Pemilihan Capim KPK Dinilai Tak Ada yang Dapat Karpet Merah

Kamis, 05 September 2019 - 15:00 WIB
Pemilihan Capim KPK...
Pemilihan Capim KPK Dinilai Tak Ada yang Dapat Karpet Merah
A A A
JAKARTA - Sepuluh nama calon pimpinan (Capim) KPK sudah dikirim ke DPR pada Rabu 4 September lalu oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) usai diserahkan oleh Panitia seleksi (Pansel) Capim KPK Senin lalu.

Tak dinyana Irjen Firli Bahuri yang namanya sedang menjadi sorotan tajam ternyata masuk dalam 10 nama yang akan digodok DPR untuk menjadi komisoner KPK periode 2019-2023.

Apakah Pansel Capim KPK ini sengaja memberikan karpet merah khusus untuk jenderal bintang dua ini? Ditemui di Jakarta, Kapolda Sumatera Selatan ini membantah keras dirinya diberikan keistimewaan oleh Pansel Capim KPK yang diketuai oleh Yenti Garnasih.

Karpet merah yang dituding oleh salah satu pemberitaan media yang diberikan kepadanya hanyalah isu belaka. "Saya mengikuti semua proses seleksi, tidak ada yang berbeda. Semua calon memiliki waktu, ruang, kesempatan, hak dan kewajiban yang sama. Tidak ada satupun calon yang memperoleh hak privilage apalagi karpet merah," tegas Firli.

Lebih lanjut Firli mengatakan, dirinya masuk dalam 10 capim KPK karena dirinya sudah mengikuti serangkaian tes yang ditentukan oleh Pansel KPK.

Bahkan Kapolda ini yakin bahwa tim pansel sudah bekerja sangat profesional, transparan, terbuka dan akuntable.

"Saat uji publik saya mengatakan dengan tegas bahwa jika saya memenuhi syarat kriteria jangan tidak diluluskan, demikian juga sebaliknya," tambah Irjen polisi ini.

Mantan ajudan Wapres Boediono ini menilai wajar jika dirinya masuk dalam jajaran calon pimpinan KPK periode 2019-2023.

Selain telah lulus dalam serangkaian tes yang diberikan pansel, Firli mengklaim punya banyak solusi yang inovatif untuk menjerat para koruptor dengan cepat.

"Akan melakukan pengembalian recovery asset yang ada di dalam dan di luar negeri untuk dikembalikan ke negara.

Salah satunya adalah pembentukan KPK perwakilan di semua provinsi. Pimpinan KPK yang mendatang harus memiliki manajemen yang kuat, kemampuan dan keberanian untuk melakukan perubahan," tutup mantan Deputi bidang Penindakan KPK ini.
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1215 seconds (0.1#10.140)