Fraksi PKS Siapkan Lima Pertanyaan untuk Menhan Prabowo
A
A
A
JAKARTA - Komisi I DPR menjadwalkan rapat dengan Menteri Pertahanan ( Menhan ) Prabowo Subianto pada Senin 11 November 2019 pekan depan. Tiap anggota DPR di Komisi I mengantongi berbagai pertanyaan untuk diajukan kepada Prabowo nantinya.
Begitu pula dengan Anggota Komisi I DPR, Al Muzzammil Yusuf. Setidaknya ada lima pertanyaan yang dimiliki Muzzammil, Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini.
"Pertama, apa persepsi atau definisi Kemenhan tentang ancaman terhadap pertahanan negara?" ujar Muzzammil kepada SINDOnews, Jumat (8/11/2019). (Baca juga: Sambut Prabowo, Lagu Selamat Datang Pahlawan Muda Bergema di PT Pindad )
Kedua, kata dia, bagaimana Kementerian Pertahanan (Kemenhan) mengaplikasikan amanat UUD 1945 Pasal 30 ayat (2) tentang Sistem Pertahanan dan Keamanan Rakyat Semesta (Sishankamrata) dalam era kekinian.
"Ketiga, sejauhmana Kemenhan sudah mempersiapkan angkatan baru di era digital Cyber Army?" tuturnya.
Keempat, lanjut dia, bagaimana visi pengembangan industri strategis atau pertahanan Indonesia. Menurut dia, pengembangan pertahanan tidak hanya pengadaan alat utama sistem persenjataan (Alutsista) dengan orientasi pembelian saja.
"Kelima, bagaimana prioritas kepada kesejahteraan prajurit kita dengan konstrain anggaran yang ada? Itu antara lain sebagian yang harus dijawab dan dijelaskan oleh Menhan baru, Pak Prabowo," tandasnya.
Begitu pula dengan Anggota Komisi I DPR, Al Muzzammil Yusuf. Setidaknya ada lima pertanyaan yang dimiliki Muzzammil, Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini.
"Pertama, apa persepsi atau definisi Kemenhan tentang ancaman terhadap pertahanan negara?" ujar Muzzammil kepada SINDOnews, Jumat (8/11/2019). (Baca juga: Sambut Prabowo, Lagu Selamat Datang Pahlawan Muda Bergema di PT Pindad )
Kedua, kata dia, bagaimana Kementerian Pertahanan (Kemenhan) mengaplikasikan amanat UUD 1945 Pasal 30 ayat (2) tentang Sistem Pertahanan dan Keamanan Rakyat Semesta (Sishankamrata) dalam era kekinian.
"Ketiga, sejauhmana Kemenhan sudah mempersiapkan angkatan baru di era digital Cyber Army?" tuturnya.
Keempat, lanjut dia, bagaimana visi pengembangan industri strategis atau pertahanan Indonesia. Menurut dia, pengembangan pertahanan tidak hanya pengadaan alat utama sistem persenjataan (Alutsista) dengan orientasi pembelian saja.
"Kelima, bagaimana prioritas kepada kesejahteraan prajurit kita dengan konstrain anggaran yang ada? Itu antara lain sebagian yang harus dijawab dan dijelaskan oleh Menhan baru, Pak Prabowo," tandasnya.
(kri)