Bertemu Organisasi Lintas Agama, Jokowi Bahas Asap Hingga Demonstrasi
A
A
A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertemu dengan sejumlah organisasi keagamaan untuk membahas berbagai isu terkini. Mulai dari masalah asap, Papua hingga demonstrasi mahasiswa yang baru-baru ini terjadi.
Organisasi keagamaan yang diundang antara lain PBNU, PP Muhammadiyah, Persekutuan Gereja-Gereja Indonesia (PGI), Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI), Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (Matakin), dan Persatuan Umat Buddha Indonesia (Permabudhi).
“Jadi tadi kami semua menyampaikan keprihatinan kepada Pak Presiden terhadap situasi mutakhir. Ada berapa agenda yang tadi kita diskusikan dan kita bahas,” kata Sekjen PBNU Helmy Faishal di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (26/9/2019).
Pada kesempatan itu, dia mengaku sempat membahas kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). Dia menyebut Presiden telah menyampaikan langkah-langkah yang diambil pemerintah. “Telah melakukan upaya-upaya seperti penyiapan safety house, rumah oksigen, pemberian masker kepada masyarakat, dan juga bersama-sama kita juga memadamkan api karhutla di beberapa daerah,” tuturnya.
Selain itu juga dibahas mengenai perkembangan kondisi Papua terakhir. Dia mengatakan dalam pertemuan para tokoh lintas agama ingin kesenjangan dapat diminimalisasi.
“Masih ada memang kesenjangan yang harus terus menerus oleh pemerintah dilakukan upaya-upaya peningkatan. Terutama dalam bidang ekonomi, pendidikan, dan SDM tentu itu menjadi komitmen kita bersama,” ujarnya.
Terkait aksi demonstrasi mahasiswa pun tak luput dari pembahasan pada forum tersebut. Menurut dia, gerakan tersebut merupakan desakan moral dari mahasiswa sebagai agen perubahan.
“Sebagai agen perubahan yang kita harapkan kemurnian dari gerakan ini tentu akan terus dapat diperjuangkan. Meskipun kami juga berharap agar gerakan mahasiswa ini betul-betul dapat dihindarkan dari adanya kelompok-kelompok kepentingan tertentu yang ingin menunggangi agenda-agenda tersebut,” paparnya.
Organisasi keagamaan yang diundang antara lain PBNU, PP Muhammadiyah, Persekutuan Gereja-Gereja Indonesia (PGI), Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI), Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (Matakin), dan Persatuan Umat Buddha Indonesia (Permabudhi).
“Jadi tadi kami semua menyampaikan keprihatinan kepada Pak Presiden terhadap situasi mutakhir. Ada berapa agenda yang tadi kita diskusikan dan kita bahas,” kata Sekjen PBNU Helmy Faishal di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (26/9/2019).
Pada kesempatan itu, dia mengaku sempat membahas kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). Dia menyebut Presiden telah menyampaikan langkah-langkah yang diambil pemerintah. “Telah melakukan upaya-upaya seperti penyiapan safety house, rumah oksigen, pemberian masker kepada masyarakat, dan juga bersama-sama kita juga memadamkan api karhutla di beberapa daerah,” tuturnya.
Selain itu juga dibahas mengenai perkembangan kondisi Papua terakhir. Dia mengatakan dalam pertemuan para tokoh lintas agama ingin kesenjangan dapat diminimalisasi.
“Masih ada memang kesenjangan yang harus terus menerus oleh pemerintah dilakukan upaya-upaya peningkatan. Terutama dalam bidang ekonomi, pendidikan, dan SDM tentu itu menjadi komitmen kita bersama,” ujarnya.
Terkait aksi demonstrasi mahasiswa pun tak luput dari pembahasan pada forum tersebut. Menurut dia, gerakan tersebut merupakan desakan moral dari mahasiswa sebagai agen perubahan.
“Sebagai agen perubahan yang kita harapkan kemurnian dari gerakan ini tentu akan terus dapat diperjuangkan. Meskipun kami juga berharap agar gerakan mahasiswa ini betul-betul dapat dihindarkan dari adanya kelompok-kelompok kepentingan tertentu yang ingin menunggangi agenda-agenda tersebut,” paparnya.
(cip)