Masyarakat Biasa Lolos Akpol, Lemkapi: Ini Wujud Penerimaan Bersih
A
A
A
JAKARTA - Rekrutmen calon anggota Polri dinilai sudah mengacu pada prinsif dasar penerimaan calon yang bersih, transparan, akuntabel, dan humanis. Banyak anak jenderal dan pejabat gagal masuk Akademik Kepolisian (Akpol) karena tidak mampu bersaing dengan masyarakat biasa yang memiliki kemampuan.
"Ini wujud program promoter Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian dalam bidang SDM yakni penerimaan yang terbuka dan transparan, " kata Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Strategis Kepolisian Indonesia (Lemkapi) Edi Hasibuan dalam siaran pers yang diterima SINDOnews, Kamis (1/8/2019).
Menurut Edi, anak-anak pejabat juga ada yang diterima karena mampu dan berprestasi. Salah satunya anak Kabareskrim Komjen Pol Idam Azis bernama Irfan alumnus SMA Taruna Nusantara (TN). Ia peraih Olimpiade Matematika di Singapura 2018. Irfan juga dinobatkan sebagai perahi nilai sempurna pada Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di SMA TN Magelang.
Mantan anggota Kompolnas ini mengungkapkan, saat ini banyak lulusan Akpol berprestasi berasal dari kalangan rakyat biasa. Misalnya Muhammad Idris, anak petani dan guru ngaji di Desa Jorong Mudiak, Solok Selatan, Sumatera Barat (Sumbar). Idris yang berasal dari Polda Sumbar ini ditetapkan sebagai terbaik dan berhak mendapatkan penyematan penghargaan Adhi Makayasa 2019 dari Presiden Jokowi.
"Ini wujud program promoter Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian dalam bidang SDM yakni penerimaan yang terbuka dan transparan, " kata Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Strategis Kepolisian Indonesia (Lemkapi) Edi Hasibuan dalam siaran pers yang diterima SINDOnews, Kamis (1/8/2019).
Menurut Edi, anak-anak pejabat juga ada yang diterima karena mampu dan berprestasi. Salah satunya anak Kabareskrim Komjen Pol Idam Azis bernama Irfan alumnus SMA Taruna Nusantara (TN). Ia peraih Olimpiade Matematika di Singapura 2018. Irfan juga dinobatkan sebagai perahi nilai sempurna pada Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di SMA TN Magelang.
Mantan anggota Kompolnas ini mengungkapkan, saat ini banyak lulusan Akpol berprestasi berasal dari kalangan rakyat biasa. Misalnya Muhammad Idris, anak petani dan guru ngaji di Desa Jorong Mudiak, Solok Selatan, Sumatera Barat (Sumbar). Idris yang berasal dari Polda Sumbar ini ditetapkan sebagai terbaik dan berhak mendapatkan penyematan penghargaan Adhi Makayasa 2019 dari Presiden Jokowi.
(poe)