Nusron Wahid: Banyak Bakal Caketum Indikasikan Golkar Demokratis
A
A
A
JAKARTA - Koordinator Bidang Pemenangan Pemilu Jawa dan Kalimantan DPP Golkar Nusron Wahid menepis tudingan kubu Airlangga Hartarto, yang menyebut deklarasi bakal calon ketua umum (caketum) Golkar berpotensi menimbulkan kegaduhan politik baru.
Nusron mengatakan, deklarasi bersama empat kader Partai Golkar sebagai calon ketua umum menandakan adanya suasana kondusif dan demokratis di internal partai berlambang pohon beringin tersebut.
"Adanya banyak calon yang deklarasi menandakan ada banyak kader di lingkungan Partai Golkar. Menandakan bahwa ada suasana yang kondusif dan sangat demokratis di internal Partai Golkar," kata Nusron, Jumat (19/7/2019).
Nusron tak setuju bila deklarasi calon ketua umum dianggap dilakukan terlalu cepat lantaran DPP Golkar belum menggelar rapat Pleno dan Rapimnas menentukan kapan Munas dilaksanakan.
Nusron yang juga tim sukses Bambang Soesatyo memastikan, para caketum dan seluruh kader Partai Golkar ingin melakukan perubahan secara konstitusional dan sejalan dengan AD/ART partai.
"Mau Munas setelah Oktober atau sebelum Oktober, oke. Semua tergantung hasil Pleno dan Rapimnas. Kita ingin berjuang melalui jalan konstitusional. Karenanya pegangan kita adalah konstitusi Partai Golka yang tertuang dalam AD/ART serta peraturan-peraturan yang telah ditetapkan oleh internal partai," ucap Nusron.
Sebelumnya, Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily berharap, deklarasi calon ketua umum dilakukan jelang pelaksanaan Munas. Sebab, apabila deklarasi dilakukan sejak sekarang, berpotensi menimbulkan kegaduhan politik baru.
Pernyataan Ace merujuk pada deklarasi bersama empat kader Golkar sebagai calon ketua umum, kemarin. Mereka adalah Bambang Soesatyo, Ali Yahya, Ulla Nuchrawatty, dan Marlinda Irwanti.
Nusron mengatakan, deklarasi bersama empat kader Partai Golkar sebagai calon ketua umum menandakan adanya suasana kondusif dan demokratis di internal partai berlambang pohon beringin tersebut.
"Adanya banyak calon yang deklarasi menandakan ada banyak kader di lingkungan Partai Golkar. Menandakan bahwa ada suasana yang kondusif dan sangat demokratis di internal Partai Golkar," kata Nusron, Jumat (19/7/2019).
Nusron tak setuju bila deklarasi calon ketua umum dianggap dilakukan terlalu cepat lantaran DPP Golkar belum menggelar rapat Pleno dan Rapimnas menentukan kapan Munas dilaksanakan.
Nusron yang juga tim sukses Bambang Soesatyo memastikan, para caketum dan seluruh kader Partai Golkar ingin melakukan perubahan secara konstitusional dan sejalan dengan AD/ART partai.
"Mau Munas setelah Oktober atau sebelum Oktober, oke. Semua tergantung hasil Pleno dan Rapimnas. Kita ingin berjuang melalui jalan konstitusional. Karenanya pegangan kita adalah konstitusi Partai Golka yang tertuang dalam AD/ART serta peraturan-peraturan yang telah ditetapkan oleh internal partai," ucap Nusron.
Sebelumnya, Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily berharap, deklarasi calon ketua umum dilakukan jelang pelaksanaan Munas. Sebab, apabila deklarasi dilakukan sejak sekarang, berpotensi menimbulkan kegaduhan politik baru.
Pernyataan Ace merujuk pada deklarasi bersama empat kader Golkar sebagai calon ketua umum, kemarin. Mereka adalah Bambang Soesatyo, Ali Yahya, Ulla Nuchrawatty, dan Marlinda Irwanti.
(maf)