Pesawat Delay 31 Jam, Jamaah Haji Kloter 5 BDJ Baru Diterbangkan Siang Ini
A
A
A
JEDDAH - Jamaah haji asal kelompok terbang (Kloter) 05 Embarkasi Banjarmasin (BDJ) yang semestinya pulang kemarin pagi baru diterbangkan, Rabu (28/8/2019) hari ini pukul 12.45 Waktu Arab Saudi (WAS). Pesawat yang mengangkut mereka mengalami delay sekitar 31 jam akibat gangguan teknis.
Berdasarkan jadwal pemulangan, kloter 5 BDJ seharusnya terbang dengan pesawat GA8205 dari Bandara King Abdul Aziz Jeddah, Selasa (28/8/2019) pukul 05.40 WAS. Namun, jamaah asal Kalimantan Selatan ini baru akan diberangkatkan siang ini pukul 12.45 WAS. Pihak maskapai sebelumnya sempat menjanjikan jamaah diterbangkan, Selasa (27/8/2019) pukul 22.45 WAS.
"Baru masuk bandara, rencana jam 12.45 (WAS) terbang," ujar Kepala Seksi (Kasie) Kedatangan dan Keberangkatan Daerah Kerja (Daker) Bandara Jeddah-Madinah, Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) 2019, Cecep Nursyamsi, Rabu (28/8/2019).
Karena pesawat yang mengalami gangguan teknis tak kunjung rampung diperbaiki, jamaah haji kloter 5 BDJ akhirnya diberangkatkan dengan pesawat yang mengangkut kloter 6 BDJ. Sementara kloter 6 BDJ akan diterbangkan dengan pesawat cadangan.
"Kloter 6 BDJ akan diberangkatkan pada Kamis (29/8/2019) pukul 00.30 WAS," katanya.
Ketua Kloter 5 BDH, Fahlifi menceritakan kelompoknya mulai didorong dari Mekkah ke Jeddah, Senin (26/8/2019) sekitar pukul 22.00 WAS menggunakan bus. Setelah ada pemberitahuan penundaan tersebut, dia dan rombongan diantar ke hotel Al Nabaress Al Macy Jeddah untuk beristirahat.
"Kamu belum sempat ke bandara, langsung ke hotel," ucapnya.
Menurutnya, seluruh jamaah tidak terlalu mempermasalahkan penundaan kepulangan tersebut. Sebab, pihak maskapai telah memberikan kompensasi berupa hotel dan konsumsi bagi jamaah. Sehingga anggota kloter 05 BDJ bisa beristirahat dengan nyaman.
"Hotelnya nyaman, tadi pagi dan siang ini (kemarin) dapat makan. Kalau untuk semalam dapat makan dari PPIH, dibagikan di bus," ungkap Fahlifi.
Fahlifi menambahkan penundaan pemulangan mempunyai hikmah tersendiri bagi jamaah haji kloter 5 BDJ. Meski cukup lama, sekitar 17 jam, menurutnya, kondisi jamaah menjadi tidak terlalu kelelahan karena bisa beristirahat terlebih dahulu di hotel.
"Kalau langsung berangkat, mungkin jamaah agak capek," katanya.
Berdasarkan jadwal pemulangan, kloter 5 BDJ seharusnya terbang dengan pesawat GA8205 dari Bandara King Abdul Aziz Jeddah, Selasa (28/8/2019) pukul 05.40 WAS. Namun, jamaah asal Kalimantan Selatan ini baru akan diberangkatkan siang ini pukul 12.45 WAS. Pihak maskapai sebelumnya sempat menjanjikan jamaah diterbangkan, Selasa (27/8/2019) pukul 22.45 WAS.
"Baru masuk bandara, rencana jam 12.45 (WAS) terbang," ujar Kepala Seksi (Kasie) Kedatangan dan Keberangkatan Daerah Kerja (Daker) Bandara Jeddah-Madinah, Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) 2019, Cecep Nursyamsi, Rabu (28/8/2019).
Karena pesawat yang mengalami gangguan teknis tak kunjung rampung diperbaiki, jamaah haji kloter 5 BDJ akhirnya diberangkatkan dengan pesawat yang mengangkut kloter 6 BDJ. Sementara kloter 6 BDJ akan diterbangkan dengan pesawat cadangan.
"Kloter 6 BDJ akan diberangkatkan pada Kamis (29/8/2019) pukul 00.30 WAS," katanya.
Ketua Kloter 5 BDH, Fahlifi menceritakan kelompoknya mulai didorong dari Mekkah ke Jeddah, Senin (26/8/2019) sekitar pukul 22.00 WAS menggunakan bus. Setelah ada pemberitahuan penundaan tersebut, dia dan rombongan diantar ke hotel Al Nabaress Al Macy Jeddah untuk beristirahat.
"Kamu belum sempat ke bandara, langsung ke hotel," ucapnya.
Menurutnya, seluruh jamaah tidak terlalu mempermasalahkan penundaan kepulangan tersebut. Sebab, pihak maskapai telah memberikan kompensasi berupa hotel dan konsumsi bagi jamaah. Sehingga anggota kloter 05 BDJ bisa beristirahat dengan nyaman.
"Hotelnya nyaman, tadi pagi dan siang ini (kemarin) dapat makan. Kalau untuk semalam dapat makan dari PPIH, dibagikan di bus," ungkap Fahlifi.
Fahlifi menambahkan penundaan pemulangan mempunyai hikmah tersendiri bagi jamaah haji kloter 5 BDJ. Meski cukup lama, sekitar 17 jam, menurutnya, kondisi jamaah menjadi tidak terlalu kelelahan karena bisa beristirahat terlebih dahulu di hotel.
"Kalau langsung berangkat, mungkin jamaah agak capek," katanya.
(kri)