Kasus Gizi Buruk pada Balita Bisa Disebabkan Masalah Gigi
A
A
A
JAKARTA - Masalah gigi berlubang dialami oleh 85 persen anak Indonesia usia di bawah 5 tahun. Hasil penelitian di DKI Jakarta anak usia sekolah rata-rata ditemukan tiga lubang gigi.
Karies atau lubang gigi dimulai dengan adanya plak yang berasal dari sisa makanan yang melekat erat pada gigi dan ditumbuhi kuman atau bakteri. Kemudian akan terbentuk asam, selanjutnya asam dapat melarutkan permukaan luar gigi atau email.
Drg. Ninul Sudarmadi Sp.KGA mengatakan, permasalahan kesehatan gigi pada anak-anak dapat menyebabkan gizi buruk. Hal ini disebabkan rasa sakit akibat lubang atau terjadi pembengkakan sehingga fungsi pengunyahan dan nafsu makan menjadi berkurang.
"Akibatnya asupan nutrisi yang dibutuhkan anak seperti vitamin dan mineral berkurang dan menjadi tidak seimbang. Tumbuh kembang anak menjadi terganggu," kata Dokter Poliklinik Gigi Kementerian Sosial dalam acara Family Support, di Gedung Aneka Bakti, Kemensos, Jakarta.
Dokter Ninul mengatakan, salah satu faktor penyebab terjadinya karies pada anak-anak di bawah 5 tahun karena penggunaan botol susu.
"Riwayat bayi tertidur dengan botol susu didalam rongga mulut, berisi susu manis, jus atau sirup/teh. Mengisap dot botol kosong yang dicelupkan dalam madu, sirup atau gula. Sehingga bakteri yang terdapat dalam gula akan melarutkan lapisan email gigi, terjadilah lubang," jelasnya.
Lebih lanjut Ninul mengatakan, kerusakan gigi pada anak bisa dicegah dengan mengupayakan pemberian ASI selama dua tahun, pemberian makanan tepat waktu, atau menggunakan dot yang sesuai dengan bentuk puting susu ibu.
Tak hanya itu, dia menambahkan, pencegahan terhada penyakit gigi dan mulut pada anak bisa dilakukan oleh orang tua dengan selalu menjaga kebersihan gigi sejak gigi susu tumbuh, meminum susu botol tidak sambil tidur, mengajari makanan agar dikunyah dan ditelan bukan dengan mengemut.
"Pemeriksaan gigi mulai dari bayi satu tahun untuk mendeteksi dini gigi berlubang. Membersihkan pemukaan gigi dengan kasa diseka dengan air minum. Selain itu membiasakan anak untuk sikat gigi sejak gigi gerahamnya tumbuh diusia 2 tahun," pungkasnya.
Karies atau lubang gigi dimulai dengan adanya plak yang berasal dari sisa makanan yang melekat erat pada gigi dan ditumbuhi kuman atau bakteri. Kemudian akan terbentuk asam, selanjutnya asam dapat melarutkan permukaan luar gigi atau email.
Drg. Ninul Sudarmadi Sp.KGA mengatakan, permasalahan kesehatan gigi pada anak-anak dapat menyebabkan gizi buruk. Hal ini disebabkan rasa sakit akibat lubang atau terjadi pembengkakan sehingga fungsi pengunyahan dan nafsu makan menjadi berkurang.
"Akibatnya asupan nutrisi yang dibutuhkan anak seperti vitamin dan mineral berkurang dan menjadi tidak seimbang. Tumbuh kembang anak menjadi terganggu," kata Dokter Poliklinik Gigi Kementerian Sosial dalam acara Family Support, di Gedung Aneka Bakti, Kemensos, Jakarta.
Dokter Ninul mengatakan, salah satu faktor penyebab terjadinya karies pada anak-anak di bawah 5 tahun karena penggunaan botol susu.
"Riwayat bayi tertidur dengan botol susu didalam rongga mulut, berisi susu manis, jus atau sirup/teh. Mengisap dot botol kosong yang dicelupkan dalam madu, sirup atau gula. Sehingga bakteri yang terdapat dalam gula akan melarutkan lapisan email gigi, terjadilah lubang," jelasnya.
Lebih lanjut Ninul mengatakan, kerusakan gigi pada anak bisa dicegah dengan mengupayakan pemberian ASI selama dua tahun, pemberian makanan tepat waktu, atau menggunakan dot yang sesuai dengan bentuk puting susu ibu.
Tak hanya itu, dia menambahkan, pencegahan terhada penyakit gigi dan mulut pada anak bisa dilakukan oleh orang tua dengan selalu menjaga kebersihan gigi sejak gigi susu tumbuh, meminum susu botol tidak sambil tidur, mengajari makanan agar dikunyah dan ditelan bukan dengan mengemut.
"Pemeriksaan gigi mulai dari bayi satu tahun untuk mendeteksi dini gigi berlubang. Membersihkan pemukaan gigi dengan kasa diseka dengan air minum. Selain itu membiasakan anak untuk sikat gigi sejak gigi gerahamnya tumbuh diusia 2 tahun," pungkasnya.
(nfl)