Mudahkan Jamaah Haji, Tenda di Arafah dan Mina Diberi Nomor
A
A
A
MEKKAH - Muassasah Asia Tenggara menyetujui konsep penomoran tenda bagi jamaah haji Indonesia di Arafah dan Mina. Jamaah akan lebih mudah mengenali tempat tinggalnya dengan adanya nomor tenda yang jelas.
Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Kementerian Agama (Kemenag), Sri Ilham Lubis mengatakan, dia bersama rombongan yang dipimpin Direktur Jenderal (Dirjen) Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU), Nizar Ali, telah bertemu dengan dengan pihak Muassasah Asia Tenggara membahas persiapan pelaksanaan Armuzna (Arafah, Muzdalifah, dan Mina).
Dalam pertemuan itu disepakati bahwa Indonesia boleh menandai tenda jamaah dengan nomor yang disesuaikan dengan kelompok terbang (kloter)-nya masing-masing. "Mereka menyetujui konsep penomoran tenda yang akan kita lakukan," kata Sri Ilham kepada tim Media Center Haji (MCH), Sabtu (27/7/2019).
Menurut Sri Ilham, setelah disetujui, Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) akan melakukan pemetaan posisi tenda jamaah Indonesia sesuai denah Arafah dan Mina. Pemetaan dilakukan untuk menentukan penempatan kloter-kloter sesuai dengan kapasitas tenda.
Setelah selesai, PPIH memberikan nomor-nomor tenda ke Muassasah Asia Tenggara, termasuk stikernya. "Selama ini penempatan jemaah di Armina diserahkan kepada ketua maktab dan kloter sehingga tidak ada standar," ujarnya.
Sri Ilham mengatakan, dengan adanya penomoran tenda sesuai dengan kapasitas kloter, maka dapat diprediksi luasan ruang yang diberikan bagi tiap jamaah, baik di Arafah maupun Mina. Selain itu, jamaah menjadi mudah mengenali tenda tempat tinggal dan memudahkan petugas memberikan layanan kepada jamaah haji.
"Pihak muassasah juga meminta kepada jamaah haji Indonesia agar tetap memakai gelang identitas yang diberikan oleh Muassasah," katanya.
Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Kementerian Agama (Kemenag), Sri Ilham Lubis mengatakan, dia bersama rombongan yang dipimpin Direktur Jenderal (Dirjen) Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU), Nizar Ali, telah bertemu dengan dengan pihak Muassasah Asia Tenggara membahas persiapan pelaksanaan Armuzna (Arafah, Muzdalifah, dan Mina).
Dalam pertemuan itu disepakati bahwa Indonesia boleh menandai tenda jamaah dengan nomor yang disesuaikan dengan kelompok terbang (kloter)-nya masing-masing. "Mereka menyetujui konsep penomoran tenda yang akan kita lakukan," kata Sri Ilham kepada tim Media Center Haji (MCH), Sabtu (27/7/2019).
Menurut Sri Ilham, setelah disetujui, Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) akan melakukan pemetaan posisi tenda jamaah Indonesia sesuai denah Arafah dan Mina. Pemetaan dilakukan untuk menentukan penempatan kloter-kloter sesuai dengan kapasitas tenda.
Setelah selesai, PPIH memberikan nomor-nomor tenda ke Muassasah Asia Tenggara, termasuk stikernya. "Selama ini penempatan jemaah di Armina diserahkan kepada ketua maktab dan kloter sehingga tidak ada standar," ujarnya.
Sri Ilham mengatakan, dengan adanya penomoran tenda sesuai dengan kapasitas kloter, maka dapat diprediksi luasan ruang yang diberikan bagi tiap jamaah, baik di Arafah maupun Mina. Selain itu, jamaah menjadi mudah mengenali tenda tempat tinggal dan memudahkan petugas memberikan layanan kepada jamaah haji.
"Pihak muassasah juga meminta kepada jamaah haji Indonesia agar tetap memakai gelang identitas yang diberikan oleh Muassasah," katanya.
(maf)