepakatan serta
kesaksian. Muhammadiyah tidak ada pilihan lain kecuali berada dikesepakatan itu dan bersaksi tidak ada negara selain NKRI," jelasnya.
"Muhammadiyah tidak pernah mencanangkan NKRI harga mati, namun telah teruji berapa kader Muhammadiya yang mendarmabatikan nyawanya untuk kepentingan NKRI," tambah Muhadjir.
Menurutnya, Muhammadiyah jangan lelah untuk memberikan yang terbaik untuk bangsa ini dan jangan lupa Muhammadiyah adalah organisasi pembaruan, sekarang pantangannya adalah jangan sampai Muhammadiyah kehilangan kepeloporannya.
"Di tengah percaturan bangsa yang makin rumit, maka Muhammdiyah harus tampil sebagai moderasi, sebagai jangkar, sebagai nomor satu dari seluruh kekuatan di Indonesia," tandasnya.
Menurut Nadiem, Gerakan Muhammadiyah berciri semangat membangun tata sosial dan pendidikan masyarakat yang lebih maju dan terdidik.
"Menanamkan ajaran Islam bukan hanya ajaran yang bersifat pribadi dan statis tetapi juga dinamis berkedudukan sebagai sistem kehidupan manusia dalam segala aspeknya," kata Nadiem, dalam resepsi milad Muhammadiyah Ke-107 di UMY, Senin (18/11/2019) malam.
Saat ini sambung Nadiem, gerakan Muhammadiyah tidak hanya berkonteks dalam hal mencerdaskan kehidupan bangsa melalui pendikan namun juga memiliki amal usaha yang bergerak dalam bidang kesehatan dan sosial.
"Banyak pemimpim yang berbicara berbagai macam impian dan misi. Tapi Muhammadiyah menunjukkan dengan kelakukan dan tindakan yang real berhasil menciptakan dampak sosial. Inilah satu hal yang kita hormati. Saya salut dan kagum dengan gerakan Muhammadiyah," ungkapnya.
Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy menjelaskan, Muhammadiyah telah memantapkan posisinya sebagai kekuatan yang mengembangkan ukhuwuah islamiyah sekaligus semangat kesatuan dan persatuan Indonesia.
"Muhammdiyah telah berbaiat Indonesia adalah negara Pancasila dan kesepakatan serta
kesaksian. Muhammadiyah tidak ada pilihan lain kecuali berada dikesepakatan itu dan bersaksi tidak ada negara selain NKRI," jelasnya.
"Muhammadiyah tidak pernah mencanangkan NKRI harga mati, namun telah teruji berapa kader Muhammadiya yang mendarmabatikan nyawanya untuk kepentingan NKRI," tambah Muhadjir.
Menurutnya, Muhammadiyah jangan lelah untuk memberikan yang terbaik untuk bangsa ini dan jangan lupa Muhammadiyah adalah organisasi pembaruan, sekarang pantangannya adalah jangan sampai Muhammadiyah kehilangan kepeloporannya.
"Di tengah percaturan bangsa yang makin rumit, maka Muhammdiyah harus tampil sebagai moderasi, sebagai jangkar, sebagai nomor satu dari seluruh kekuatan di Indonesia," tandasnya.
(maf)