Mahasiswa IPB Sabet Tiga Kemenangan di Pilmapres Nasional 2019
A
A
A
JAKARTA - Safhira Alfarizi, mahasiswi sekolah vokasi IPB University berhasil meraih juara pertama dalam Pemilihan Mahasiswa Berprestasi (Pilmapres) Nasional 2019 Kategori Program Diploma. Selain itu, Safhira juga terpilih sebagai The Most Inspiring Student dalam ajang kompetisi nasional paling bergengsi bagi mahasiswa Indonesia ini.
Sedangkan, Mahtuf Ihsan, mahasiswa Fakultas Kehutanan IPB University memboyong Juara ke-2 untuk kategori Program Sarjana. Pengumuman pemenang disampaikan oleh dewan juri dalam acara puncak Pilmapres Nasional 2019 di Swissbell Hotel, Bogor, Kamis, 25 Juli malam.
Untuk juara pertama kategori Program Sarjana berhasil dimenangkan mahasiswa Universitas Indonesia (UI) dan juara ke-3 berhasil dimenangkan oleh mahasiswa dari Institut Teknologi Sepuluh November.
Sementara itu, untuk juara ke-2 kategori Program Diploma dimenangkan oleh mahasiswa Politeknik Elektronik Negeri Surabaya. Juara ke-3 dimenangkan oleh mahasiswa Universitas Brawijaya.
Rektor IPB University, Arif Satria menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya atas kemenangan dua mahasiswa IPB University tersebut. Ucapan selamat juga Rektor sampaikan kepada para pemenang dari perguruan tinggi lainnya. Melalui pantun yang indah, Arif berpesan kepada mahasiswa yang terpilih menjadi yang terbaik untuk tetap rendah hati.
Arif juga berpesan kepada mahasiswa berprestasi untuk terus membuat sejarah-sejarah baru karena keterbelakangan dan kebodohan bukan semata karena buta huruf, namun lebih karena ketidakmauan untuk terlibat dalam proses sejarah.
"Buatlah sejarah-sejarah baru, buatlah footprint- footprint baru dengan memiliki kreativitas dan leadership. Sejarah baru harus dilalui untuk memberikan added value dan multiplier effect bagi kemajuan bangsa. Pemilihan mahasiswa berprestasi nasional ini merupakan ajang untuk membangun semangat anak-anak bangsa untuk memberikan yang terbaik bagi bangsanya," tuturnya.
Direktur Kemahasiswaan Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti), Didin Wahidin, menyampaikan tahun ini prestasi mahasiswa mengalami kenaikan.
"Ini mencerminkan naiknya kualitas pendidikan di Indonesia. Dengan prestasi semakin meningkat, selayaknya disyukuri dengan hati ucapan dan wujudkan dengan kerja nyata, juga untuk dimanfaatkan sebesar-besarnya bagi kepentingan umat. Prestasi putra-putri terbaik sebaiknya menjadi sumbangan besar untuk menjadikan bangsa ini sejajar dengan bangsa lain," ungkapnya.
Koordinator juri kategori Program Diploma, Ilah Sailah menyampaikan, secara umum dalam karya ilmiah, tahun ini jauh lebih baik dibanding tahun sebelumnya.
"Demo produk mahasiswa juga jauh lebih serius. Demo produknya bukan hanya kecil-kecilan skala laboratorium, namun ada yang sudah diimplementasikan dan semua ada kaitannya dengan revolusi industri 4.0, " jelasnya.
Demikian juga dalam hal penguasan Bahasa Inggris, juri mengatakan performance finalis jauh lebih baik dibanding tahun-tahun sebelumnya. Hal senada disampaikan Koordinator Dewan Juri Kategori Sarjana, Sukoharjono. Menurutnya tahun ini secara umum dalam karya ilmiah jauh lebih baik.
