Idham Aziz Paparkan Sejumlah Agenda 2020 Fokus Perhatian Polri
Idham Aziz Paparkan Sejumlah Agenda 2020 Fokus Perhatian Polri
A
A
A
JAKARTA - Calon Tunggal Kapolri Komjen Pol Idham Aziz memaparkan sejumlah agenda nasional tahun 2020 mendatang yang menjadi fokus perhatian Polri. Salah satunya, kata Idham, adalah menyukseskan pengamanan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak di 270 daerah.
Adapun 270 daerah itu adalah 9 provinsi, 224 kabupaten, dan 37 kota. Kemudian, pengamanan acara Pekan Olahraga Nasional (PON) di Papua.
"Masalah intoleransi, radikalisme," ujar Idham Aziz dalam pemaparannya di fit and proper test di Ruang Rapat Komisi III DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (30/10/2019).
(Baca juga: Komisi III DPR Sebut Keluarga Idham Aziz Patut Dicontoh)
Kemudian, unjuk rasa anarkis, konflik sosial akibat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). "Serta berbagai kejahatan yang menjadi atensi publik dan merugikan kekayaan negara seperti korupsi, siber, narkoba, ilegal fishing. Ilegal mining, dan kejahatan jalanan," kata kepala badan reserse dan kriminal (Bareskrim) Polri ini.
Dalam kesempatan itu, Idham Aziz mengatakan bahwa masalah potensi gangguan pembangunan infrastruktur yang berpotensi merugikan dan penanganan bencana alam juga harus dikelola secara sistematis dan komprehensif dengan seluruh instansi terkait dan segenap elemen masyarakat.
Di samping itu, kata dia, beberapa permasalahan internal Polri yang menjadi perhatian dan ditata serta ditingkatkan agar semakin baik, antara lain peningkatan SDM, kesejahteraannya, pembenahan kultur pengelolaan sinergi profesional dan pengawasan di lingkungan Polri.
"Kemampuan mengelola permasalahan internal dan eksternal sebagaimana saya sebutkan di atas akan menguatkan postur Polri yang promoter yang pada akhirnya berimplikasi kepada meningkatnya public trust, dan melahirkan kepatuhan masyarakat terhadap berbagai peraturan dan norma yang berlaku dalam rangka mewujudkan Indonesia yang tertib dan maju," kata mantan Kapolda Metro Jaya ini.
Adapun 270 daerah itu adalah 9 provinsi, 224 kabupaten, dan 37 kota. Kemudian, pengamanan acara Pekan Olahraga Nasional (PON) di Papua.
"Masalah intoleransi, radikalisme," ujar Idham Aziz dalam pemaparannya di fit and proper test di Ruang Rapat Komisi III DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (30/10/2019).
(Baca juga: Komisi III DPR Sebut Keluarga Idham Aziz Patut Dicontoh)
Kemudian, unjuk rasa anarkis, konflik sosial akibat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). "Serta berbagai kejahatan yang menjadi atensi publik dan merugikan kekayaan negara seperti korupsi, siber, narkoba, ilegal fishing. Ilegal mining, dan kejahatan jalanan," kata kepala badan reserse dan kriminal (Bareskrim) Polri ini.
Dalam kesempatan itu, Idham Aziz mengatakan bahwa masalah potensi gangguan pembangunan infrastruktur yang berpotensi merugikan dan penanganan bencana alam juga harus dikelola secara sistematis dan komprehensif dengan seluruh instansi terkait dan segenap elemen masyarakat.
Di samping itu, kata dia, beberapa permasalahan internal Polri yang menjadi perhatian dan ditata serta ditingkatkan agar semakin baik, antara lain peningkatan SDM, kesejahteraannya, pembenahan kultur pengelolaan sinergi profesional dan pengawasan di lingkungan Polri.
"Kemampuan mengelola permasalahan internal dan eksternal sebagaimana saya sebutkan di atas akan menguatkan postur Polri yang promoter yang pada akhirnya berimplikasi kepada meningkatnya public trust, dan melahirkan kepatuhan masyarakat terhadap berbagai peraturan dan norma yang berlaku dalam rangka mewujudkan Indonesia yang tertib dan maju," kata mantan Kapolda Metro Jaya ini.
(maf)
Explore More