Kemendikbud Berharap Pencak Silat Jadi Warisan Budaya Dunia

Senin, 11 November 2019 - 10:54 WIB
Kemendikbud Berharap...
Kemendikbud Berharap Pencak Silat Jadi Warisan Budaya Dunia
A A A
JAKARTA - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) telah memasukkan Pencak Silat menjadi Warisan Budaya Takbenda (WBTb) dunia milik Indonesia ke Unesco sejak 2017 lalu. Usulan ini diharapkan bisa terkabul menyusul akan digelarnya sidang penetapan pada Desember 2019 mendatang.

Naskah Pencak Silat dengan judul “The Tradition of Pencak Silat” telah diterima Sekretariat ICH Unesco pada Maret 2017 dengan nomor referensi IDN-01391. Naskah yang diterima lengkap dengan formulir Persetujuan Atas Dasar Informasi di Awal Tanpa Paksaan (Padiatapa/FPIC) oleh Komunitas Pencak Silat, daftar penetapan WBTb, dokumentasi foto dan video serta kajian akademis sebagai data dukung.

“Pada sidang ke-14 Intergovernmental Committee Unesco yang akan berlangsung tanggal 9-14 Desember di Bogota, Kolombia kami berharap Unesco menetapkan Pencak Silat sebagai budaya dunia milik Indonesia yang kesepuluh," kata Direktur Warisan dan Diplomasi Budaya Ditjen Kebudayaan Kemendikbud Nadjamuddin Ramly di Jakarta, kemarin.

Dia menjelaskan, sebelumnya sudah ada sembilan warisan budaya Indonesia yang ditetapkan Unesco. Yakni Keris, Wayang, Batik, Pelatihan Membatik, Angklung, Tari Saman, Noken, 9 genre Tari Tradisional Bali dan Pinisi. Sementara di Indonesia sendiri hingga tahun 2019 Kemendikbud telah menetapkan sebanyak 1.086 WBTb Indonesia.

Diketahui, Kemendikbud telah menetapkan Pencak Silat menjadi WBTb Indonesia dari berbagai provinsi. Di antaranya Penca’ dari Jawa Barat, Silek Minang dari Sumatera Barat, Silek Tigo Bulan dari Riau, Pencak Silat Bandrong dari Banten, Silat Beksi dan Silat Cingkrik dari DKI Jakarta.

Nadjamuddin menjelaskan, nilai filosofis Pencak Silat ialah membangun aspek mental-spiritual. Silat juga mengajarkan tentang pertahanan diri, olahraga dan juga seni. ‘’Nilai, makna dan filosofi yang terkandung menjadikan Pencak Silat sebagai salah satu warisan budaya takbenda Indonesia yang patut dilestarikan dan diwariskan kepada generasi selanjutnya,’’ ungkapnya.

Menurut dia, selama ini Kemendikbud kerap mendanai sejumlah kegiatan agar beladiri semakin merakyat. Bahkan pihaknya akan menaikkan anggaran kegiatan sehingga pencak silat bisa menjadi ikon nasional. Untuk mendukung sosialisasi pengusulan Pencak Silat sebagai budaya dunia dari Unesco pihaknya bersama dengan komunitas Pencak Silat mengadakan kegiatan flash mob yang diikuti lebih dari 100 peserta yang terdiri dari pesilat muda, pendekar hingga sesepuh Pencak Silat.

Kegiatan ini dilaksanakan bekerjasama dengan Asosiasi Silat Tradisi Betawi Indonesia (Astrabi) dan didukung oleh 5 perguruan Pencak Silat dari Jawa Barat, Jakarta, Banten dan Sumatra Barat, serta menjadi ajang silaturahmi dan berbagi pengetahuan bagi para pesilat. “Kami persembahkan pertunjukan interaktif seni tradisi pencak silat. Untuk memperingati Hari Pahlawan dan juga kami telah usulkan pencak silat ke Unesco,” jelasnya.

Ketua Astrabi Anwar Albatawi mengatakan, animo masyarakat untuk belajar pencak silat di Jakarta semakin besar. Hal ini terjadi karena adanya Perda tentang Budaya Betawi yang dikeluarkan Pemprov DKI Jakarta. “Kalau ditanya animo dari anak kecil sampai tua sudah mulai bangkit kembali untuk mencintai silat tradisi. Jadi apa yang dilakukan pemerintah untuk mendorong itu pada akhirnya akan diiikjuti oleh masyarakat,” ungkapnya.
(don)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1536 seconds (0.1#10.140)