Adian Ungkap Perbedaan Aktivis Era 98 dengan Zaman Now

Minggu, 06 Oktober 2019 - 17:01 WIB
Adian Ungkap Perbedaan...
Adian Ungkap Perbedaan Aktivis Era 98 dengan Zaman Now
A A A
JAKARTA - Ratusan alumni Pangudi Luhur dan aktivis lintas generasi berdialog membahas berbagaiisu-isu nasional yang menjadi pembicaraan Masyarakat Indonesia.

Adian Napitupulu Anggota DPR dari PDIP menjelaskan banyak hal mengenai kondisi terkini, termasuk posisi PDIP terhadap apakah perlu atau tidak Undang-Undang (UU) KPK yang telah disahkan dikeluarkan Perppu atau tidak.

Adian Napitupulu juga mengatakan, demonstrasi mahasiswa yang meletup di bulan September 2019 tidak didahului oleh konsolidasi massa yang panjang. Hal itu membuat gerakan mahasiswa tersebut cenderung tak terlatih dalam situasi bentrok.

Walhasil, gerakan itu pun pecah menjadi kerusuhan, yang bahkan membuahkan korban.Adian pun membandingkannya dengan gerakan mahasiswa era 1990-an yang dahulu turutdipeloporinya.

"Dahulu konsolidasi massa kita sangat panjang, dimulai dari 9 hingga 14 bulan. Diawali dari mimbar bebas dari kampus ke kampus sebagai uji gagasan," kata Adian dalam Dialog Aktivis Lintas Generasi di Balai Sarwono, Jakarta Selatan, Sabtu (5/10/2019).

Adian menyarankan, agar gerakan mahasiswa melakukan konsolidasi massa secara intensif sebelum turun ke jalan. Aktivis Forkot pada 1998 ini mengingatkan, konsolidasi ide atau gagasan bisa dilakukan melalui Whatsapp atau media sosial.

"Tapi konsolidasi massa, enggak bisa lewat media sosial. Selenggarakanlah mimbar bebas dari kampus ke kampus," tegas Adian.

Sedangkan Fadjroel Rachman mantan aktivis Mahasiswa angkatan 1998 menjelaskan perbedaan gerakan mahasiswa pada masa tahun 1998 dengan yang sekarang, juga menjelaskan Rancangan Undang-Undang (RUU) yang ditunda oleh Pemerintah karena ada beberapa hal di dalam RUU yang bermasalah dan banyak diprotes oleh masyarakat.

Fajroel menjelaskan, posisinya di tengah kondisi kondisi politik saat ini. Menurutnya yang paling dirugikan oleh kondisi tidak menentukan saat ini adalah masyarakat banyak.
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8499 seconds (0.1#10.140)