"Yang berbeda adalah dalam menyampaikan karya ilmiah dimana tahun ini penyampaiannya dalam bentuk poster, hal ini untuk lebih memperjelas gagasan kreatif. Kemampuan Bahasa Inggris jauh lebih dari tahun-tahun sebelumnya. Selain itu temuan-temuan baru pun meningkat. Bahkan intensif dalam kegiatan sosial," katanya.
Sedangkan, Mahtuf Ihsan, mahasiswa Fakultas Kehutanan IPB University memboyong Juara ke-2 untuk kategori Program Sarjana. Pengumuman pemenang disampaikan oleh dewan juri dalam acara puncak Pilmapres Nasional 2019 di Swissbell Hotel, Bogor, Kamis, 25 Juli malam.
Untuk juara pertama kategori Program Sarjana berhasil dimenangkan mahasiswa Universitas Indonesia (UI) dan juara ke-3 berhasil dimenangkan oleh mahasiswa dari Institut Teknologi Sepuluh November.
Sementara itu, untuk juara ke-2 kategori Program Diploma dimenangkan oleh mahasiswa Politeknik Elektronik Negeri Surabaya. Juara ke-3 dimenangkan oleh mahasiswa Universitas Brawijaya.
Rektor IPB University, Arif Satria menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya atas kemenangan dua mahasiswa IPB University tersebut. Ucapan selamat juga Rektor sampaikan kepada para pemenang dari perguruan tinggi lainnya. Melalui pantun yang indah, Arif berpesan kepada mahasiswa yang terpilih menjadi yang terbaik untuk tetap rendah hati.
Arif juga berpesan kepada mahasiswa berprestasi untuk terus membuat sejarah-sejarah baru karena keterbelakangan dan kebodohan bukan semata karena buta huruf, namun lebih karena ketidakmauan untuk terlibat dalam proses sejarah.
"Buatlah sejarah-sejarah baru, buatlah footprint- footprint baru dengan memiliki kreativitas dan leadership. Sejarah baru harus dilalui untuk memberikan added value dan multiplier effect bagi kemajuan bangsa. Pemilihan mahasiswa berprestasi nasional ini merupakan ajang untuk membangun semangat anak-anak bangsa untuk memberikan yang terbaik bagi bangsanya," tuturnya.
Direktur Kemahasiswaan Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti), Didin Wahidin, menyampaikan tahun ini prestasi mahasiswa mengalami kenaikan.
"Ini mencerminkan naiknya kualitas pendidikan di Indonesia. Dengan prestasi semakin meningkat, selayaknya disyukuri dengan hati ucapan dan wujudkan dengan kerja nyata, juga untuk dimanfaatkan sebesar-besarnya bagi kepentingan umat. Prestasi putra-putri terbaik sebaiknya menjadi sumbangan besar untuk menjadikan bangsa ini sejajar dengan bangsa lain," ungkapnya.
Koordinator juri kategori Program Diploma, Ilah Sailah menyampaikan, secara umum dalam karya ilmiah, tahun ini jauh lebih baik dibanding tahun sebelumnya.
"Demo produk mahasiswa juga jauh lebih serius. Demo produknya bukan hanya kecil-kecilan skala laboratorium, namun ada yang sudah diimplementasikan dan semua ada kaitannya dengan revolusi industri 4.0, " jelasnya.
Demikian juga dalam hal penguasan Bahasa Inggris, juri mengatakan performance finalis jauh lebih baik dibanding tahun-tahun sebelumnya. Hal senada disampaikan Koordinator Dewan Juri Kategori Sarjana, Sukoharjono. Menurutnya tahun ini secara umum dalam karya ilmiah jauh lebih baik.
"Yang berbeda adalah dalam menyampaikan karya ilmiah dimana tahun ini penyampaiannya dalam bentuk poster, hal ini untuk lebih memperjelas gagasan kreatif. Kemampuan Bahasa Inggris jauh lebih dari tahun-tahun sebelumnya. Selain itu temuan-temuan baru pun meningkat. Bahkan intensif dalam kegiatan sosial," katanya.
(cip)