Japnas Dukung Gerakan Indonesia Dermawan Aksi Cepat Tanggap
A
A
A
JAKARTA - Gerakan Indonesia Dermawan yang digalakkan Aksi Cepat Tanggap (ACT) menuai dukungan dari berbagai pihak. Dukungan itu di antaranya datang dari Jaringan Pengusaha Nasional (Japnas).
Wakil Ketua Umum Japnas Iben Rifa menyatakan ajakan menjadi dermawan yang digalakkan ACT merupakan langkah yang tepat. “Jangan sampai melemah gerakan ini. Saya yakin gerakan ini akan seperti bola salju yang semakin lama semakin membesar. ACT harus menjaga momentum ini agar terus naik, jangan sampai melemah,” ungkap Iben.
Menurut Iben, kedermawanan menjadi hal yang akan terus ada seiring belum terselesaikannya permasalahan sosial. Kedermawanan, lanjut dia, merupakan naluri yang dimiliki setiap manusia. Sikap itu harus dikelola agar menjadi kebiasaan baik yang melekat. Dalam penerapan kewirausahaan, Japnas pun membuat wadah sosial bagi pengusaha melalui Jaringan Pengusaha Nasional Berbakti (Jabat).
“Jabat berdiri karena selama ini pengusaha nasional secara sporadis mengulurkan tangan. Kami melihat, ini enggak bisa begini terus,” papar Iben.
Jabat pun sudah beberapa kali beraksi dalam kejadian bencana. Di antaranya turun saat terjadi gempa Lombok. Saat Jabat membantu Lombok, mereka telah mengumpulkan donasi dan membeli tenda darurat seperti yang digunakan militer. Kerja sama Jabat dan ACT juga terjadi pada momen Idul Adha 2019 dan hingga kini terus berlanjut.
Sejalan dengan semangat kedermawanan yang terus digalakkan, pengiriman ribuan bantuan pangan dan logistik dalam jumlah masif terus dilakukan ACT dan Masyarakat Relawan Indonesia (MRI). Dukungan yang hadir dari berbagai pihak tidak terlepas dari dampak bencana kabut asap saat ini. Kondisi bencana pun telah berdampak hingga ke perekonomian warga.
Direktur Komunikasi ACT Lukman Azis Kurniawan menyatakan asap bukan hanya menganggu kesehatan warga, tetapi juga melemahkan ekonomi masyarakat. "Kabut asap mengganggu aktivitas masyarakat dalam mencari nafkah. Alhasil, cukup banyak warga yang penghasilannya menurun dan berimbas pada sulitnya memenuhi kebutuhan pokok. Ini yang mau kita bantu, melalui pemenuhan kebutuhan pangan,” terangnya.
Di sejumlah daerah, ACT telah mengirimkan regu penyelamat untuk membantu pemadaman api, melakukan pemeriksaan kesehatan masyarakat terdampak asap, membagikan masker dan oksigen, serta distribusi bantuan pangan di wilayah terdampak asap. ACT juga mengirimkan air purifier di rumah-rumah yang berlokasi dekat dengan asap.
Hingga kini, ACT terus mengajak masyarakat luas ikut andil dalam kampanye #BantuMerekaBernapas sebagai turunan dan gerakan nasional #IndonesiaDermawan.
Kampanye ini menjadi bukti nyata bahwa tim medis, tim tanggap darurat, hingga posko bencana asap ACT terus melakukan pelayanan bagi warga terdampak bencana kabut asap di berbagai wilayah. Kampanye #BantuMerkaBernapas menjadi semangat dalam menghidupkan kembali kebersamaan dalam aksi-aksi kebaikan.
Wakil Ketua Umum Japnas Iben Rifa menyatakan ajakan menjadi dermawan yang digalakkan ACT merupakan langkah yang tepat. “Jangan sampai melemah gerakan ini. Saya yakin gerakan ini akan seperti bola salju yang semakin lama semakin membesar. ACT harus menjaga momentum ini agar terus naik, jangan sampai melemah,” ungkap Iben.
Menurut Iben, kedermawanan menjadi hal yang akan terus ada seiring belum terselesaikannya permasalahan sosial. Kedermawanan, lanjut dia, merupakan naluri yang dimiliki setiap manusia. Sikap itu harus dikelola agar menjadi kebiasaan baik yang melekat. Dalam penerapan kewirausahaan, Japnas pun membuat wadah sosial bagi pengusaha melalui Jaringan Pengusaha Nasional Berbakti (Jabat).
“Jabat berdiri karena selama ini pengusaha nasional secara sporadis mengulurkan tangan. Kami melihat, ini enggak bisa begini terus,” papar Iben.
Jabat pun sudah beberapa kali beraksi dalam kejadian bencana. Di antaranya turun saat terjadi gempa Lombok. Saat Jabat membantu Lombok, mereka telah mengumpulkan donasi dan membeli tenda darurat seperti yang digunakan militer. Kerja sama Jabat dan ACT juga terjadi pada momen Idul Adha 2019 dan hingga kini terus berlanjut.
Sejalan dengan semangat kedermawanan yang terus digalakkan, pengiriman ribuan bantuan pangan dan logistik dalam jumlah masif terus dilakukan ACT dan Masyarakat Relawan Indonesia (MRI). Dukungan yang hadir dari berbagai pihak tidak terlepas dari dampak bencana kabut asap saat ini. Kondisi bencana pun telah berdampak hingga ke perekonomian warga.
Direktur Komunikasi ACT Lukman Azis Kurniawan menyatakan asap bukan hanya menganggu kesehatan warga, tetapi juga melemahkan ekonomi masyarakat. "Kabut asap mengganggu aktivitas masyarakat dalam mencari nafkah. Alhasil, cukup banyak warga yang penghasilannya menurun dan berimbas pada sulitnya memenuhi kebutuhan pokok. Ini yang mau kita bantu, melalui pemenuhan kebutuhan pangan,” terangnya.
Di sejumlah daerah, ACT telah mengirimkan regu penyelamat untuk membantu pemadaman api, melakukan pemeriksaan kesehatan masyarakat terdampak asap, membagikan masker dan oksigen, serta distribusi bantuan pangan di wilayah terdampak asap. ACT juga mengirimkan air purifier di rumah-rumah yang berlokasi dekat dengan asap.
Hingga kini, ACT terus mengajak masyarakat luas ikut andil dalam kampanye #BantuMerekaBernapas sebagai turunan dan gerakan nasional #IndonesiaDermawan.
Kampanye ini menjadi bukti nyata bahwa tim medis, tim tanggap darurat, hingga posko bencana asap ACT terus melakukan pelayanan bagi warga terdampak bencana kabut asap di berbagai wilayah. Kampanye #BantuMerkaBernapas menjadi semangat dalam menghidupkan kembali kebersamaan dalam aksi-aksi kebaikan.
(shf)