Rapat dengan Pansel Capim KPK, DPR Tanya Soal Basaria dan Laode
A
A
A
JAKARTA - Tidak lolosnya dua pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Basaria Panjaitan dan Laode M Syarif dalam seleksi calon pimpinan (capim) KPK periode 2019-2023 dipertanyakan Anggota Komisi III DPR Muhammad Syafi'i.
“Apakah saya sudah percaya dengan 10 calon pimpinan KPK yang diajukan pansel? Jawaban saya tentu normatif bahwa pembentukan pansel sama sekali tak ada kaitannya dengan DPR. Sepenuhnya kewenangan Presiden. Kinerja Pansel dari mulai seleksi administrasi, kemudian psikologi, assesment dan seterusnya sama sekali tak ada intervensi dari DPR, persis semua dalam otoritas kerja pansel,” tutur Syafii dalam Rapat Dengar Pendapat Umum dalam RDPU di Ruang Rapat Komisi III DPR, Jakarta, Senin (9/9/2019).
Politikus Partai Gerindra ini juga mempertanyakan alasan dua pimpinan KPK, Basaria Panjaitan dan Laode M Syarief tidak lolos. Padahal pansel saat ini beranggotakan sejumlah anggota pansel periode sebelumnya.
“Pertanyaannya, apakah mereka ada yang berubah, sehingga tak lolos pada tes yang sama. Atau pansel yang sekarang nyesel 'kok ngelulusin orang ini', gitu lho," katanya.
Dia setuju dengan pendapat rekannya anggota DPR Arteria Dahlan yang meminta Pansel meyakinkan Komisi III DPR untuk memilih 10 capim KPK.
"Enggak akan ada yang enggak patuh hukum, enggak akan ada yang enggak ikuti aturan hukum, enggak akan ada yang berbeda saat penyampaian pendapat di Komisi III dengan di ruang publik, kemudian kita khawatir psikologi akan berubah, tolong yakinkan kami agar mantap memilih lima dari sepuluh,” tuturnya.
Sekadar informasi dari tiga komisioner KPK, hanya satu yang masuk 10 besar capim KPK periode 2019-2023, yakni Alexander Marwata.
“Apakah saya sudah percaya dengan 10 calon pimpinan KPK yang diajukan pansel? Jawaban saya tentu normatif bahwa pembentukan pansel sama sekali tak ada kaitannya dengan DPR. Sepenuhnya kewenangan Presiden. Kinerja Pansel dari mulai seleksi administrasi, kemudian psikologi, assesment dan seterusnya sama sekali tak ada intervensi dari DPR, persis semua dalam otoritas kerja pansel,” tutur Syafii dalam Rapat Dengar Pendapat Umum dalam RDPU di Ruang Rapat Komisi III DPR, Jakarta, Senin (9/9/2019).
Politikus Partai Gerindra ini juga mempertanyakan alasan dua pimpinan KPK, Basaria Panjaitan dan Laode M Syarief tidak lolos. Padahal pansel saat ini beranggotakan sejumlah anggota pansel periode sebelumnya.
“Pertanyaannya, apakah mereka ada yang berubah, sehingga tak lolos pada tes yang sama. Atau pansel yang sekarang nyesel 'kok ngelulusin orang ini', gitu lho," katanya.
Dia setuju dengan pendapat rekannya anggota DPR Arteria Dahlan yang meminta Pansel meyakinkan Komisi III DPR untuk memilih 10 capim KPK.
"Enggak akan ada yang enggak patuh hukum, enggak akan ada yang enggak ikuti aturan hukum, enggak akan ada yang berbeda saat penyampaian pendapat di Komisi III dengan di ruang publik, kemudian kita khawatir psikologi akan berubah, tolong yakinkan kami agar mantap memilih lima dari sepuluh,” tuturnya.
Sekadar informasi dari tiga komisioner KPK, hanya satu yang masuk 10 besar capim KPK periode 2019-2023, yakni Alexander Marwata.
(dam)