Bamsoet Jadi Ketua MPR, Muluskan Airlangga Pertahankan Ketum Golkar

Rabu, 09 Oktober 2019 - 22:34 WIB
Bamsoet Jadi Ketua MPR,...
Bamsoet Jadi Ketua MPR, Muluskan Airlangga Pertahankan Ketum Golkar
A A A
JAKARTA - Partai Golkar akan melaksanakan Musyawarah Nasional (Munas) ke X pada Desember 2019. Kedua bakal calon ketua umum yakni, Airlangga Hartarto dan Bambang Soesatyo (Bamsoet) yang semula saling berebut meraih dukungan kini tidak lagi berkompetisi. Bahkan keduanya saat ini saling mendukung satu sama lain.

Apalagi, setelah Bamsoet terpilih sebagai Ketua MPR. Dukungan tersebut didapat dari Ketua Umum Airlangga yang melakukan konsolidasi hampir kepada seluruh fraksi. Setelah paripurna pemilihan, Bamsoet juga memberikan dukungannya kepada Airlangga yang akan maju kembali sebagai ketua umum Partai Golkar periode 2019-2024. Sebelumnya, tersiar kabar bahwa saling dukung mendukung antara Airlangga dan Bamsoet merupakan sebuah kesepakatan bagi-bagi jabatan.

Wakil Ketua MPR Fadel Muhammad menilai, terpilihnya Bamsoet menjadi Ketua MPR periode 2019-2024, dinilai akan meredakan konflik internal dalam tubuh Partai Golkar.

Menurut Fadel, ketika Bamsoet menjadi Ketua MPR maka Airlangga akhirnya dapat melenggang di Munas Golkar. Ini juga menjadi buah 'deal politik' dengan Airlangga agar dapat mempertahankan jabatannya sebagai ketua umum Golkar. "Ya betul arahnya ke sana, supaya tidak ada konflik internal. Seperti biasa ini kan proses," ucap Fadel.

Mantan Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar ini berharap saat Airlangga menjabat kembali kursi ketua umum Golkar nanti, citra partai berlambang Pohon Beringin ini bisa kembali baik.

”Semuanya dapat mendukung kinerja Golkar sampai pemilu berikutnya. Harapannya bagus, Insya Allah semua baik. Golkar menyatu untuk mendukung mereka," ujarn

Ketua DPP Partai Golkar Dito Ariotedjo menegaskan tidak ada kesepakatan yang terjadi antara keduanya. Menurut dia, pihak Bamsoet memiliki kesadaran penuh memberikan dukungan kepada Airlangga. “Setahu saya bukan tukar jabatan yah, itu kesadaran (Bamsoet) sendiri,” katanya

Pria yang akrab disapa Dito itu memaparkan hasil konsolidasi internal partai yang membahas masa depan Partai Golkar ke depan. Dito mengaku mengapresiasi dukungan yang diberikan mantan Ketua DPR itu sehingga bisa memuluskan jalan Airlangga sebagai ketua umum partai.

“Peluang Airlangga terlihat semakin mulus untuk kembali menjabat ketua umum Golkar, terlebih sejak bersatunya Pak Bamsoet bersama Pak Airlangga Hartarto. Semoga sampai Munas kekompakan dan kesolidan ini terjaga. Agar lebih siap menghadapi tantangan Golkar ke depan,” ujar Dito.

Peneliti Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Arya Fernandez menyambut baik konsolidasi internal Partai Golkar. Apalagi setelah adanya dukungan dari Airlangga kepada Bamsoet untuk maju sebagai Ketua MPR. Langkah ini menjadikan jalan mulus bagi Airlangga di Munas Golkar.

“Nah tentu sekarang kalau kita lihat, dalam Munas ini posisi Airlangga seperti di atas angin. Terutama tadi, setelah kesepakatan kedua tadi. Tapi saat ini belum muncul tokoh lain yang mau bertarung secara terbuka dengan Airlangga. Kalau Bamsoet menyatakan mundur dan meminta proses aklamasi dilakukan, tentu akan mudah sekali bagi Airlangga untuk menang,” sambungnya.

Kendati demikian, Dito memberikan catatan, dalam sejarah Partai Golkar pascareformasi dinamika menjelang Munas adalah hal yang biasa terjadi.

Misalnya, saat Surya Paloh pernah berhadapan dengan Aburizal Bakrie, lalu ada Jusuf Kalla berhadapan dengan Akbar Tandjung. Untuk itu, kata Arya, Airlangga jangan senang dahulu karena bisa jadi ada kandidat lain yang bisa muncul kemudian hari.

“Golkar kan identik dengan kompetisi internal dan menurut saya dengan dinamika internal yang tinggi kemudian dengan karakter partai sebagai partai yang mengedepankan internal dan demokratisasi internal. Artinya calon kuda hitam itu ada potensinya. Kompetisi di Golkar itu tinggi,” ujarnya.
(cip)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0967 seconds (0.1#10.140)