Bikin Semarang Terang Benderang, Hendi Siapkan Sistem Online Penerangan Jalan
A
A
A
SEMARANG - Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi fokus untuk bisa meningkatkan rasa aman dan nyaman masyarakat di wilayah yang dipimpinnya. Memahami jika tempat gelap memiliki potensi kerawanan yang tinggi terhadap berbagai tindakan kriminal, Wali Kota Semarang yang akrab disapa Hendi itu membuat Sistem Penerangan Jalan Umum (SIPENJALU) melalui online.
Melalui sistem tersebut, Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang dapat lebih mudah melakukan pemetaan penerangan jalan umum yang sudah ada. Tak hanya itu, sistem yang dibangun oleh Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Semarang itu juga memudahkan masyarakat juga untuk dapat langsung melakukan permohonan penerangan jalan umum di wilayahnya masing-masing secara online.
Hendi menyebutkan dengan adanya sistem penerangan jalan umun yang diaplikasikan oleh Pemkot Semarang saat ini, jajarannya dapat lebih mudah mendata lampu yang terpasang.
"Terkait penerangan jalan umum, data menjadi sebuah hal yang penting untuk bisa disajikan dalam mengambil kebijakan. Sudah cukup belum? Daerah mana yang perlu ditambah? Kekuatan lampunya sudah sesuai dengan kondisi wilayah belum ? Pertanyaan-pertanyaan itu harus dijawab dengan data," tegas Hendi.
"Dan walaupun saat ini jika ada laporan kerusakan dari masyarakat langsung langsung secepat mungkin dibenahi, tapi saya ingin ada sebuah sistem otomatis yang secara menyeluruh langsung bisa mendeteksi kondisi lampu-lampu penerangan yang ada," tegasnya.
Sisi lain, Hendi menekankan jika dalam mengupayakan penerangan wilayah tidak dapat hanya sebatas berpikir jalan protokol saja, tetapi harus sampai ke wilayah kampung, dimana membutuhkan partisipasi masyarakat dalam pendataannya.
"Jadi selain menampilkan sistem informasi geografis penerangan jalan umum di Kota Semarang, masyarakat bisa juga langsung mengakses website sigpju.semarangkota.go.id untuk menginfokan daerah yang masih butuh penerangan," jelasnya.
"Maka harapan saya komitmen untuk menekankan kerawanan wilayah dengan melakukan penerangan ini bisa disambut baik, yang kemudian masyarakat bisa pro aktif memberikan informasi kepada kami melalui sistem tersebut," ujar orang nomor satu di Kota Semarang ini.
Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Semarang menyebutkan, saat ini wilayah Ibu Kota Jawa Tengah telah terdapat sekitar 63.000 lampu penerangan jalan umum. Dari jumlah tersebut, 5% diantaranya telah merupakan smart lighting, atau sebanyak 3.150 lampu.
Dengan teknologi smart lighting yang terhubung dengan Sistem Informasi Penerangan Jalan Umum, tak hanya melakukan pemantauan kondisi, Pemkot Semarang juga dapat menerangkan dan meredupkan lampu dari sebuah ruang kontrol. Sehingga memudahkan pemkot dalam melakukan efisiensi energi lampu yang digunakan.
Melalui sistem tersebut, Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang dapat lebih mudah melakukan pemetaan penerangan jalan umum yang sudah ada. Tak hanya itu, sistem yang dibangun oleh Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Semarang itu juga memudahkan masyarakat juga untuk dapat langsung melakukan permohonan penerangan jalan umum di wilayahnya masing-masing secara online.
Hendi menyebutkan dengan adanya sistem penerangan jalan umun yang diaplikasikan oleh Pemkot Semarang saat ini, jajarannya dapat lebih mudah mendata lampu yang terpasang.
"Terkait penerangan jalan umum, data menjadi sebuah hal yang penting untuk bisa disajikan dalam mengambil kebijakan. Sudah cukup belum? Daerah mana yang perlu ditambah? Kekuatan lampunya sudah sesuai dengan kondisi wilayah belum ? Pertanyaan-pertanyaan itu harus dijawab dengan data," tegas Hendi.
"Dan walaupun saat ini jika ada laporan kerusakan dari masyarakat langsung langsung secepat mungkin dibenahi, tapi saya ingin ada sebuah sistem otomatis yang secara menyeluruh langsung bisa mendeteksi kondisi lampu-lampu penerangan yang ada," tegasnya.
Sisi lain, Hendi menekankan jika dalam mengupayakan penerangan wilayah tidak dapat hanya sebatas berpikir jalan protokol saja, tetapi harus sampai ke wilayah kampung, dimana membutuhkan partisipasi masyarakat dalam pendataannya.
"Jadi selain menampilkan sistem informasi geografis penerangan jalan umum di Kota Semarang, masyarakat bisa juga langsung mengakses website sigpju.semarangkota.go.id untuk menginfokan daerah yang masih butuh penerangan," jelasnya.
"Maka harapan saya komitmen untuk menekankan kerawanan wilayah dengan melakukan penerangan ini bisa disambut baik, yang kemudian masyarakat bisa pro aktif memberikan informasi kepada kami melalui sistem tersebut," ujar orang nomor satu di Kota Semarang ini.
Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Semarang menyebutkan, saat ini wilayah Ibu Kota Jawa Tengah telah terdapat sekitar 63.000 lampu penerangan jalan umum. Dari jumlah tersebut, 5% diantaranya telah merupakan smart lighting, atau sebanyak 3.150 lampu.
Dengan teknologi smart lighting yang terhubung dengan Sistem Informasi Penerangan Jalan Umum, tak hanya melakukan pemantauan kondisi, Pemkot Semarang juga dapat menerangkan dan meredupkan lampu dari sebuah ruang kontrol. Sehingga memudahkan pemkot dalam melakukan efisiensi energi lampu yang digunakan.
(whb)