Kondusif, Pengamat: Panglima TNI Mampu Bangun Soliditas di Tanah Papua

Kamis, 05 September 2019 - 16:26 WIB
Kondusif, Pengamat:...
Kondusif, Pengamat: Panglima TNI Mampu Bangun Soliditas di Tanah Papua
A A A
JAKARTA - Strategi Panglima TNI, Hadi Tjahjanto untuk berkantor di Papua hingga masa yang tidak ditentukan berbuah positif. Situasi di Papua berangsur pulih paska kerusuhan terakhir hari minggu lalu. Meski masalah Papua ruh-nya masuk dalam ranah penegakkan hukum dan kamtibmas. Namun apa yang dicapai hari ini tidak mungkin lepas dari peran Panglima TNI.

"Penyelesaian masalah di Papua tidak bisa hanya menggunakan pendekatan keamanan semata. Perlu kombinasi pendekatan pertahanan-kemanusiaan-kebudayaan. Hadirnya panglima di sana sebagai bukti bahwa pemimpin tertinggi pertahanan Indonesia siap berdialog kapanpun dibutuhkan," kata Pengamat Intelijen, Pertahanan dan Keamanan, Ngasiman Djoyonegoro melalui keterangan pers yang diterima SINDOnews, Kamis (5/9/2019).

Menurutnya, ini menunjukkan bahwa Panglima TNI saat ini sangat memahami situasi yang berkembang di lapangan dan berkomitmen kuat untuk mempertahankan NKRI. Di Papua, Panglima TNI memperkecil polarisasi politik lokal dengan membangun dialog dengan para tokoh agama dan tokoh-tokoh adat di Papua.

Situasi yang berangsur kondusif di Papua tidak terlepas dari persoalan kecemburuan sosial, faktor budaya dan representasi politik di tingkat lokal yang belum berjalan dengan baik. Kehadiran Panglima TNI menjadi bagian untuk mengurai persoalan-persoalan tersebut dengan dialog kemanusiaan dan gaya humanis yang menjadi ciri khasnya.

"Strategi ini persis dilakukan pada saat Pemilu 2019 lalu. Penggalangan komitmen dan dialog dengan para Ulama dan Habaib yang dilakukan secara konsisten, pada akhirnya mampu melokalisir kerusuhan pada 21-22 Mei di depan Bawaslu. Rencana kerusuhan Mei 98 jilid 2 gagal dilaksanakan," terangnya.

Meski Panglima TNI saat ini bukan dari latar belakang AD, lanjut dia, kemampuannya untuk mengkonsolidasikan elemen pertahanan dan keamanan negara ini sudah cukup terbukti. Ia tahu betul bagaimana menanggulangi terorisme melalui sinergi antara operasi tempur dan penegakkan hukum dengan membentuk Koopsus TNI. "Suatu satuan strategis yang belum berhasil dieksekusi pendahulunya," ungkapnya.

Penampilan Hadi yang tidak terlalu banyak bicara dan mengekspos dirinya kepada media justru menunjukkan jati dirinya sebagai seorang Prajurit Profesional. Hal ini yang disampaikannya saat menjadi Irup HUT Kopassus: "Profesionalisme mu adalah Kesenyapan mu".

Capaian-capaian Panglima TNI saat ini menunjukkan kapasitas dan kapabilitas yang sesuai dengan kebutuhan pemimpin tertinggi militer negeri ini. Kemampuan mengelola pertahanan dan keamanan di laut, darat dan udara telah dibuktikan. Tidak hanya menanggulangi ancaman dari luar, seperti perang, tetapi juga ancaman dari dalam, seperti sparatisme, rasisme dan politik identitas.

"Jadi sebenarnya sangat disayangkan apabila ada yg menilai Panglima TNI saat ini hanya berdasarkan satu kasus tanpa melihat serangkaian pencapaian lainnya. Apalagi mempersoalkan latar belakang kematraan yang dimilikinya, entah Darat, Laut maupun Udara, karena siapapun anggota TNI berhak dan dapat menjadi Panglima TNI. Marsekal Hadi Tjahjanto adalah sosok yang tepat, berkapasitas sesuai dengan kebutuhan saat ini," pungkasnya.
(pur)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1627 seconds (0.1#10.140)