MUI: Bulan Muharram Diharapkan Pererat Silaturahim Umat
A
A
A
JAKARTA - Tahun Baru Islam yakni 1 Muharram yang sudah dilewati pada 1 September 2019 lalu, setidaknya tidak dilewati begitu saja. Bulan Muharram ini memiliki keutamaan yang besar dan umat Islam diharapkan bisa mempererat hubungan persaudaraan umat muslim.
Pasalnya, di bulan Muharram ini mempunyai sejumlah keutamaan dan dianjurkan memperbanyak amal saleh. Amalan yang dianjurkan yakni pertama, memperbanyak puasa sunnah seperti puasa 'Asyura (karena bisa menggugurkan dosa selama setahun lalu) dan puasa Tasu'a dilakukan sehari sebelum puasa 'Asyura hukumnya pun sunnah.
Kemudian memperbanyak sedekah, karena sedekah pada bulan Muharram menurut Mazhab Maliki sangat dianjurkan. Sementara mahzab lainnya tidak memberikan penekanan khusus, namun tidak memberi larangan untuk mengamalkannya.
Sebagaimana keutamaan Muharram di mana Allah melipatgandakan pahala setiap amal saleh, maka memperbanyak sedekah termasuk menyantuni anak yatim merupakan amalan yang disukai Allah.
Karenanya Majelis Ulama Indonesia (MUI) berharap, momentum bulan Muharram ini selain memperbanyak ibadah juga bisa mempererat hubungan sesama umat muslim.
Hal ini dikatakan oleh Ketua MUI DKI Jakarta, KH Munahar Muchtar saat memberi penjelasan terkait Jakarta Islamic Festival (Jifest) dan Gema Muharram di Masjid Al Hikmah, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Selasa, (17/9/2019).
"Salah satu program terkait pengembangan UMKM, MUI berusaha menghadirkan UMKM dalam agenda Jifest pada tanggal 21-22 September," kata Kiai Munahar.
Selain pameran UKM juga digelar tiga seminar ekonomi, kemudian seminar narkoba akan diisi oleh Kapolres Jaksel. Seminar masalah fatwa dan LPPOM.
"Kita punya komitmen menyelamatkan konsumen muslim atas sesuatu yang dilarang oleh agama," kata Kiai Munahar.
Di hari Sabtu juga digelar berbagai kaligrafi pesertanya 50 peserta. Kemudian ada lomba mewarnai TK PAUD se-DKI 500 peserta. Akan ada bazar dan akan dibuka oleh Sekertaris Daerah DKI Jakarta Saifullah.
"Ada penampilan musik Islami yang sekarang sudah mulai dilupakan seperti Gambus dan Gambang Kromong asuhan Bang Madit. Bazar sampai sore dengan libatkan 60-70 booth UMKM dari Jakarta dan sekitarnya," jelas KH Munahar.
Hari selanjutnya, diawali dengan Tabligh Akbar menjadi puncaknya. Yang diundang ada lima ribu orang, namun diperkirakan sekitar 7.000 orang yang bakal hadir.
Kemudian bakal ada penampilan dari Raja Dangdut H Rhoma Irama bersama Soneta untuk para pengunjung JIFEST dan Gema Muharram di Lapangan Ahmad Yani ini.
Target pelaksanaan kegiatan ini kata Kyai Munahar, pertama bakal jadi model positif bagi MUI daerah lain agar pelaksanaan Tahun Baru Hijriyah lebih semarak.
"Kedua untuk mengukuhkan Ukhuwah antar Ormas karena libatkan semua komponen, Ketiga mengangkat kembali budaya lokal yang Islami dan terakhir mendukung program Gubernur DKI Jakarta," pungkasnya.
Pasalnya, di bulan Muharram ini mempunyai sejumlah keutamaan dan dianjurkan memperbanyak amal saleh. Amalan yang dianjurkan yakni pertama, memperbanyak puasa sunnah seperti puasa 'Asyura (karena bisa menggugurkan dosa selama setahun lalu) dan puasa Tasu'a dilakukan sehari sebelum puasa 'Asyura hukumnya pun sunnah.
Kemudian memperbanyak sedekah, karena sedekah pada bulan Muharram menurut Mazhab Maliki sangat dianjurkan. Sementara mahzab lainnya tidak memberikan penekanan khusus, namun tidak memberi larangan untuk mengamalkannya.
Sebagaimana keutamaan Muharram di mana Allah melipatgandakan pahala setiap amal saleh, maka memperbanyak sedekah termasuk menyantuni anak yatim merupakan amalan yang disukai Allah.
Karenanya Majelis Ulama Indonesia (MUI) berharap, momentum bulan Muharram ini selain memperbanyak ibadah juga bisa mempererat hubungan sesama umat muslim.
Hal ini dikatakan oleh Ketua MUI DKI Jakarta, KH Munahar Muchtar saat memberi penjelasan terkait Jakarta Islamic Festival (Jifest) dan Gema Muharram di Masjid Al Hikmah, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Selasa, (17/9/2019).
"Salah satu program terkait pengembangan UMKM, MUI berusaha menghadirkan UMKM dalam agenda Jifest pada tanggal 21-22 September," kata Kiai Munahar.
Selain pameran UKM juga digelar tiga seminar ekonomi, kemudian seminar narkoba akan diisi oleh Kapolres Jaksel. Seminar masalah fatwa dan LPPOM.
"Kita punya komitmen menyelamatkan konsumen muslim atas sesuatu yang dilarang oleh agama," kata Kiai Munahar.
Di hari Sabtu juga digelar berbagai kaligrafi pesertanya 50 peserta. Kemudian ada lomba mewarnai TK PAUD se-DKI 500 peserta. Akan ada bazar dan akan dibuka oleh Sekertaris Daerah DKI Jakarta Saifullah.
"Ada penampilan musik Islami yang sekarang sudah mulai dilupakan seperti Gambus dan Gambang Kromong asuhan Bang Madit. Bazar sampai sore dengan libatkan 60-70 booth UMKM dari Jakarta dan sekitarnya," jelas KH Munahar.
Hari selanjutnya, diawali dengan Tabligh Akbar menjadi puncaknya. Yang diundang ada lima ribu orang, namun diperkirakan sekitar 7.000 orang yang bakal hadir.
Kemudian bakal ada penampilan dari Raja Dangdut H Rhoma Irama bersama Soneta untuk para pengunjung JIFEST dan Gema Muharram di Lapangan Ahmad Yani ini.
Target pelaksanaan kegiatan ini kata Kyai Munahar, pertama bakal jadi model positif bagi MUI daerah lain agar pelaksanaan Tahun Baru Hijriyah lebih semarak.
"Kedua untuk mengukuhkan Ukhuwah antar Ormas karena libatkan semua komponen, Ketiga mengangkat kembali budaya lokal yang Islami dan terakhir mendukung program Gubernur DKI Jakarta," pungkasnya.
(maf)